Indra menghentikan mobilnya begitu Anggita juga Alita menyuruhnya berhenti pada salah satu rumah yang terletak di ujung gang.
"Rumahnya yang ini?" Tanya Indra sambil menurunkan kaca mobilnya lalu memperhatikan pagar rumah bercat abu.
"Iya, benar pak" jawab Anggita.
"Sebentar, saya turun dulu buat buka pagarnya biar mobil pak Indra bisa masuk" lanjut Anggita siap-siap buka pintu mobil.
"Tidak usah bu, mungkin lain waktu saya akan mampir ke rumah ibu" Indra menahan niat Anggita untuk membuka pintu pagar rumahnya.
"Loh kenapa? Mampir sebentar aja yuk? Minum dulu atau apa makan dulu sebagai ucapan terima kasih kami kepada bapak" tanya Anggita.
Indra tersenyum tipis "Olive mau poto studio bu, takut keburu tutup kalau kesorean nanti"
"Tapi Olivenya itu tidur pak" ucap Anggita.
"Bisa saya bangunkan nanti di jalan" jawab Indra.
Anggita mengangguk mengerti "Oh gitu, baiklah"
"Yaudah kalau gitu kita turun yuk neng, Dika" ajak Anggita kepada adik juga anaknya.
"Maaf, Olive mau ditidurin disini atau di belakang?" Alita kembali bersuara setelah bungkam setengah perjalanan bersamaan dengan Olivia yang tertidur di atas pangkuannya setelah lelah berceloteh sana sini dengan Alita.
"Disini aja gak papa" jawab Indra.
Alita mengangguk lantas melepaskan Olivia dengan hati-hati untuk meindurkannya pada jok yang ia duduki sebelumnya.
"Terima kasih Alita, maaf telah merepotkan" ucap Indra dengan tulus.
"Tidak apa-apa. Terima kasih juga telah bantu saya dan antarkan kami ke rumah, pak" balas Alita.
"Sama-sama"
"Pak Indra beneran nih gak mau mampir dulu?" Tanya Anggita sekali lagi.
Indra menggelengkan kepala sembari tersenyum tipis kembali.
"Maaf bu, mungkin lain waktu saya dan Olive mampir ke rumahnya ibu"
"Baiklah kalau begitu. Terima kasih dan hati-hati di jalan ya pak" pesan Anggita.
"Titip salam juga buat ibu Indira'' lanjut Anggita.
Indra kembali mengangguk "baik, bu. Nanti saya sampaikan pada ibu saya"
"Hati-hati di jalan, pak" ucap Alita saat ia hendak buka pintu mobil.
"Terima kasih, Alita" jawab Indra
"Lekas sembuh kakinya" lanjut Indra membuat Alita memutar pandangan dan menatap Indra sekilas.
"Terima kasih" jawab Alita dengan senyuman tipisnya lantas segera membalikan pandangannya dan keluar dari mobil Indra.
Setelah Anggita juga Alita dan Dika turun dari mobil Indra, Indra kembali menghidupkan mobilnya dan memutarbalikan mobilnya sebentar karena rumah Alita berada di ujung gang dan buntu. Setelah selesai memparkirkan mobilnya, Indra bunyikan klakson mobiknya pertanda ia pamit kepada Anggita juga Alita yang masih berdiri di pagar rumahnya.
Anggita melambiakan tangannya kepada mobil Indra sedangkan Alita menganggukan kepalanya.
***
"Assalamualaikum" salam Alita juga Anggita memasuki rumah mereka.
"Waalaikum salam" jawab ibu langsung hampiri kedua putrinya.
"Tumben ibu gak denger suara motor kamu, neng" ucap ibu sambil menerima uluran tangan Alita yang diciumnya.
"Motor Alita di titipin di TKnya teteh, bu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemenang Hati
Romance"Jika kamu masih tidak nyaman dan merasa keberatan menikah dengan saya, saya tidak akan memaksa kamu lagi" "Maksudnya?" "Saya tidak akan memaksa kamu lagi untuk hidup bersama saya" "Maksud mas, kita berpisah aja gitu?" "Saya meminta dan menikahi...