Selamat membaca:)
PART 23 - Mangga
Haechan hanya berdiri dengan mata melotot. Tangannya terayun berusaha menyuruh dua setan musang berkedok manusia yang sedang memanjat pohon untuk segera turun.
"Anjing!! Jangan ngadi-ngadi lo berdua!! Turun nggak lo!!!"
Ryujin dan Winter yang mendengar pekikan tertahan dari Haechan hanya menyengir. Kemudian menyuruh Haechan untuk diam agar mereka tidak ketahuan.
"Ssstt, lo diem dulu. Gue lagi berjuang nih." Winter berbisik sambil memetik buah mangga muda dihadapannya.
Haechan hanya bisa menatap was-was ke sekeliling komplek. Mereka tepat berada di depan rumah pak RT, ia takut jika sewaktu-waktu pak RT datang dan mereka kembali dihukum. Mama dan papanya sudah cukup lelah akibat banyak laporan dari tetangga mereka akibat ulah Winter. Dengan Ryujin tentunya.
Di tengah rasa was-was Haechan, ia dikejutkan akan kedatangan teman adiknya, Somi dan Minju.
"Loh? Kalian ngapain disini??" kaget Haechan.
"Kak Haechan gimana sih? Ini kan kita lagi menjalankan misi." jawab Somi pelan.
"Terus ini Minju ngapain?" tatapan Haechan beralih kepada Minju.
"Ikut Somi kak. Hehe." Ujar Minju sambil tersenyum manis.
"YA ALLAH INI ANAK BAIK-BAIK JANGAN LO AJAK SESAT DONG SOM!! LO TUH HARUSNYA NGELURUSIN TUH ANAK DUA BIAR NGGAK MAKIN KAYA SETAN, BUKAN MALAH IKUTAN JADI SETAN!!" Haechan meluapkan kekesalannya sambil meremas rambutnya. Frustasi.
"ALLAHUAKBAR!! ITU KALIAN NGAPAIN??"
Mereka berlima serentak menoleh dan mendapati pak RT sedang berdiri di teras sambil berkacak pinggang. Tanpa babibu lagi, Haechan, Somi, dan Minju yang memang berada di bawah segera berlari menuju rumah Minju yang letaknya paling dekat dengan rumah pak RT. Sedangkan Ryujin dan Winter segera turun dari pohon dan berlari mengejar Somi dkk menuju rumah Minju. Jangan lupa kedua tangan mereka yang penuh dengan mangga muda hasil curian dari rumah pak RT. Winter masih berlari sekuat tegana sambil membenarkan letak celananya yang melorot karena jumlah mangga di sakunya tidak bisa dikatakan sedikit. Yasudah suka-suka Winter saja.
0_0
Winter, Ryujin dan Somi sudah menggelepar di karpet ruang keluarga rumah Minju dengan nafas terengah sambil menunggu si pemilik rumah mengambilkan air minum. Sedangkan Haechan hanya menatap ketiga manusia setengah setan dihadapannya dengan malas.
"Kan gue udah bilang, jadi manusia gausah kebanyakan ngadi-ngadi!! Ketahuan kan jadinya. Kalo sampe pak RT laporan ke papa, auto dicoret nama lo dari kk!!!" Ujar Haechan ngegas sambil menunjuk muka sang adik.
Winter yang merasa dinistakan segera bangun dari posisinya dan berdiri menatap sang kakak dengan marah.
"KALO LO NGGAK TERIAK KITA NGGAK AKAN KETAHUAN!!" marah Winter.
"GUE NGGAK BAKAL TERIAK KALO LO NGGAK BERTINGKAH, DASAR ANAK SETAN!!" ujar Haechan mengelak.
"HALAH NGGAK USAH NGELAK LO ANAK DAKJAL!!"
"SIALAN, SINI GIGI LO GUE JEPRET!!!"
"ASTAGHFIRULLAHALAZIM UDAH!! UDAAHH!!" Somi segera melerai sebelum pertikaian semakin memanas begitu melihat Haechan menggulung lengan baju dan beranjak menghampiri Winter.
Haechan tanpa ba bi bu langsung mengosek kepala Winter dengan keras kemudian berlari sekuat tenaga keluar rumah Minju. Winter yang merasa menjadi korban sudah berancang-ancang akan berlari mengejar Haechan. Beruntung Somi segera cepat tanggap dan menahan tubuh Winter.
"DASAR MANUSIA NGGAK ADA ADAB LO!! ISSHHH KESEL BANGET GUE."
Winter yang mengkesal memilih duduk di sofa dan menaruh kakinya di pangkuan Ryujin.
"Emang manusia nggak ada adab lo." Sinis Ryujin.
Winter yang hendak membuka mulutnya memilih mengurungkan niat begitu melihat Minju datang dengan membawa nampan berisi minuman dan bumbu rujak. Tanpa ba bi bu lagi, ia langsung melempar mangga yang telah ia curi barusan kepada Somi.
"ANJING!! KAGET GUE ANJRIT!! ISSHH"
"Kupasin Som, gue kan udah manjat tadi."
"Ya lo kira ini gue ngambil piso buat apaan kalo bukan buat ngupas? Buta mata lo?!" sinis Somi.
Winter hanya terdiam sambil meminum jus jeruk yang dibawakan Minju. Membiarkan Somi mengupas mangga dengan tenang.
0_0
Oke ini SANGAT RANDOM. Semoga suka dan nggak ngebosenin yaa. Makasiha udah mampiirrr💋✨
Love,
Esteh
1 Juni 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
WE ARE FAMILY!! [END]
Acak[END] "KAMU LAMA-LAMA PAPA BALIKIN KE RAHIM MAMA YA!! " "ABANG ITU ADEKNYA KAMU APAIN KOK NANGIS??!!" "MAS SUDAH BERUSAHA SEMAKSIMAL MUNGKIN." "ABANG TEROOOOSSSSS!!" "GAUSAH BERLEBIHAN DEEEHHHH." Cerita ini murni ide aku. Kalau ada kesamaan kejadian...