Happy reading ♡
.
.
.Gaia membuka pintu rooftop dan pandangannya langsung tertuju pada Ace yang duduk di lantai rooftop. Dia menyempitkan sebatang rokok di bibirnya lalu menyalakan korek api, membakar rokok itu lalu menyesapnya. Dan Ace langsung terbatuk setelahnya.
Gaia menghela napas berjalan menghampiri Ace lalu mengambil paksa rokok dari mulut Ace membuat empunya terkejut.
"Lo bukan perokok." Ujar Gaia. Ace mendongak dengan tatapan kosong
"Gak enak, rasanya pahit." Keluhnya
"Yaudah gausah dilanjut." Balas Gaia
"Seenggaknya itu bisa mengalihkan sejenak pikiran gue." Jawab Ace lemah
Sekali lagi Gaia menghela napas. Dia ikut duduk di samping Ace.
"Ternyata lo ngenes juga ya!" Ace menatapnya bingung"Bunda sakit?" Tanya Gaia lagi.
Ace mengangguk
"Gara-gara gue."Gaia mengernyit penasaran.
"Bunda lo apain?""Gue marah ke bunda." Balas Ace mengingat kejadian tadi malam
Flashback
Ace memasuki kamar Nevada dan menaruh nampan yang berisi segelas air dan obat untuk sang bunda.
"Bun minum dulu obatnya." Ujarnya pada Nevada
Terlihat Nevada menatap kosong sebuah foto Ace dengan Gaia sewaktu kecil, sekitar umur 7 tahunan. Terlihat mereka saling merangkul dan tertawa bersama.
"Anak perempuan bunda mana?" Tanya Nevada menatap Ace penuh harap. Ace menatap sekilas foto itu.
"Gaia dirumahnya Bun, besok Ace ajak kesini kalau bunda mau." Balas Ace tenang
Nevada menggeleng
"Bukan Gaia, tapi Airumi. Dia dimana, kenapa belum pulang?" Ujar Nevada dengan raut wajah khawatir.Deg!
Ace terdiam kala ibunya menyebutkan nama Airumi, saudari kembarnya yang meninggal sejak lama. Nevada berulah lagi. Sungguh Ace benci pembahasan ini, karena setelahnya pasti hubungannya dengan sang bunda akan semakin buruk.
"Kenapa kamu tidak menjaganya dengan baik? Dia pergi lagi dari bunda." Ucap Nevada sedih sambil menatap foto Gaia
"Bunda harusnya memperlakukannya dengan baik agar dia tidak pergi. Seandainya kamu tidak batal tunangan pasti dia masih disini." Lanjut Nevada sendu
Ace perlahan menghampiri Nevada
"Bunda.."Prang!
Nevada langsung melempar foto dalam bentuk pigura itu saat Ace hendak mendekat. Pecahan kaca dari pigura mengenai kaki Ace hingga berdarah.
"GARA-GARA KAMU!""DIA PERGI KARENA KAMU!"
Ace hanya menunduk saat bundanya berteriak. Hal ini sudah biasa terjadi, dan yang bisa Ace lakukan hanya diam sambil menunggu bundanya tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENCURI PERAN (Terbit)
FantasyTransmigrasi Setiap langkah yang Raquel pijak pada lantai koridor sekolah selalu membuatnya menjadi pusat perhatian semua orang. Semua tentang Raquel selalu menjadi topik pembicaraan. Raquel dikagumi sekaligus ditakuti. Dia cantik, pintar d...