Penculikan

26.5K 2.1K 93
                                    


Sudah tiga hari semenjak tragedi percobaan pembunuhan Gaia dirumah sakit dan waktu yang dijanjikan bos pembunuh itu telah tiba. Sore ini sepulang sekolah, Gaia bersiap dengan atribut serba hitamnya tak lupa membawa pistol kesayangannya dan swiss mini gun atau pistol kecil dengan ukuran 5 cm yang bisa digunakan dari jarak dekat dan mematikan.

Ting!

Bos

Temui saya di rooftop gedung kosong tempat biasa kita bertemu!

Aku akan memberikan bayaranmu.

17.00

Gaia tersenyum smirk melihat notifikasi itu, bosnya orang misterius yang datang untuk membunuhnya saat dirumah sakit itu belum menyadari jika ponsel anak buahnya ada ditangannya. Sepulang sekolah Gaia berjalan kaki menuju gedung kosong dekat SMA Lima Sila seperti yang diinformasikan. Dia menaiki atap gedung itu dan menemukan seorang pria disudut rooftop menatap pemandangan kota, membelakanginya. Gaia perlahan mendekat dan menodongkan pistol dibelakang kepalanya.

"Siapa lo sebenarnya?" ujar Gaia mengintimidasi. Sontak pria itu berbalik dan terkejut.

"Bagimana bisa kau masih hidup?" tanyanya tercengang.

"Berkat anak buah lo yang bodoh." Masih dengan pistol yang menodong kening pria itu, Gaia menyeringai. "Sekarang katakan apa tujuanmu sebelum aku membunuhmu."

Pria itu menegang sejenak, namun tak lama kemudian dia menyeringai. "Tapi Gaia, apakah kau tau tujuanku sebenarnya memanggil anak buahku kesini?"

Gaia mengernyit tak paham.

"Jangan pernah berpikir aku akan menerimanya kembali. Aku hanya ingin membunuhnya disini, tapi sangat mengejutkan kaulah yang datang. Sayang sekali aku tak bisa membunuhmu sekarang karena ada hal seru yang harus kau lihat." Gaia sontak melebarkan mata melihat senyum culas pria itu. Detik kemudian sebuah jarum suntik berisi obat bius menancap pada leher belakang Gaia dan seketika pandangan Gaia memburam.

Gaia mengerjabkan kembali matanya memastikan tempat macam apa yang sekarang dia singgahi. Dia meringis merasakan sudut bibirnya yang terasa perih, saat Gaia ingin menyentuh bibirnya dirinya baru menyadari bahwa tangannya terikat disebuah kursi, bahkan kakinya pun diiikat dan tubuhnya babak belur.

Gaia kembali mengingat kenangan terakhirnya ketika sebuah jarum menancap dilehernya hingga membuatnya pingsan.

"Shit! Gue diculik?"

❀❀❀

Malam ini suasana di mansion keluarga Miller sedang kacau karena putri satu-satunya mereka yang belum kunjung pulang sejak pulang sekolah. Padahal biasanya Gaia selalu mengabari jika akan pulang terlambat namun hari ini ponselnya bahkan tidak aktif membuat sekeluarga khawatir.

"Bagiamana bisa kalian pulang sekolah tanpa adik kalian?! Padahal kalian berangkat bersama. Jangan bilang kalian masih mengasingkan Gaia?!" Marah Jackson kepada kedua putranya, Zayn dan Gio.

"Tidak pa. Aku pikir tadi Gaia tidak ingin pulang bersama kita karena biasanya dia begitu," sanggah Gio

"Papa tau seberapa keras tekat kami untuk mendapat maaf dari Gaia, Mana mungkin aku mengulangi kesalahan yang sama," sahut Zayn yang juga panik karena Gaia yang hilang.

"Biar aku cari Gaia, pa." Sahut Venus mengambil kunci mobilnya dan pergi.

"Aku ikut kak," seru Zayn diikuti Gio keluar rumah. Jackson menghela napas panjang, dia tidak bisa mengerahkan polisi untuk mencari Gaia karena belum 24 jam. Dia cemas, apalagi istrinya yang hampir mengangis sambil menelepon masing-masing teman kelas Gaia untuk menanyakan keberadaannya, dia bahkan menghubungi Ace. Firasat seorang ibu tidak pernah salah.

MENCURI PERAN (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang