A.T<=>GIBRAN

143K 17.3K 808
                                    

Tolong kasih tahu ya kalo ada Typo biar Author langsung benerin.

Selamat membaca :)

_____________________________________

Arashya masih terpaku pada sosok pria yang masih memegang sebelah lengannya. Pria itu masih menatap Arashya dengan wajah datar nan dinginnya. Aura yang melihat itu tak tinggal diam.

"Lepasin tangan temen gue!" Aura menarik Arashya yang linglung kebelakang tubuhnya.

"Kenapa lo bisa ada di sini?" tanya Aura pada pria dihadapannya.

"Bukan urusan lo" Pria itu menggendong Siska ala bridal style

"Cih, lo ternyata masih aja belum berubah ya" Aura memandang pria dihadapannya ini dengan pandangan mengejek.

"Masih sama. Sama brengseknya!" Pria itu berjalan tanpa memperdulikan perkataan Aura.

"Gimana rasanya, setelah Zara pergi ninggalin lo?" ucap Aura membuat Pria itu menghentikan langkahnya.

"Nyeselkah. Oh mungkin gak ada sama sekali rasa penyesalan dalam hidup lo karena cewek gila yang lo gendong itu" Aura menatap tajam pria yang sudah berbalik menatapnya dengan rahang yang mengeras.

Arashya menatap Aura penuh tanya. "Apa maksud lo Aura?" tanya Arashya menatap Aura dengan tatapan meminta jawaban. Namun Aura menghiraukannya.

"Lo gak usah bawa-bawa nama Zara"

"Kenapa? Lo baru nyesel sekarang setelah lo puas nyakitin temen gue hah" Aura mengepalkan tangannya wajahnya sudah memerah.

"Lo gak tahukan siapa orang yang udah buat Zara pergi untuk selama-lamanya" pungkas Aura dengan mata berkaca-kaca tangannya mengepal erat.

"Orang it-.. "

"Aakh sa-kit kak Gibran" pekik Siska menghentikan perkataan Aura membuat pria bernama Gibran itu berjalan cepat dengan raut wajah sedikit khawatir lalu kembali datar.

Sedangkan Aura menatapnya dengan penuh kebencian. "Lo rahasiain sesuatu apa dari gue? Apa yang gak gue lewati Aura?" Arashya menatap Aura dengan nyalang.

"Lo gak perlu tahu Arashya!"

"Gue Zara bukan Arashya meskipun raga ini bukan milik gue Aura, tetep jiwa gue ini adalah seorang Zara" ucap Arashya membuat semua orang menatapnya bingung. Terkecuali Aura dan Ucup yang sudah mengetahui semuanya.

"Mereka ada hubungan apa? Lalu Gibran dia.." Arashya memegangi kepalanya yang berdenyut sakit.

"Kenapa cowok berengsek itu bisa ada di sini? Kenapa gue harus liat dia lagi Aura?" Arashya menatap sendu Aura hatinya terasa sesak dan sakit menahan air mata yang hendak tumpah.

"Sebaiknya lo gak usah tahu" ucap Aura menatap kearah lain jujur dia juga merasakan sakit jikalau mengingat apa saja yang sudah terjadi pada Zara temannya ini. Meskipun raganya adalah Arashya orang yang berbeda, sudah cukup ia kehilangan Zara sekali dia tidak ingin kehilangan Zara untuk yang kedua kalinya.

"Gak usah tahu gimana! Ini menyangkut tentang hidup gue" tunjuk Arashya pada dirinya sendiri.

"Apa yang terjadi sebenarnya?" ucap Arashya dengan tegas dan dingin. Namun Aura tetap bungkam dengan tangan terlipat.

"Kalo lo masih gak mau ngomong juga jangan harap lo bisa liat gue lagi" ucap Arashya meninggalkan Aura yang terkejut dengan perkataannya.

"Sorry Ara" batin Aura menatap sendu Arashya.

"Ayo Ucup kita pergi" Arashya menarik sebelah tangan Ucup lalu pergi.

"Ini maksudnya apa?" tanya Kefan yang kebingungan.

ARASHYA TRANSMIGRASI ( Complete ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang