Part terpanjang gaes hihii... gak papa, anggap bonus ya, happy reading cinta-cintakuuu...
___________
"Selamat pagi, ada yang bisa kami bantu? Boleh tunjukan KTPnya terlebih dahulu" Tanya seorang petugas penjaga gerbang Porles menghentikan motor Alita begitu mamasuki lingkungan Polres.Alita menurunkan kedua kakinya ke bawah untuk menahan motornya lantas ia meraih tasnya untuk menunjukan kartu identitasnya.
"Ini, pak" Alita menyerahkan KTP nya sesuai dengan permintaan penjaga tersebut.
"Maaf, ada keperluan apa mbak?" Tanyanya lagi.
"Ini saya mau.." ucap Alita terpotong begitu suara yang ia hapal terdengar memanggilnya.
"Alita!"
Alita menerbitkan seulas senyum begitu ia melihat seseorang yang memanggilnya.
"Eh, Rio"
"Tumben kesini, ada giat bhayangkari ya?" Tanyanya diangguki Alita dengan segera.
"Izin bang, bang Rio kenal mbaknya?" Tanya salah satu junior Rio.
Rio menganggukan kepalanya dengan cepat "Alita istri komandan Indra, ibu bhayangkari dia" jelasnya membuat junior Rio menganggukan kepalanya kepada Alita.
"Izin salah, ibu" ucapnya dengan nada tidak enak.
Alita menganggukan kepalanya mengerti dan memaklumi.
"Tidak apa-apa, memang sudah menjadi tugasnya mungkin" jelas Alita.
Petugas tersebut segera menganggukan kepalanya penuh keseganan kepada Alita padahal sebelumnya biasa saja.
"Silahkan masuk, ibu" ucapnya membuka jalan kepada Alita untuk memasuki kawasan Porles.
Alita menganggukan kepala sambil menghidupkan kembali motornya.
"Terima kasih"
"Parkirnya dimana ini?" Tanya Alita kepada Rio.
"Parkirin depan satuan kami aja, tinggal lurus lalu belok kiri" jelasnya diangguki Alita.
"Kalau gitu Alita duluan ya, sekaligus mau ikut ganti baju di klinik mbak Meta" pamitnya diangguki Rio.
"Mau ganti di kantor juga gak papa. Kapten ada kok, siapa tahu kangen mau ketemu dulu" goda Rio membuat Alita tersenyum tipis.
"Nanti aja deh, yaudah duluan ya" pamit Alita dengan segera.
Alita parkirkan motornya depan satuan reskrim sesuai dengan arahan Rio dan apa yang Rio ucapkan benar kalau suaminya masih berada di Porles begitu Alita melihat mobilnya masih terparkir.
"Kasus apa sih yang mas Indra sama teman-temannya hadepin? dari semalem masih belum balik juga" guman Alita merasa penasaran.
Tin.
Alita membuka ponselnya begitu pesan dari grup bhayangkari masuk yang memberitahu kalau acara dua puluh menit lagi akan dimulai. Alita merasa lega begitu ia bisa hadir untuk mengikuti kegiatan acara bhayangkari yang pertama kalinya setelah merasa putus asa dan cemas begitu rapat sekolah masih belum selesai. Andai kegiatan masak-masak untuk peringati HUT Bhayangkari tetap dilaksanakan pukul delapan pagi pasti Alita kena teguran istri seniornya dan permalukan nama suaminya karena memilih hadiri rapat di sekolahnya namun untungnya kegiatan tersebut dimundurkan menjadi jam sepuluh pagi sehingga begitu acara rapat selesai pada pukul sembilan lebih, Alita langsung pergi ke Porles.
"Assalamualaikum mbak Meta" salam Alita begitu memasuki klinik. Kedua kalinya Alita kunjungi Klinik Porles. Dulu saat ia pingsan waktu kejadian bom bunuh diri yang kala itu datang digendong suaminya yang masih Alita benci hanya karena Indra pernah menegurnya saat hampir bertabrakan dengan Alita saat kecelakaan yang menimpa Olive juga Dika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemenang Hati
Romansa"Jika kamu masih tidak nyaman dan merasa keberatan menikah dengan saya, saya tidak akan memaksa kamu lagi" "Maksudnya?" "Saya tidak akan memaksa kamu lagi untuk hidup bersama saya" "Maksud mas, kita berpisah aja gitu?" "Saya meminta dan menikahi...