Gak bakalan ada orang yang mau, jika kesayangannya terluka atau dilukai oleh orang lain. ~Zion Aldebaran.
Setelah kejadian di mana Axell mengatakan hal yang sangat membuat emosi Arashya naik turun kemarin, gadis itu kini tengah terbaring di dalam kamar menelusupkan tubuhnya pada selimut tebal miliknya.
Pikirannya kacau ketika rencana awal yang dia buat gagal sebelum di jalankan.
"Argh terus gue harus gimana sekarang gue jadi gak enak kalo ketemu sama Axell nanti, pake acara nangis aja lagi kemarin" Arashya mengacak rambutnya.
"Lagian akhir-akhir ini gue kenapa sih suka nangis tuh depan cowok, cengeng banget gue sumpah, bukan gue banget gak biasanya gue kaya gini" Arashya mengusap wajahnya kasar.
"Lama-lama air mata berlian gue yang indah ini habis lagi" gerutu Arashya.
"Gak mungkin kan gue ada rasa sama dia, tapi hati gue sesek anjir pas dia ngomong gitu huhuhu."
"Please otak dan hati tolong kerja samanya sama gue! Gue gak suka Axell ngomong gitu kan gue jadi ngerasa kehilangan" Arashya menggigit selimut yang menutupi tubuhnya itu.
"Terus gue harus gunain siapa? Buat jauhin si Arthur minimoy itu, masa harus gunain si Zion sih ah apa gue gunain si Bubu aja ya"
"Sepupu kesayangan gue bolehlah lo bantu gue yang cantik ini" Arashya tersenyum miring. Tiba-tiba ingatannya kembali pada Axell yang mengatakan apa Arashya mencintainya? Itu sungguh membuat Arashya jadi serba salah.
"Gue gak tahu Axell perasaan gue kaya gimana sama lo, tapi yang gue tahu gue udah nyaman saat sama lo" lirih Arashya.
"Kalo ngomong itu depan orangnya jangan di belakang cupu lo." ucap Zion tiba-tiba membuat Arashya terperanjat kaget.
"Anjir jantung gue lompat tali gara-gara lo! " pekik Arashya menyentuh dadapnya menatap tajam Zion yang dengan santai duduk di bangku tempat ia belajar.
"Sejak kapan lo masuk kamar gue Pantat Panci" sinis Arashya membuat Zion mendengus sebal.
"Sejak lo ngomong sendiri kaya orang gila" ucap Zion datar.
"Lo mau kasih pelajaran tuh cowok yang namanya Arthur itu gampang, lo mau tau gimana caranya?" ujar Zion membuat Arashya mengernyit.
"Buat dia bahagia sampai dia terbang tinggi dulu habis itu lo jatuhin sampai dia merasakan apa itu arti dari rasa sakit yang sebenarnya"
"Gue tahu ini egois tapi yang namanya balas dendam itu gak mandang lagi kata egois bukan? Lo setuju gak saran gue? "
"Ogah banget gue buat dia bahagia, di kamus gue gak ada dendam yang harus buat musuh bahagia dulu, mereka udah cukup bahagia dulu di atas penderitaan gue, ah bukan tapi penderitaan Arashya"
"Sekarang mereka harus rasain penderitaan apa yang udah Arashya rasain dulu"
"Terus rencana lo apa sekarang?" tanya Zion membuat Arashya tersenyum manis.
"Hancurin pertemanan mereka yang memang udah retak dari dulu karena penghianatan" Zion menatap Arashya penuh tanya.
Arashya bangkit lalu mengambil laptop membuka sebuah video berdurasi beberapa menit pada Zion. Membuat pria itu melotot.
"Anjir ngapain lo liatin gue video kaya gitu" sentak Zion menatap Arashya horor.
"Gue masih belum cukup umur lo tahu itu" pekik Zion menutup wajahnya dengan jari-jari tangan yang terpisah membuat matanya masih bisa melihat apa yang ada dihadapannya. Arashya menggeplak bahu Zion. "Iya gue tahu gak usah ditanya, umur lo sama gue kan sama!"
![](https://img.wattpad.com/cover/285399557-288-k717185.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARASHYA TRANSMIGRASI ( Complete )
RandomZara Christhie Aldebaran gadis barbar yang harus mengalami Transmigrasi kedalam tubuh seorang gadis bernama Arashya Cristy Abraham. Gadis yang memiliki problem kehidupan yang rumit membuat Zara harus mengikuti lika liku kehidupan seorang Arashya ya...