Gaia berkendara bersebelahan dengan Chiko sambil mengamati daerah yang terasa asing baginya. Gaia belum pernah menjelajahi daerah ini dan itu membuatnya penasaran. Beberapa menit berlalu, Gaia dan Chiko sampai disebuah rumah yang dilengkapi dengan sirkuit pribadi yang membuat Gaia tercengang. Gaia pikir hanya sekedar balap liar di jalanan, dia tak menduga Chiko malah membawanya ke sirkuit. Suasana sepi dan gelap itu tergantikan oleh keramaian orang-orang dan bising motor yang bersahutan, tidak hanya cowok saja namun cewek pun banyak disini.
(Anggap aja malam)
Chiko turun dari motor hijaunya dan mengajak Gaia berkumpul di area geng motor Aderfia. Chiko berdecak saat semua perhatian mengarah pada Gaia yang terlihat lebih menonjol karena wajahnya yang cantik dan feminim sangat kontras dengan penampilannya yang bad, apalagi berada di tempat seperti ini. Gaia juga merasakan dirinya menjadi pusat perhatian terutama cewek-cewek yang menatapnya sengit dan mungkin itu karena dia yang datang bersama Chiko.
"Widih leader kita akhirnya berani bawa cewek." Ucap Jesen bertos ria dengan Chiko. Jesen melirik Gaia yang hanya menatap datar interaksi mereka. "Tuh cewek dingin amat, kalau senyum dikit gue jamin bakalan cantik kuadrat," bisik Jesen membuatnya ditatap Chiko dengan tajam. Jesen langsung menutup rapat mulutnya dan tersenyum kaku.
"Dia yang waktu itu datang ke markas Aderfia kan?" Tanya Faint membuat anggota Aderfia menatap Gaia penasaran.
"Iya, pastikan kalian bersikap baik padanya!" Ucap Chiko tegas, semua anggotanya mengangguk patuh. Gaia menarik sudut bibirnya, aura Chiko memang cocok menjadi seorang pemimpin walau sikapnya kepadanya selalu menyebalkan.
Lima cowok dan satu cewek datang tiba-tiba mendekati anggota Aderfia membuat Chiko waspada. Mereka adalah anggota Bruizer, geng motor yang menjadi musuh bebuyutan Aderfia.
"Gue tantang Lo! kali ini kalau gue menang, Aderfia harus bubar. Kalau Lo nggak terima artinya Lo pengecut!" ucap Galen leader geng motor Bruizer pada Chiko dengan wajah songongnya."Dari zaman Majapahit sampai sekarangpun Lo dan anggota Lo yang pengecut!" Ucap Chiko santai membuat Galen tersinggung.
"Udah mainnya curang, kalah lagi." Sambung Zidan anggota Aderfia dengan nada mengejek.
Galen berdecih sinis, kemudian tatapannya mengarah pada Gaia.
"Berani juga Lo bawa cewek, dari penampilannya kayaknya dia anak racing, atau dia cuma cewek lemah anak mami?Gimana kalau kita coba adu kemampuannya? Dia bisa minta hadiah apapun, ya kalau bisa menang." Ucap Galen remeh membuat Chiko menatapnya sengit, begitu juga dengan anggota Aderfia yang terlihat tak terima."Boleh, sama cewek Lo yang itukan?" ucap Gaia menunjuk Sonia kemudian menatap Galen dengan senyum tipis membuat Galen tertegun, jujur raut wajah datar Gaia saja sudah membuatnya cantik apalagi saat tersenyum membuatnya semakin bersinar.
Chiko dengan kesal menjitak dahi Galen membuatnya tersadar, Chiko beralih menatap Gaia yang masih dalam mood baik.
"Sumpah Ga, Lo jangan senyum sembarangan!" bisik Chiko yang malah disambut Gaia dengan senyum lebar. Balapan adalah hal yang dia inginkan untuk melepaskan beban dan melampiaskan amarahnya. Dan kebetulan sekali dia bisa mewujudkannya, Gaia tidak akan menolak karena kesempatan tidak datang dua kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENCURI PERAN (Terbit)
FantasyTransmigrasi Setiap langkah yang Raquel pijak pada lantai koridor sekolah selalu membuatnya menjadi pusat perhatian semua orang. Semua tentang Raquel selalu menjadi topik pembicaraan. Raquel dikagumi sekaligus ditakuti. Dia cantik, pintar d...