Part 19 - Papa

555 57 1
                                    

Selamat membaca:)

PART 19 - Papa

Selepas melaksanakan sholat isya, Taeyeon segera beranjak menuju kamarnya untuk beristirahat. Meninggalkan suami beserta anak-anaknya yang sedang menonton Griya Tawang bersama. Ia merebahkan badannya dengan posisi telentang, ingatannya berkelana memikirkan begitu banyak hal. Segala bebannya menumpuk. Taeyeon mulai memejamkan mata membuat cairan bening mengalir melalui pelipisnya. Memikirkan segala hal yang terjadi beberapa hari terakhir membuat air matanya mengalir semakin deras. Tangannya terangkat untuk menutup wajahnya begitu ia mendengar suara pintu yang dibuka.

Hiks

Isakannya lolos begitu tubuhnya dibangunkan dan dipeluk oleh seseorang yang sangat ia kenal. Tangannya terangkat membalas pelukan laki-laki dihadapannya.

"Yang, maafin ibu ya." lirih Baekhyun.

Taeyeon masih menangis keras sambil mencengkeram kaos Baekhyun. Hatinya terasa sakit begitu mengingat kembali perlakuan mertuanya padanya.

"Maafin aku juga karena aku nggak bisa nglakuin apapun buat kamu kemarin. Maaf. Aku belum bisa jagain kamu."

Taeyeon melepaskan pelukannya sebentar sebelum mendongakkan kepalanya, menatap laki-laki yang menemani harinya selama 26 tahun terakhir. Tersenyum lembut sebelum mengusap pelan pipi suaminya.

"Jangan minta maaf. Ini semua bukan salah kamu. Aku yang harusnya minta maaf karena udah bikin hubungan kamu sama ibu jadi jauh. Maaf mas."

"Sssttt. Kamu nggak salah. Aku nggak mau denger kata maaf dari kamu."

Taeyeon terdiam sebentar.

"Kita udah menikah selama 24 tahun, tapi sampai sekarang ibu masih nggak bisa merestui hubungan kita. Aku sudah memberikan keturunan untuk kamu dan keluarga kamu. Aku memberikan seorang putri yang diinginkan keluarga kamu sejak lama. Aku mendidik anak-anak dengan sebaik mungkin, mengajarkan mereka sopan santun, mengedepankan kebahagiaan mereka diatas kebahagiaanku sendiri." Taeyeon menjeda ucapannya sebentar. Mengusap air matanya pelan.

"Tapi aku nggak bisa lihat anak aku terus disalahkan atas hal-hal yang nggak masuk akal mas. Orang tua kamu hanya menganggap Winter sebagai cucu mereka, menyalahkan Haechan atas semua yang terjadi sama Winter padahal jelas-jelas dia nggak salah apapun, menyalahkan dan menyudutkan Doyoung hanya karena dia nggak mau jadi penerus rumah sakit milik keluarga kamu. Dan ibu kamu yang selalu menyalahkan aku atas segala hal, mempertanyakan tugas aku sebagai seorang ibu seolah-olah selama ini aku nggak memperhatikan anakku sendiri."

Baekhyun hendak menggenggam tangan Taeyeon namun langsung ditepis oleh Taeyeon. Baekhyun takut. Takut bahwa Taeyeon memilih menyerah dan mengakhiri segalanya.

"Aku mau kita pisah."

Baekhyun langsung memeluk istrinya. Taeyeon langsung menangis dengan keras begitu kata pisah keluar dari mulutnya untuk pertama kalinya sejak 24 tahun mereka menikah.

"No!! Enggak!! Yang, aku nggak mau pisah. Please jangan bilang gitu lagi. Aku nggak bisa dan nggak akan bisa tanpa kamu."

Baekhyun meneteskan air matanya. Merasa sakit begitu menyadari betapa wanita yang berada dalam pelukannya ini memiliki beban yang begitu besar.

"Aku tau ibu nggak suka sama kamu. Tapi itu bukan penghalang bagi aku untuk terus bersama kamu dan tetap mencintai kamu sampai kapanpun. Ketika menikah dengan kamu, aku merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Aku dan kamu saling mencintai. Kita nglewatin begitu banyak hal bersama-sama. Kamu melengkapi hidup aku dengan kehadiran kamu. Hidup aku semakin bahagia karena kamu memberikan aku anak dan mendidik mereka dengan sangat baik. Mereka tumbuh dengan begitu banyak kelebihan, kamu mewariskan suara indah kamu ke mereka."

WE ARE FAMILY!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang