Selamat membaca:)
PART 38 - RAMBUT
Haechan sudah dinyatakan sembuh total setelah istirahat selama kurang lebih tujuh minggu. Ia baru akan masuk sekolah ketika semester baru alias tahun depan karena memang daripada sekolah sebentar lalu libur. Sekalian saja ia masuk di semester depan.
Karena ujian sudah dilaksanakan dan memang menunggu rapor saja, para siswa tidak diwajibkan untuk ke sekolah dan Haechan memanfaatkan hal ini untuk pergi keluar rumah dan berjalan-jalan. Ingin suasana baru katanya. Ia suntuk karena selama sakit, mamanya super duper protektif dan melarangnya pergi keluar rumah tanpa mengajak salah satu dari orang tuanya. Mau kabur pun tidak bisa karena Winter yang menempelinya seperti tidak ada hari esok dan pasti adiknya itu akan melapor kepada sang ibu jika ia berani kabur dari rumah.
Alsan Taeyeon melarang Haechan keluar rumah sendiri adalah karena Taeyeon takut kalau anaknya menemui Jackson tanpa ditemani siapapun. Bayangan Haechan akan kembali terbaring di rumah sakit membuat Taeyeon sangat khawatir dan takut. Ia tidak sanggup jika harus menyaksikan anaknya dalam kondisi seperti kemarin untuk kedua kalinya.
Maka dari itu Taeyeon baru memperbolehkan Haechan pergi berjalan-jalan hari ini sendirian. Haechan memilih bermain ke taman komplek yang dekat dengan rumahnya. Ia sudah mengidam ingin jajan disini sejak satu bulan yang lalu. Tapi mamanya yang melarang ia memakan makanan tidak sehat dari luar.
Haechan membeli pentol dan juga sosis bakar. Sungguh ia sudah lama tidak memakan makanan micin seperti ini. Lidahnya merindukan rasa micin dan pedas dari pentol yang diberi saus sambal dan bubuk cabai.
"Ya Allah ini enak banget, lidah gue udah lama nggak makan yang beginian." gumamnya sambil mengunyah.
Matanya mengedar memperhatikan sekelilingnya. Ada beberapa anak kecil yang sedang bermain-main disana. Ia memperhatikan anak-anak yang sedang belajar berjalan bersama ibunya. Haechan seketika tersenyum, mungkin anaknya Heejin seumuran dengan anak itu. Haechan jadi merindukan Heejin lagi, padahal ia baru saja dari makam Heejin bersama Winter minggu lalu.
Haechan menghela napas sebelum beranjak, rencananya ia akan potong rambut setelah ini. Namun begitu Haechan berdiri hendak membuang sampah, ia melihat sepasang kaki yang berdiri di depannya. Haechan menoleh dan mendapati Jackson ada disana. Menatapnya dengan tatapan datar dan dibalas tatapan tak kalah datar olehnya.
"Jelasin maksud omongan lo waktu itu." ujar Jackson tiba-tiba.
Haechan terdiam sebentar. Padahal ia berencana menemui Jackson ketika semester baru sudah dimulai, tapi mungkin laki-laki dihadapannya ini sudah tidak bisa menahan diri lagi untuk menunggu.
"Heejin meninggal. Bunuh diri." ujar Haechan singkat.
"Bunuh diri?" Suara Jackson tersendat. Tenggorokannya tercekat begitu ia mendapati fakta mengejutkan mengenai Heejin.
"Lo tunggu disini sebentar. Gue ambil sesuatu di rumah, ada beberapa barang Heejin yang harus lo liat."
Haechan beranjak pulang untuk mengambil sebuah kotak yang ia sembunyikan di atas lemari pakaian miliknya. Semua barang peninggalan Heejin ada disana, buku diary, foto usg anaknya, dan beberapa foto Heejin ketika hamil. Haechan menyerahkan semuanya kepada Jackson, ia rasa Jackson lebih berhak menyimpan ini. Karena bagaimanapun, Jackson adalah ayah dari anak yang dikandung Heejin.
"Ini barang-barang Heejin. Ada buku diary, beberapa foto Heejin, dan ada foto usg anak kalian." ujar Haechan sambil menyodorkan kotak tersebut kepada Jackson yang ada disampingnya.
"Jack, lo harus tau kalau Heejin cinta sama lo. Dia kasih semua yang dia punya buat lo, dan ketika dia hamil lo malah ninggalin dia dan nolak buat tanggung jawab. Gue udah mau nyamperin lo waktu itu, tapi Heejin yang minta gue buat nggak bilang apa-apa sama lo tentang dia. Dia minta gue janji buat nggak ngasih tau tentang dia ke siapapun termasuk lo. Dan dia minta gue janji buat nggak pukul lo semarah apapun gue. Sesayang itu Heejin sama lo Jack, tapi lo ngecewain dia. Lo buang dia, dan lo nolak anak lo, darah daging lo sendiri."

KAMU SEDANG MEMBACA
WE ARE FAMILY!! [END]
Acak[END] "KAMU LAMA-LAMA PAPA BALIKIN KE RAHIM MAMA YA!! " "ABANG ITU ADEKNYA KAMU APAIN KOK NANGIS??!!" "MAS SUDAH BERUSAHA SEMAKSIMAL MUNGKIN." "ABANG TEROOOOSSSSS!!" "GAUSAH BERLEBIHAN DEEEHHHH." Cerita ini murni ide aku. Kalau ada kesamaan kejadian...