A.T<=>CHAPTER 36

89.6K 11K 1.3K
                                    

Seperti yang telah Arashya lebih tepatnya Zara rencanakan sore ini ia akan bertemu dengan Kefan untuk membahas tentang kejadian Arashya dulu saat Kefan pergi meninggalkan Arashya begitu saja dengan keadaan yang sekarat.

Arashya sudah memberitahukan dimana tempat ia akan membahas masalah tersebut pada Kefan. Namun ia sedikit membubuhi sebuah pelajaran untuk Kefan. Anggap saja sebagai pemanasan.

Brak

Kefan membuka sebuah pintu kamar hotel yang Arashya sudah beritahukan sebelumnya dengan kencang membuat dua sejoli yang tengah melakukan hal senonoh terperanjat kaget.

Mata Kefan terbelalak dengan pandangan melihat kearah seorang pria dan wanita yang tengah menutupi tubuhnya dengan selimut tebal.

"Ke-kefan" Pria itu terkejut melihat kearah Kefan yang diam mematung dengan sorot amarah didalam matanya. "Sialan ternyata ini yang lo lakuin dibelakang kita" bentak Kefan mengepalkan tangannya. Lalu menghampiri pria tersebut.

Bugh

Bugh

Kefan menghajar pria itu dengan brutal. "Kefan Nak kamu salah paham, ini bukan seperti yang ka-"

Bugh

"Lo pikir gue masih anak kecil yang gak tahu hal apa yang udah lo lakuin berengsek" murka Kefan kembali menghajar wajah pria dibawahnya itu.

Bugh

Pria itu balas menghajar Kefan hingga sudut bibirnya itu mengeluarkan darah. Kefan berdecih menatap tajam pria dihadapannya itu. "Pantes aja Mama selalu nangis diam-diam, jadi ini semua karena ulah lo bajingan!"

Mata Kefan berkaca-kaca. "Sejak kapan lo selingkuh dari Mama gue hah! Shit" Kefan mengacak rambutnya prustasi niatnya ingin bertemu dengan Arashya malah menemukan kejadian yang sangat mencengangkan dalam hidupnya.

Dia sendiri dengan mata kepalanya harus melihat perselingkuhan yang Papa-nya lakukan terhadap Mama-nya yang selalu setia menantinya pulang. Hati Kefan terasa sakit bak belati menusuknya bertubi-tubi.

"Kenapa lo lakuin ini semua hah? Jawab gue berengsek!" Kefan menatap tajam papanya itu dengan luapan emosi.

"Karena saya tidak mencintai Mama-mu itu!" ucap Papa Kefan tak kalah keras membuat Kefan terkekeh miris.

"Setelah semua apa yang udah Mama lakuin buat lo dan hanya ini jawabannya" Kefan menggelengkan kepalanya tak percaya.

Kefan bangkit dan berdiri tegak dengan aura permusuhan dalam dirinya. "Sialan lo denger ini baik-baik. Mulai sekarang lo bukan Papa gue lagi! Mulai sekarang jauhin Mama gue lagi. Jangan pernah nampakin muka berengsek lo itu dihadapan gue maupun keluarga gue terutama Mama" tegas Kefan berlalu pergi meninggalkan papanya disana, membuat pria itu menatapnya sendu kepergian Kefan putranya.

"Sorry Son" Papa Kefan mengusap wajahnya kasar.

Kefan keluar dari kamar yang ditempati papanya itu dengan suasana hati yang berkecamuk, pikirannya berterbangan kemana-mana membuat hatinya terasa semakin sesak.

Ia memakai helm fullfacenya dan mengendarai moge hijaunya dengan kecepatan penuh tanpa memperdulikan umpatan
orang-orang yang melihatnya.

Dibalik dinding seseorang tersenyum miring dengan kepergian Kefan.

Kefan terus melajukan motornya itu hingga tepat dimana ada seorang gadis hendak menyebrang tanpa Kefan sadari membuat ia membanting stir motornya kekiri menabrak sebuah trotoar hingga ia terjatuh dan terseret beberapa meter dengan motornya.

Brakk

Brukk

Brugh

Kefan membuka helmnya itu sekuat tenaga dan bernafas dengan terengah-engah dengan sebuah ringisan dibibirnya menahan rasa sakit. Darah dan luka memenuhi sekujur tubuhnya sepertinya sebelah kakinya itu patah karena tertimpa motornya saat ia jatuh tadi.

ARASHYA TRANSMIGRASI ( Complete ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang