A.T<=>CHAPTER 54

59.4K 7.7K 342
                                    

Selamat membaca frenヾ(^-^)ノ

"Gimana keadaan lo?" tanya Gibran pada Siska yang kini tengah terbaring dengan tatapan kosong tanpa jiwa membuat Gibran menghela nafas panjang.

Jika kalian bertanya-tanya kenapa Gibran bisa bersama dengan Siska jawabannya adalah Arashya dan Bilal memberitahu pada Gibran jika Siska sedang ada bersamanya.

"Gimana dia udah mau ngomong?" tanya Bilal ketika Gibran keluar dari kamar. Membuat Gibran menggeleng.

"Lagian buat apa sih si Arashya bawa tuh si bitch ke sini" gerutu Aura dengan sebal dia tidak suka pada gadis bernama Siska itu.

"Lo gak boleh bilang gitu Aura kalo lo gak tahu apa-apa. Ara bawa dia ke sini karena ada alasan tersendiri" ucap Bilal membuat Aura mendengus.

"Alasan apa? Kenapa lo semua gak kasih tahu gue kalian rahasiain apa dari gue hah" Aura menatap sengit Bilal dan Gibran.

"Udah Aura, sabar nanti juga lo bakalan tahu" ucap Bambam di sampingnya.

"S-sejak kapan lo ada di sini?" Aura menatap Bambam dengan terkejut.

"Sejak lo mendumel kagak jelas" ucap Bambam dengan santainya membuat Suara mendengus sebal.

"Gue rasa kita harus cepet-cepet bawa cewek itu untuk perawatan lebih intensif lagi deh, kalo di biarin terus dia bakal gila berat" ujar Bilal membuat Gibran mengangguk.

"Tapi lo harus dapat persetujuan dari Arashya dulu, karena biar bagaimanapun Arashya orang pertama yang ada sangkut pautnya sama dia di banding kita" Bambam menimpali dengan raut wajah serius.

"Dan lo, lo kenapa bisa di sini hah?" sinis Aura melihat ke arah Gibran.

"Gue ke sini karena Arashya bilang Siska ada di sini"

"Lo ada hubungan apa sih sebenarnya sama tuh medusa, sampai-sampai lo tega nyakitin hati temen gue"

"Gue gak ada hubungan apapun sama dia. Gue minta maaf karena udah nyakitin Arashya" lirih Gibran menghela nafas lelah.

"Siska itu hanya temen kecil gue dulu, kalo lo mau tau kenapa gue jauh dari Zara dulu, karena gue jagain Siska dia korban pemerkosaan tapi saat gue udah mulai jengah sama sikapnya itu dia malah ngancem gue tentqng orangtua gue" jelas Gibran membuat Aura terdiam.

"Tapi lo udah nyakitin hati temen gue"

"Iya gue tahu gue salah akan hal itu" Gibran menghela napas.

"Biar gue jelasin kenapa gue bisa ada di sini, seminggu yang lalu sebelum Arashya bawa siska ke sini dia nelpon gue"

"Siska nelepon gue dan saat gue denger dia kaya yang ketakutan dan teriak minta tolong, gak lama kemudian ada suara cowok dia bilang dia gak akan berhenti jika Siska belum hancurin Arashya sama orang yang gue gak tahu lupa namanya" ucap Gibran membuat mereka semua melihat ke arahnya.

"Gue kira dia bercanda karena dia udah sering bohongin gue, tapi saat gue liat ada banyak panggilan masuk dari dia yang gak ke angkat kemarin gue langsung datengin dia, karena saat gue telepone balik dia gak ngangkat biasanya gak kaya gitu" ucap Gibran panjang lebar.

"Saat gue datengin rumahnya udah berantakan dan dia udah gak ada eh tahu nya Arashya bilang Siska ada di Apartemen Bilal saat gue nelepon dia." jelas Gibran. Membuat mereka mengerti.

"Lo tau gak dia udah sering nyakitin Arashya bahkan raga Arashya sama Zara tertukar juga gara-gara rencana dia" ucap Aura menatap tajam Gibran.

"Gue gak percaya kalo Siska yang udah lakuin itu semua, dia gak sejahat yang lo pada kira" bela Gibran.

ARASHYA TRANSMIGRASI ( Complete ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang