Sebelas

192 9 0
                                    

Indra keluar dari mobil begitu sampai di parkiran porles, begitupun Alita yang ikut keluar dari mobilnya. Hari ini mereka akan melaksanakan sidang BP4R atau (Badan Pembantu Penasehat Perkawinan Perceraian dan Rujuk) yang wajib Indra maupun Alita lakukan sebelum mereka melaksanakan pernikahan secara agama dan negara. Alita maupun Indra akan mendapatkan pembinaan akan tugasnya sebagai anggota kepolisian maupun Alita yang akan menjadi bhayangkari yang harus mendukung dan mendampingi suaminya dalam bertugas.

"Kamu siap?" Tanya Indra memperhatikan Alita yang terlihat gugup berjalan disampingnya.

Alita menganggukan kepalanya pelan. Kedua kalinya Alita menginjakan kaki di Porles tempat Indra ditugaskan. Waktu itu Alita datang menemani sepupunya membuat SKCK yang berakhir menakutkan dengan aksi bom bunuh diri yang hingga kini ada trauma tersendiri untuk Alita. Alita takut hal itu terjadi kembali. Tangan Alita mendadak dingin dan bergetar kembali mengingatnya. Denis hampir mati saat itu dan Alita hampir menyusulnya mati jika saat itu ia keukeuh hampiri Denis. Untungnya ada seseorang yang cegah Alita melakukan aksi bodohnya yang hingga kini masih menjadi misteri bagi Alita karena Alita belum mengetahui siapa yang telah menjadi penolongnya saat itu.

"Alita" Panggil Indra kepada perempuan yang tiba-tiba berhenti melangkah.

"Alita?" Panggilnya sekali lagi.

Indra menyentuh bahu Alita dan menepuknya dengan pelan.

"Alita" panggilnya lagi.

Alita mengerjapkan kedua matanya lantas kembali menyadari keberadaannya.

"Eh. Iya. Maaf" Alita kembali melanjutkan langkahnya.

"Kenapa?" Tanya Indra segera mendapatkan gelengan kepala dari Alita.

"Yaudah, ayo" ajak Indra diangguki Alita.

Indra maupun Alita berjalan melewati beberapa satuan ketika hendak menuju ruangan tempat mereka sidang nanti, beberapa anggota yang mengenali Indra ketika mereka berpapasan langsung memberi semangat juga selamat kepada Indra maupun Alita. Berita pernikahan Indra menyebar dengan cepat saat Indra kepergok rekan-rekannya pulang menghadap atasan untuk menyerahkan berkas-berkas pengajuan pernikahan dinasnya. Rekan-rekan Indra terkejut mendengar penuturannya yang hendak menikah kembali dan keterkejutan mereka naik berkali-kali lipat saat mengetahui perempuan yang akan dinikahi Indra nanti.

"Dimohon untuk konfirmasi, Kapt"

"Kapt? Ini beneran?"

"Izin, Kapt. Kok kaya tahu bulat ya. Dadakan banget ini berita"

"Tunggu. Tunggu. Siapa perempuan hendak kapten nikahi? Polwan? dokter? Apa si pengusaha itu yang pantang menyerah ngejar-ngejar kapten?"

"Whaaattt!!!!"

"Coba sebut sekali lagi, kapt"

"Tunggu! Alita yang kapten bawa ke klinik setelah kejadian bom bunuh diri bukan?"

"Serius, Kapt?"

"Kapan?"

"Haaahh!!!"

"Kok bisa?"

"Kapan ketemu?"

"Terus kalian mau gitu?"

"Yasudah, semoga Tuhan permudah dan berkahi niat baik Kapten Indra"

"Akhirnya dialah perempuan beruntung yang dinikahi, Kapten"

"Keponakan barunya ditunggu, ya Kapt"

"Jika kapten perlu tutor, katanya Zack siap membantu"

Pemenang HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang