Kesempatan

85.9K 14.2K 1K
                                    

Gabriel berjalan di koridor sekolah dengan wajah datarnya, karena sekolah masih sepi dia tidak perlu menunjukkan wajah sok ramahnya
saat ini.

Dia mengeluarkan pisau lipat dari sakunya dan memainkannya. Sebuah pisau dengan ukiran bentuk naga. Bagian luar pisau diukir dengan emas 24 karat, dan tambahan silver hingga lapisan tembaga. Serta besi Damascus yang sangat kokoh.

Pisau yang selalu dibawanya sejak umur 10 tahun, entah untuk melindungi diri atau hanya sebuah kesenangan saat melemparnya pada orang yang berani mengusik dirinya.

Gabriel membelokkan arah menuju kelasnya XI MIPA 2 dengan santai masih dengan membuka menutup pisau lipatnya.

"Iya Gaia yang itu"

Gabriel menghentikan langkah dan mengernyitkan alis penasaran lalu mendekat pada suara samar yang membicarakan Gaia.

"Gimana kalau kita buat taruhan, yang bisa pacarin tuh cewek gue kasih Lamborghini?" Ucap cowok bernama Fatur sembari memamerkan kunci mobilnya. Dan kedua temanya terlihat tergiur dengan tawaran Fatur.

"Gampang itumah. Dia aja relain harga dirinya buat ngemis perhatian Ace walau harus merangkak sekalipun. Bayangin aja gue datang bak penolongnya pasti dia akan dengan senang hati ngasih apapun yang dia punya termasuk harga diri hahaha ." Seru Aston temannya tertawa lepas.

" Tinggal dikasih janji manis doang pasti mau lah, bilang aja gini 'oh Gaia ku sayang, Ace terlalu kejam menyia nyiakan gadis cantik seperti mu, kalau Lo sama gue pasti akan gue perlakukan seperti ratu.' Terus dijawab, ' gue mau banget jadian sama Lo, gue akan turutin semua permintaan Lo.'
Segampang itu dia hahaha." Ucap Satya dramatis disetai tawa menggelar dan diikuti tawa temanya juga.

Cras!

"Arrgh!"

Sebuah pisau mendarat tiba tiba tepat di lengan atas Satya membuat empunya menjerit kesakitan dan kedua temanya terkejut bukan main melihat banyaknya darah yang mengalir dari tubuh Satya.

"Cabut belatinya arrgh!" Ucap Satya mengerang kesakitan dan memalingkan wajah.

"G-gue gak berani."

"G-gue juga."

Derap langkah kaki seseorang membuat mereka mengalihkan atensinya pada orang itu.

Gabriel dengan wajah datarnya berjalan menghampiri Satya. Dengan santai dia menekan belati pada lengannya hingga membuat tubuh Satya bergetar dan menjerit saking sakitnya, lalu dia mencabut belati itu dan mengusap bekas darahnya pada baju Satya.

"G-gbriel."

Mereka terkejut luar biasa saat mengetahui pelakunya adalah Gabriel, sosok yang di rumorkan dengan sikap ramah dan terkenal dengan image baiknya.

" Bukankah terlalu lancang menyebut nama gadis ku dengan mulut kotor kalian. Membuatnya jadi bahan taruhan?. Kalian belum pernah dikuliti, mau mencobanya?Rasanya sangat menarik." Ucap Gabriel dengan suara rendah membuat mereka reflek menggelengkan dan merinding seketika.

"G-gue minta maaf." Ucap Satya terlanjur takut apalagi saat melihat tanganya yang menjadi korban.

"Gue j-juga minta m-maaf." Ucap Aston takut. Gabriel berjalan menghampirinya membuat Aston semakin gemetaran.

Bug!
Bug!
Bug!

Mereka terbelalak kaget melihat Aston yang sudah terkapar lemah karna tiga pukulan dari Gabriel.

"Cuma karna cewek bekasan Ace Lo sampai segitunya, dikasih apa Lo sama dia?" Ucap Fatur marah melihat dua temanya terluka parah, walau tak bisa dipungkiri tubuhnya gemetar ketakutan.

MENCURI PERAN (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang