A.T<=>CHAPTER 25

107K 12.6K 282
                                    

Apa kabar sayangnya Author semua?

Gimana perasaan kalian hari ini?

Makasih buat kalian semua yg udah vote & coment... Sorry juga ni aku gak bisa bls semua coment kalian satu" Hehe

Siap meramaikan cerita dengan unek-unek kalian?



Selamat membaca....


Setelah kejadian itu Mami Risty pingsan dan segera diperiksa oleh Dokter mereka membawa Mami Risty keruang rawat di temani Zion dan Bunda Adara sedangkan Daddy Jey dan Papi Tora masih berada diluar ruangan Arashya saling beradu argumen satu sama lain..

"Ini semua salah Putramu, jika saja dia tidak menculik Putriku dan membawanya kesini semuanya tidak akan begini Putriku tidak akan pergi" Papi Tora menunjuk Daddy Jey dengan luapan emosi.

"Sampai kapan kau akan terus menyalahkan Putraku Tora! Kau tidak lihat bagaimana terpukulnya Putraku kehilangan cintanya. Bahkan dia berani melawanku hanya karena Putrimu itu" Daddy Axell menghela nafas besar.

"Karena Putramu memang salah Jey. Sejak dulu Putramu itu selalu membawa hal buruk pada Putriku" bentak Papi Tora tak terima.

"Belum cukup dulu Putriku harus kehilangan ingatan masa kecilnya, karena Putramu dan sekarang kau lihat apa yang terjadi perkataanku benar adanya Putriku mati Jey dia sudah tidak ada untuk selamanya apa kau tahu rasa sakit yang ku rasakan" Papi Tora mengacak rambutnya lalu mengusap wajahnya dia terduduk dibangku rumah sakit sambil terisak.

Daddy Jey tersenyum pahit. "Kau lupa aku juga pernah kehilangan seorang Putri, aku tahu betul rasa sakitnya seperti apa dan aku tahu betul rasa lelah berjuang untuk putriku. Apa aku pernah menyalahkan seseorang atas kematian Putriku seperti apa yang sudah kau katakan" Daddy Jey mengepalkan tangannya menahan rasa sesak yang tiba-tiba saja datang menghampirinya. Membuat Papi Tora merasa bersalah.

"Kau tidak tahu bukan dulu Putrimu itu terluka karena kecerobohannya sendiri dan Putraku rela menanggung kesalahan yang tidak dia perbuat demi Putrimu" Daddy Jey terkekeh pedih. Membuat papi Tora menatapnya dengan raut tak terbaca.

"Itu tidak mungkin Jey. Axell sendiri yang mengatakannya padaku dia tidak sengaja menyenggol Arashya hingga kecelakaan itu terjadi" bela Papi Tora.

Daddy Jey tersenyum miring. "Axell sedang bermain bersama dengan Putriku saat masih hidup dulu dan Putrimu berlarian sendiri mengejar seekor kucing. Bagaimana mungkin Axell menyenggol Putrimu disaat dia sedang menjaga adiknya bermain ayunan" ucap Daddy Jey membuat Papi Tora tertegun.

"Apakah itu benar?" batin papi Tora bimbang.

"Kenapa kau tidak mengatakan hal yang sebenarnya padaku sejak dari dulu?" Papi Tora menatap tajam Daddy Jey.

"Bagaimana bisa aku menjelaskan disaat kau sendiripun tidak mau mendengarkan apapun pada saat itu" Daddy Jey terkekeh sinis melihat Papi Tora yang bungkam.

"Kau sama egoisnya disini Tora, kau dan Axell sama-saman tidak ingin menurunkan ego kalian masing-masing"

"Kau tahu satu hal yang aku sesalkan sejak dari dulu meskipun aku tahu Putraku Axell tidak bersalah atas Putrimu aku tetap menghukumnya dengan keras, dia tidak merengek meminta ampun padaku untuk berhenti ataupun menangis" ucap Daddy Jey menunduk.

"Apa kau liat untuk pertama kalinya. Aku melihat Putraku Axell menangisi seseorang dan ini hanya karena Putrimu"

"Kau pikir hanya Putramu saja yang merasakan kehilangan. Aku jauh lebih merasakan kehilangan Jey Putriku darah dagingku meninggalkanku" Papi Tora tidak terima disalahkan.

ARASHYA TRANSMIGRASI ( Complete ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang