Selamat membaca :)
PART 2 – SMA
Doyoung atau biasa dipanggil mas Doy, adalah mahasiswa di Universitas Harapan Bangsa jurusan Arsitektur. Semester 5 sudah akan dimulai 2 bulan lagi dan UAS juga akan dilaksanakan 3 hari lagi.
Beberapa tugas dari dosennya sudah diselesaikan dan hanya tinggal satu tugas lagi. Itupun hanya harus dikumpulkan saja karena Doyoung sudah menyelesaikan semua tugasnya.
Langkah kakinya mulai memasuki gedung fakultas teknik. Tangan kanannya menenteng makalah yang sudah ia selesaikan setelah melewati hari yang diisi dengan keributan antara kedua adiknya. Niatnya hanya mengumpulkan makalah di ruang dosen lalu pulang. Sungguh, ia butuh tidur.
Di perjalanan menuju ruang dosen, sesekali Doyoung akan menyapa beberapa orang yang dikenalnya atau pernah berkomunikasi dengan mereka. Keikutsertaannya dalam banyak kegiatan kampus menjadi salah satu faktor mengapa banyak orang yang mengenalnya.
Selain ikut serta dalam keanggotaan BEM, Doyoung juga menjadi salah satu anggota band kampus bersama teman-temannya. Kualitas suaranya sudah tidak diragukan lagi. Hampir seluruh mahasiswi di kampus ini mengagumi suaranya serta ketampanannya. Atau bisa dibilang, Doyoung memiliki fans. Tapi Doyoung hanya menganggap mereka semua teman. Tidak lebih.
Setelah berjalan cukup jauh, Doyoung akhirnya sampai di ruang dosen. Tangannya mengetuk pintu didepannya dan ia mulai membukanya setelah dipersilahkan oleh si pemilik ruangan. Begitu masuk, Doyoung langsung mengutarakan niatnya untuk mengumpulkan tugas dan langsung pamit undur diri.
Setelah keluar dari ruang dosen, kakinya melangkah menuju kantin untuk sekedar membeli minuman dingin. Cuaca panas siang hari ini cukup membuat tenggorokannya panas meminta dialiri air dingin.
Begitu sampai di kantin, Doyoung langsung menuju tempat duduk dan memesan minuman dingin. Sambil menunggu, tangannya mulai merogoh tas dan mengambil handphonenya dan menemukan notif tiga panggilan tak terjawab dari adik bungsunya. Melihat jam dan mulai mengira-ngira kalau saat ini sedang jam istirahat di sekolah Winter, akhirnya Doyoung memutuskan untuk menelpon balik adiknya.
Assalamualaikum, halo dek?
Waalaikumsalam. Mas Doy.
Kenapa tadi telpon mas? Lagi ngumpulin tugas tadi
Mas Doy bisa jemput ngga?
Ini adek udah pulang tapi belum ada yang jemput
Lhoh, jam segini udah pulang?
Iyaa, pulang awal soalnya gurunya ada rapat.
Gimana mas? Bisa nggak?
Abang belum pulang sekolah kalau jam segini.
Mama sama papa juga ga mungkin jemput.
Iyaa bisa
Ini mas ada di kampus.
Habis ini mas jemput
Makasih ya mas
Adek tunggu
Assalamualaikum
Waalaikumsalam.
Setelah menutup telpon dari adiknya, Doyoung menghampiri ibu kantin dan meminta es pesanannya dibungkus saja. Dan setelahnya, Doy bergegas menuju parkiran untuk mengambil motornya yang terparkir disana dan segera menuju sekolah adiknya.
0_0Winter masih setia menunggu kakaknya di pos satpam sambil sesekali mengecek handphonenya. Gadis yang duduk si bangku kelas sembilan itu mulai berdiri begitu melihat motor kakaknya sudah mulai mendekati pos satpam tempat ia menunggu.
“Maaf ya dek. Mas lama.”
“Nggak papa mas. Maafin adek karena tiba-tiba minta jemput padahal kampus mas sama sekolahku arahnya beda kalo dari rumah.” Winter berucap menyesal.
“Nggak papa. Mas juga nggak ada urusan apa-apa lagi di kampus.” Ucap Doyoung sambil memberikan helm dan jaket untuk adiknya.
Dua kakak beradik ini mulai menuju rumah. Suasana diatas motor hening. Tidak ada yang membuka suara sampai Winter mulai mendekatkan kepalanya di sisi sebelah kanan Doyoung.
“Mas” Winter mulai membuka suara setelah beberapa menit terdiam.
“Hmm”
“Menurut mas adek nanti lanjut ke SMA atau SMK aja ya”
“Kalau menurut mas, lebih baik kamu ke SMA aja. Dulu kamu pernah bilang mau jadi guru. Ya ke SMA dong.”
“Tapi males banget nanti pasti sama mama disuruh satu sekolah sama Haechan.”
“Emang kenapa kalau satu sekolah sama abang?”
“Males banget nanti gabisa bikin ulah soalnya si abang tuh cepu banget.”
“Lo tuh kalau udah SMA nanti jangan banyak tingkah. Kurang-kurangin nyari gara-gara ama orang.” ujar Doyoung mengkesal.
“Dih. Orang-orang aja yang suka nyari gara-gara, gue mah enggak.”
“Jangan banyak tingkah ya Win. Bulan lalu tetangga kita pindah rumah gara-gara anaknya trauma bajunya lo masukin kecoa tiga biji, malemnya lo malah jadi hantu buat nakut-nakutin dia, paginya juga masiiiihhh aja itu sepatunya lo masukin cicak. ”
“Hehehe. Abisnya dia gemoy banget tau mas. Lagian cuma kecoa sama cicak doang.”
“Ya Allah Winter. Itu bocah baru umur sepuluh tahun loh. SEPULUH TAHUN. YAKALI AJA DIA NGGAK TRAUMA SAMA KELAKUAN SETAN LO.”
“Hehehehe. Ya soalnya dia gue ajak main nggak mau.”
“YA SOALNYA LO NGAJAK MAINNYA TUH LO SURUH NYINDEN PAKE MIC DI MASJID KOMPLEK, YE JELAS NGGAK MAU LAH. ANAK TETANGGA JANGAN DIRACUNIN MACEM-MACEM!!” Doyoung mengegas.
“Hehehe”
Winter hanya tertawa mendengar gerutuan kakaknya dari belakang. Kakaknya masih saja mengeluh tentang perbuatan jailnya kepada para penghuni komplek perumahan mereka.
“Kurang-kurangin deh tingkahnya, kebanyakan bergaul sama Haechan sama Ryujin lo tuh.”
“Gimana ga banyak bergaul sama abang sih mas. Orang satu rumah. Kamarnya sebelahan juga.”
“Wkwkwwk. Maksudnya jangan sampe kehasut. Si Haechan kan sesat.”
“Btw, mas Doy. Kemaren gue tanya ke abang soal nanti mau lanjut kemana.”
“Trus si Haechan bilang apa?” tanya Doy penasaran.
“Di SMA Katolik Diponegoro.”
“Ya nggak papa kal-”
Perkataan Doyoung terhenti sejenak.
“…”“KITA ISLAM GOBLOK.”
0_0
Note
Part ini emang agak garing, tapi yaudah gpp gue nekat. Cerita di atas terinspirasi dari pengalaman pribadi gue sendiri, beberapa tahun yang lalu gue abis lulus mts sama kakak gue disuruh nerusin ke sma katolik🙂👍 .Yaudah iyain aja walaupun ga dilakuin wkwkwk.
Btw gue ga nyangka ceritanya udah ada yang baca sama vote😭. Makasih banyak preeennn✨💋
Sekian bacotan hari ini, makasih udah mampir✨✨
Babaaaayyyy
Love,
Esteh
25 Januari 2022

KAMU SEDANG MEMBACA
WE ARE FAMILY!! [END]
Acak[END] "KAMU LAMA-LAMA PAPA BALIKIN KE RAHIM MAMA YA!! " "ABANG ITU ADEKNYA KAMU APAIN KOK NANGIS??!!" "MAS SUDAH BERUSAHA SEMAKSIMAL MUNGKIN." "ABANG TEROOOOSSSSS!!" "GAUSAH BERLEBIHAN DEEEHHHH." Cerita ini murni ide aku. Kalau ada kesamaan kejadian...