Ketakutan dan Penyesalan

71.2K 10.6K 819
                                    

Bel istirahat baru saja berbunyi. Gaia masih berdiam di kelas sambil meminum Yakult dari Gabriel tadi pagi, Sedangkan Maudy asik melototi teman kelasnya yang mendatangi Gaia dan mengajaknya berteman setelah identitasnya terbongkar dan itu membuatnya kesal karena Maudy tahu mereka hanya akan memanfaatkan Gaia. Gaia hanya menatap tajam orang yang berani berbicara dengannya selain Maudy, dan itu cukup membuat nyali mereka ciut dan mundur teratur.

"Gaia gue boleh temenan sama Lo? gue gak ada temen disini. Gue bisa kok jadi teman yang baik buat Lo," ucap Meisya antusias.

"Nggak!" Bukan Gaia yang menjawab namun Maudy dengan nada sinisnya.

"Apaan sih Lo, gue gak ngomong sama Lo!" Sahut Meisya ngegas.

"Gue udah cukup punya satu teman, tapi gue belum punya babu. Lo mau jadi babu gue?" Ucap Gaia seolah berpikir kemudian menatap Meisya tersenyum lebar. Meisya menatapnya tak percaya.

"Tega banget sih Lo!" Balas Meisya kesal lalu kembali ke tempat duduknya dengan marah.

Maudy tersenyum puas menatap Meisya mengejek, sedangkan Gaia melamun memikirkan rencananya untuk Anna. Kejadian di toilet tadi lumayan membuatnya marah karena ini pertama kalinya Gaia membiarkan dirinya ditampar. Gaia termenung memikirkan sesuatu kemudian melihat kearah Maudy.

"Lo mau lihat hiburan?" Ucap Gaia pada Maudy membuatnya mengernyit tak mengerti.

"Hiburan?" Tanya Maudy penasaran, Gaia menarik sudut bibirnya.

Maudy semakin penasaran saat Gaia malah membawanya didepan gudang. Gaia dengan santainya menendang pintu gudang hingga terbuka lebar, dan membuat orang-orang didalamnya terkejut. Maudy menganga tercengang, di depan matanya dia melihat Anna yang dibully habis habisan oleh tiga cewek yang adalah teman Anna sendiri. Sella menyiram Anna dengan air kotor membuat seluruh bajunya basah.

"Anak pungut gak tau diri, gaya Lo sok kayak putri raja padahal cuma babu dirumah orang" ucap Sella sinis sambil mencengkram dagu Anna hingga membuat empunya meringis.

"Lo tahu gue muak dengan sikap munafik Lo! Selama ini kita tahan karena Lo dilindungi Ace, tapi ternyata Ace itu tunangan Gaia. Dasar pelakor!!" Sahut Tasya menampar pipi Anna hingga menimbulkan bekas merah.

"Gara gara Lo gue diputusin Gio! dia sampai berani bentak gue. Itu semua karena Lo fitnah gue brengsek!!" Teriak Nadhira marah pada Anna. Dulu Nadhira adalah teman dekat Anna dan dulu dia adalah pacar Gio. Selama mereka pacaran, Gio selalu bersikap baik padanya sebelum Anna yang mudahnya mengadu pada Gio kalau Nadhira membuly nya, padahal tidak sama sekali.

"Kalian teman aku hiks, tapi kenapa kalian lakuin ini sama aku hiks," ucap Anna menangis merasa terkhianati malah membuat Nadhira muak.

Gaia menarik sudut bibirnya, dia berjalan menuju Anna dan serentak mereka bertiga menghentikan aktivitasnya dan memberikannya jalan. Gaia menghampiri Anna dan menarik kencang rambut Anna hingga dia mendongak.
"Lo yang buat mereka gak mau temenan sama Lo. Sekarang gimana? Siapa yang akan melindungi Lo sekarang hm?" Bisik Gaia membuat Anna murka namun tak bisa melakukan apapun karena saking kuatnya Gaia menarik rambut Anna membuat Anna kesakitan.

"A-aku akan laporin kalian semua! K-kalian akan dikeluarkan dari sekolah!" Teriak Anna dengan tangis yang semakin deras. Maudy langsung mengambil ember yang berisi air dan menyiramkannya pada Anna.

"Kalau Lo berani lapor, gue pastikan Lo gak akan tenang Anna!" Ucap Maudy dengan nada mengancam

"Lo mau laporin siapa? Gio, Zayn atau Ace? Mereka udah ninggalin Lo bego!" Sahut Gaia dengan nada santai. Gaia lalu mengambil ponselnya dan menunjukkan sebuah video pada Anna.

MENCURI PERAN (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang