A.T<=>CHAPTER 44

77K 9.6K 1.1K
                                    

Yuhuu pada kangen sama cerita ini gak?

Gimna kabar temen" Semua hari ini?

Jam berapa kalian baca part ini?

Siap meramaikan cerita di setiap paragrafnya?

Huhu sorry banget aku up nya terlambat temen" Karena ada sedikit kecelakaan yang di sebabkan oleh sandal yang licin hingga aku terpeleset membuat pantat sexsoy dan tanganku ini sakit awokawokk..njir emng huh dasar sandal dodol..

Jadi banyak cincong begini maafkeun oke silahkan enjoyy cerita abal-abalku ini.

Selamat membaca...

"Shit, don't touch my girl!" ucap Axell dengan suara baritonnya jangan lupakan tatapan tajamnya yang mampu menghunus orang-orang disana. Axell menghampiri Arthur dan Reyhan dengan nafas memburu.

Pria itu mendorong Arthur hingga Axell yang kini berada di posisinya membuat Arthur tak terima.

"Lo apa-apaan sih anjing" Arthur menarik kerah baju Axell membuat pria itu tersenyum miring dengan tatapan intimidasi pada Arthur. Dengan sekali hentak cekalan Arthur padanya terlepas.

"Menjauhlah" ucap Axell dengan suara dingin nan tajamnya membuat Arthur menelan ludahnya kasar dengan tatapan tajam Axell padanya.

"Dan kau lepas tangan Arashyaku" peringat Axell pada Reyhan namun pria itu tidak memperdulikannya.

"Aku rasa telingamu tidak bolot untuk mendengar kata-kataku Mr. Dadendra" Axell tersenyum miring menatap tajam Reyhan yang juga menatapnya dengan dingin.

"Jangan sampai aku hilang kendali" ucap Axell dengan tangan mengepal lalu matanya beralih pada Arashya yang masih belum sadarkan diri.

Pria itu menarik lengan Arashya dari tangan Reyhan dengan lembut, lalu pria itu mengecup kening Arashya dengan lembut. "Kenapa bisa begini Baby?" lirih Axell mengelus lembut pelipis Arashya membuat Reyhan dan Arthur mengepalkan tangannya.

"Jangan sentuh Arashya" Reyhan menarik Axell dari Arashya membuat pria itu menggeram menyentak lengan Reyhan pada lengannya.

"Aku bilang menjauhlah" ucap Axell dengan wajah yang penuh menahan emosi bahkan rahangnya sudah mengeras dengan tangan terkepal. Sungguh saat ini ia tidak ingin mengotori tangannya hanya untuk dua curut pengganggu di dekatnya.

Pria itu sedang lelah untuk meladeni hal seperti itu, karena saat ia berada di Aussie tengah menjalankan bisnisnya langsung kembali ke negaranya ini ketika mengetahui Arashya masuk rumah sakit, bahkan pria itu tak sempat istirahat sedikitpun. Jadi untuk saat ini Axell sedang tidak ingin mengeluarkan emosinya namun dua pria muda di hadapannya itu selalu saja memancing dirinya untuk bertindak keras.

"Lo yang harus menjauh dari Arashya" Arthur menarik kerah baju Axell membuat pria itu terselulut emosi.

"Berani sekali kau!"

Bugh

Bugh

Axell menghajar Arthur dua kali membuat pria itu terhuyung kebelakang membuat semua orang terkejut.

"Shit" umpat Arthur merasakan bibirnya sobek dan ngilu. Menatap tajam Axell.

Lalu mata Axell beralih pada sosok Reyhan yang terdiam dengan wajah yang tengah menatap datar Axell.

"Jangan sentuh gadisku!" Axell menghempas tangan Reyhan yang menggenggam lengan bahkan mengecup punggung tangan Arashya membuat pria itu menggeram marah.

"Arashya milik gue!" ucap Reyhan penuh penekanan membuat Axell marah. Axell tersenyum miring menatap ke arah Reyhan.

"Sejak kapan selera gadisku menyukai seorang pria yang ikut serta menyakitinya?" Axell tersenyum culas pada Reyhan yang menggertakan giginya.

ARASHYA TRANSMIGRASI ( Complete ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang