Mimpi

80.7K 12.1K 591
                                    

Gaia menatap sekelilingnya bingung, tidak ada mahluk hidup selain dirinya ataupun benda mati disekitarnya, dia hanya melihat ruang hampa berwarna putih tanpa corak.

"Terakhir kali gue ketiduran karena sakit kepala, mungkin gue mimpi buruk sekarang," gumamnya pelan. Gaia berjalan tanpa arah. Dia sama sekali tak menemukan dinding disini, dia seperti berjalan diatas kertas putih polos. Rasanya aneh dan sedikit seram. Beberapa saat kemudian dia berhenti, matanya terpaku pada sosok gadis yang terlihat mirip dengan pemilik tubuh. Dia kemudian menatap kedua tanganya sendiri lalu menepuk pelan pipinya, dia baru menyadari bahwa saat ini dia memakai tubuh aslinya yaitu Raquel. Penampilannya saat ini sama persis seperti sebelum dia kecelakaan di dunianya.

Raquel segera menghampirinya, banyak pertanyaan yang sudah dia siapkan jikalau dia bisa bertemu dengan Gaia. Dia frustasi dengan keanehan yang terjadi padanya, semua terasa tidak nyata baginya. Gaia menggunakan gaun putih dengan rambut terurai, lalu dia menapakkan kakinya menghampiri Raquel.

"Lo sungguh Gaia?" ucap Raquel memastikan. Gaia mengangguk mantap.

"Lama banget Lo datangnya, gue butuh banyak jawaban dari Lo," ucap Raquel tenang. Raquel sangat menantikan momen dimana Gaia datang menemuinya untuk memberinya penjelasan tentang dunia barunya. Dia khawatir akan tersesat jauh karena bagaimanapun dunia ini berbeda dengan dunia nyata.

"Tujuan gue kesini memang untuk itu. Lo boleh tanya apapun yang membuat Lo penasaran, walau gue yakin Lo sudah tahu lumayan banyak tentang dunia ini," balas Gaia tersenyum singkat. Raquel mengangguk puas.

"Gue tahu kehadiran gue didunia ini adalah sebuah kesalahan. Gue pernah mimpi seseorang akan menyingkirkan gue dari dunia ini, tapi kenapa gue tetep nggak kenapa-kenapa? Dan gue merasa telah mengambil semua adegan Anna. Apa sekarang gue menggantikan Anna sebagai tokoh utama?"

Raquel hanya ingin memastikan tidak ada kejutan mendadak dalam hal buruk. Raquel sudah masuk terlalu jauh, dan untuk kembali ke dunianya pun percuma karena dirinya sudah mati sebelumnya. Jadi tidak ada gunanya menanyakan tentang perpindahan jiwanya kedunia ini.

"Lo benar, tapi tidak sepenuhnya. Lo banyak mencuri adegan yang seharusnya diperankan oleh Anna sejak pertama Lo masuk ke dunia ini dan itu yang menghalanginya menjadi pemeran utama. Tapi Raquel, tetap semua itu ada akibatnya."
Raquel agak terkejut dengan jawaban Gaia, dia memang sengaja mencuri adegan Anna, tapi dia tak menduga kalau itu sangat menguntungkanya. 

"Setelah gue mati, gue mendapat hadiah dan kejutan tepat di hari ulang tahun gue, kejutan yang tidak masuk akal bahwa dunia ini hanya sebuah novel fiksi. Pantes aja gue gak bisa bersatu dengan Ace, tenyata takdir gue cuma untuk mengganggu hubungan harmonis mereka," Gaia tersenyum kecut, dia merasa dunia ini tidak adil pada dirinya dan Raquel pun menyetujuinya, miris bagi Gaia yang meninggal di hari pertunangan dan hari ulang tahunnya.

" Normal bagi setiap antagonis mendapat akhir yang menyedihkan, walau mereka sendiri tidak berniat menjadi antagonis. Kalau Lo mau mencari keadilan untuk diri Lo sendiri, jangan hidup dibawah kendali orang lain," balas Raquel santai. Novel ini dikendalikan oleh penulisnya dan tokoh didalamnya hanya pasrah meratapi nasib mereka. Ada yang beruntung mendapat peran utama dan ada yang sial mendapat peran antagonis.

Gaia tersenyum miris, dia hanyalah tokoh novel yang sudah mati dan tidak akan bisa merubah nasibnya, atau mungkin bisa jika Raquel yang melakukannya. Dan untuk mencapainya, dia akan membantu Raquel mengubah takdir antagonis.

"Lo terlalu banyak merubah alur dan mengakhiri hubungan dengan Ace adalah perubahan yang besar. Lo juga yang akan menanggung akibatnya setiap perubahan alur yang Lo buat sendiri," ucap Gaia menatap Raquel khawatir. Raquel mengangguk mengerti, ternyata akibat sakit kepalanya adalah karena dia mengubah sebagian besar alur.

MENCURI PERAN (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang