"Kamu cantik"
Untuk pertama kalinya Alita mendengar pujian dari bibir Indra untuknya. Alita mendadak salah tingkah mendengarnya diikuti pipinya yang merah merona apalagi tatapan Indra yang terus menguncinya.
"Masa sih mas? Perasaan, biasa aja kok" kata Alita salah tingkah.
Indra menganggukan kepalanya.
"Beneran, adem lihatnya" jawab Indra.
"Mas suka Alita pakai kerudung?" Tanya Alita kembali kepada suaminya.
Indra kembali menggukan kepalanya.
"Iya"
Senyuman manis kembali menghiasi wajah Alita begitu mendengar jawaban suaminya.
"Boleh saya ambil foto kamu?" Tanya Indra dengan hati-hati.
Alita tertawa sambil menganggukan kepala.
"Ya ampun harus izin segala, mas. Boleh lah. Alita kan istrinya mas Indra" tutur Alita membuat Indra tersenyum malu.
"Poto di belakang aja yuk, ada gazebo disana" ajak Alita diangguki Indra lalu mereka pergi kesana.
"Mas mau Alita pakai kerudung?" Tanya Alita kembali setelah Indra mengambil beberapa poto lewat ponselnya. Mereka duduk berdampingan di gazebo belakang rumah pamannya Alita yang jauh dari keramaian orang-orang.
Indra menganggukan kepalanya hati-hati.
"Iya"
"Tapi saya tidak akan memaksa kamu jika kamu merasa belum siap. Saya ingin kamu berubah atas kemauan dari hati kamu sendiri bukan karena saya" jelas Indra kepada Alita.
"Emangnya kenapa kalau Alita berubah karena mas Indra?" Tanya Alita penasaran.
"Andai suatu saat nanti saya buat kamu kecewa, saya tidak mau kamu lepas kembali kerudung kamu karena kamu merasa harus pakai kerudung karena saya padahal hal tersebut adalah perintah Tuhan" tuturnya Indra kepada Alita yang menatapnya tidak percaya.
"Biar Allah yang gerakan dan sentuh hati kamu sama seperti Allah gerakan dan sentuh hati ibu yang belum mampu menutup kepalanya sampai saat ini" lanjutnya lagi membuat hati Alita berdesir.
"Iiih tolong dong jangan buat Alita buat cepet-cepet jatuh cinta sama mas Indra" Alita menyembunyikan wajahnya di lengan Indra membuat Indra tertawa kebingungan.
"Kamu kenapa? Saya tidak melakukan apa-apa untuk buat kamu jatuh cinta" jawabnya.
Alita mencubit lengan suaminya dengan gemas. Kenapa sih suaminya kurang peka akan respon Alita disaat ucapannya begitu mengagumkan untuk perempuan yang belum mampu berbuat baik sebagai makluk Tuhan.
"Dasar suami kurang peka" suasana hati Alita mendadak berubah menjadi kesal kepada Indra.
"Alita mau pergi ke dalam ah" katanya sambil berdiri hendak meninggalkan Indra sendirian.
"Kamu mau kemana?" Indra menahan lengan Alita mencegahnya untuk pergi.
"Tau ah, Alita mendadak kesal kalau ingat kadar kepekaan mas Indra" jawabnya.
"Jika saya kurang peka, penjara akan sepi karena saya tidak mampu menangkap mereka. Sampai saat ini sel-sel penjara diisi para tersangka yang saya tangkap jika kamu ingin tahu" jelas Indra kepada Alita.
"Ya ya ya. Mas Indra hanya peka sama penjahat aja sedangkan sama Alita enggak" keluhnya.
"Kata siapa?" Tanya Indra.
"Kata Alita lah barusan. Tuh mas Indra mah, ini aja masih nanyain. Aduh gimana sih" keluhnya lagi merasa gemas sendiri sehingga Indra tak kuasa menahan tawanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemenang Hati
Romance"Jika kamu masih tidak nyaman dan merasa keberatan menikah dengan saya, saya tidak akan memaksa kamu lagi" "Maksudnya?" "Saya tidak akan memaksa kamu lagi untuk hidup bersama saya" "Maksud mas, kita berpisah aja gitu?" "Saya meminta dan menikahi...