Selamat membaca:)
PART 16 - TAK TERDUGA
Taeyeon pulang dengan terburu-buru, kakinya melangkah cepat menuju pintu rumahnya setelah memarkirkan mobil dengan asal. Kepalanya menoleh mencari keberadaan putrinya di ruang keluarga. Begitu tidak menemukan siapapun, kakinya melangkah cepat menuju kamar anak bungsunya, membuka pintu dengan cepat namun ia tidak menemukan siapapun. Kakinya hendak melangkah menuju kamar si anak tengah namun ia dikejutkan karena tepukan pelan di pundaknya.
"Ma? Mama ngapain?"
"Mas? Kamu dapet telpon dari sekolahnya adek? Katanya adek dibully. Makanya aku langsung pulang. Adek dimana? Kok nggak ada? Dia nggak papa kan?" cerca Taeyeon.
"Adek nggak papa. Kata Haechan dia lagi main di rumah Seulgi." ujar Baekhyun menenangkan.
Taeyeon menghela napas lega begitu mendengar bahwa Winter sekarang berada di rumah Seulgi. Anaknya pasti sehat jika berada disana, energinya selalu full jika bersama Ryujin.
"Aku takut banget adek dapet bully kaya dulu lagi. Nggak sanggup aku kalo sampai terjadi sesuatu sama Winter. Aku takut banget mas." ujar Taeyeon lirih sambil menyatukan keningnya di dada sang suami.
"Winter nggak papa. Dia udah lebih kuat sekarang. Lagipula banyak keluarga yang jagain dia di sekolah. Sepupu-sepupunya, abangnya, Ryujin, Yeji, Karina, Giselle, Lia, dan teman-temannya yang lain. Kamu jangan terlalu khawatir." ujar Baekhyun berusaha menenangkan Taeyeon meskipun hatinya sendiri diliputi ketakutan setiap mendengar sesuatu terjadi dengan putrinya.
Tangannya mengelus pelan rambut dan sisi kepala Taeyeon sebelum mengangkat wajah sang istri. Meninggalkan kecupan ringan di kening yang terasa menenangkan bagi Taeyeon. Matanya terpejam. Menunggu kembali apa yang akan dilakukan sang suami setelahnya. Hal-hal menyenangkan yang hanya diketahui oleh mereka berdua. Kepala Baekhyun menunduk, berusaha meraih bibir sang istri. Namun pergerakannya terhenti begitu mendengar suara bel yang dibunyikan dengan terburu-buru.
Taeyeon segera mendorong Baekhyun menjauh sebelum melangkah menuju pintu diikuti sang suami. Tangannya membuka pelan pintu didepannya. Raut wajahnya menegang begitu melihat mertuanya ada disana.
Plak!!
Kepala Taeyeon menoleh ke kanan begitu pipinya ditampar dengan keras oleh ibu mertuanya. Tangannya terangkat mengelus pipinya dengan pelan.
"Mama!!"
"Tae!!"
Doyoung yang baru saja menginjakkan kaki di teras rumah seketika berjalan cepat menuju mamanya dan menarik Taeyeon ke belakang tubuhnya yang kemudian dirangkul oleh Baekhyun.
"Apa maksud oma tiba-tiba nampar mama aku?" Doyoung berujar datar.
"Saya nggak punya urusan sama kamu. Minggir!!"
Nyonya Hermawan mendorong Doyoung hingga menyingkir dan mulai menatap Taeyeon dengan nyalang.
"Kamu becus nggak sih jadi seorang ibu? Gimana bisa Winter dibully di sekolah?! Dia baru aja masuk sekolah dan dia udah dibully??!! Kamu bisa jagain cucu saya nggak??!!" bentak Nyonya Hermawan.
"Bu!! Maksud ibu apa? Winter nggak kenapa-napa dan itu semua bukan salah istri aku. Lagipula Winter satu sekolah sama abangnya. Ada Haechan yang jagain dia. Stop menyalahkan istriku bu, dia nggak salah." Baekhyun berujar berusaha menenangkan ibunya yang terlihat sangat marah. Sedangkan nyonya Hermawan hanya tersenyum sinis.
"Siapa? Abangnya? Haechan? Kamu nggak ingat kejadian beberapa tahun lalu??!! Gara-gara anak tengah kamu, cucu ibu masuk rumah sakit!! Dan penyebabnya adalah karna dia dibully dan disiksa tanpa ada yang nolongin dia!! Dan sekarang Winter dibully karena dia mau ngikutin Haechan buat sekolah disana kan??!! Memang ini semua salah anak tengah kamu!!"
![](https://img.wattpad.com/cover/275184480-288-k249712.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WE ARE FAMILY!! [END]
Разное[END] "KAMU LAMA-LAMA PAPA BALIKIN KE RAHIM MAMA YA!! " "ABANG ITU ADEKNYA KAMU APAIN KOK NANGIS??!!" "MAS SUDAH BERUSAHA SEMAKSIMAL MUNGKIN." "ABANG TEROOOOSSSSS!!" "GAUSAH BERLEBIHAN DEEEHHHH." Cerita ini murni ide aku. Kalau ada kesamaan kejadian...