Part 7 - Belanja

589 58 2
                                    

Selamat membaca:)

PART 7 - BELANJA

Hari ini adalah jadwal Haechan untuk mengantar sang adik ke toko peralatan sekolah untuk membeli kebutuhan sekolah di tahun ajaran baru. Haechan mengajak Ryujin untuk berbelanja sekalian sesuai dengan request dari tante Seulgi.

Mereka bertiga berangkat saat masih pagi dan sekarang sudah mulai siang, Haechan dan Ryujin sudah menglelah dan ingin segera pulang. Namun Winter masih saja sibuk memikirkan ingin membeli buku yang sampulnya dominan warna coklat atau biru. Mengcapek.

"Winter anjing ini selesainya kapan cuk." Ryujin menggerutu dan menglelah.

"Ryujin mulut lo tahan dulu, ini tempat umum bego." ujar Winter santai sambil melihat kedua buku di tangannya secara bergantian.

"Udah gausa bacot kenapa sih. Buruan ini udah siang goblok. Kita keluar udah dari pagi." Ujar Ryujin geregetan.

"Iya iya sabar. Nih gue udah selesai milih."

"KALO EMANG MAU LO BELI SEMUANYA, KENAPA LO HARUS BINGUNG-BINGUNG MILIH SIH. EMANG DASAR ANAK BAEKHYUN KAYA SETAN."

"Sssttt udah. Anak Jaebum diem aja. Yuk ke kasir trus bayar. Jangan kebanyakan membacot."

Winter segera menggeret teman beserta abangnya menuju meja kasir untuk membayar. Dia ingin segera menghentikan perdebatan yang tidak berguna ini karena pembeli yang lain mulai menatap mereka.

Sesudah membayar, ketiganya langsung menuju ke restoran cepat saji untuk membeli eskrim. Bukan makanan. Hanya eskrim saja dan memutuskan untuk memakannya didepan alfabeta.

Sambil memakan eskrim, Winter mulai memancing pergibahan diantara mereka.

"Eh Ryu, kata papa rumah yang disamping rumah lo itu mau ada yang nempatin. Temennya papah deh kayaknya."

"Loh iya?? Pantesan kemarin ada yang dateng buat bersih-bersih."

"Udah dibersihin? Berarti bentar lagi pasti si om Sehun om Sehun itu pindah kesini."

"Om Sehun?"

"Hooh, katanya punya anak seumuran gue. Sama mama disuruh satu sekolah sama kita. Berarti pasti dia udah daftar."

"Ganteng nggak anaknya?!" Ryujin bertanya antusias.

Kepalanya digetok pelan oleh Haechan.

"Gausa gatel anjir. Anaknya cewek." Haechan mengsebel.

"Emang mulut ama tangan lo tuh gabisa diem banget kalo ada gue ya." Gerutu Ryujin.

Tangan Ryujin hendak menuju rambut Haechan untuk dijambak. Tapi lagi-lagi Winter menghalangi tangan Ryujin agar tidak terjadi keributan. Malu kalau dilihat pembeli yang lain.

"Udah gausa ribut. Buruan pulang yuk, mau ngadem dirumah."

Winter mulai beranjak sambil menggeret tangan Ryujin yang masih menatap Haechan kemusuhan. Sedangkan yang ditatap masih saja menatap ponsel dengan serius.

"Win, lu pulangnya sama Ryujin aja. Gue mau ke sekolah. Ada panggilan mendadak." ujar Haechan.

"Lhoh, abang nggak pulang dulu?"

"Enggak, nanti gue chat mama aja buat izin. Nanti bilangin mama juga ya, takutnya lupa."

Haechan buru-buru beranjak dari duduknya dan menaiki motornya untuk langsung menuju ke sekolah. Biasalah. Anak giat acara ya begitu.



0_0




Motor besar atau biasa disebut Opran milik Ryujin mulai memasuki pekarangan rumah keluarga Alfariz. Winter yang baru saja turun dari motor langsung menggeplak kepala Ryujin yang dilapisi helm.

WE ARE FAMILY!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang