Part 33 - Cerita

573 60 2
                                    

Selamat membaca:)

PART 33 - CERITA

Jam menunjukkan pukul empat pagi dan Doyoung beserta sang adik bungsu masih terjaga di depan ruang rawat Haechan. Keduanya masih terduduk dalam diam. Pada akhirnya Doyoung tidak bisa menyembunyikan ini lebih lama, Winter harus tau apa yang terjadi.

Doyoung menghela napas, ia masih terdiam dan berusaha memilih kata yang tepat untuk menjelaskan semuanya kepada Winter. Setelah menenangkan diri, ia mulai menjelaskan penyebab Haechan bisa marah, lalu bertengkar dengan Jackson dan berakhir dengan kondisi seperti sekarang.

"Abang dulu punya temen namanya Heejin. Abang suka sama dia, kamu pasti tau. Dia kakak kelas kamu waktu SMP. Dia baik, lembut, ceria, cantik juga anaknya. Mas dulu udah pernah ketemu sama dia."

Doyoung menoleh ke sebelah kanannya dan menemukan Winter masih menatapnya dengan alis mengerut. Ia kemudian melanjutkan penjelasannya.

"Abang sama Heejin temenan waktu itu, mereka baru temenan mungkin pas kelas delapan? Mas kurang tau tepatnya, tapi mereka temenan karena sama-sama bimbingan untuk Olimpiade dan mereka jadi deket banget setelahnya. Waktu kenaikan kelas sembilan, ada satu murid pindahan baru di kelas abang."

"Dan itu kak Jackson?" tebak Winter yang dijawab anggukan oleh sang kakak.

"Nggak lama setelahnya, Heejin sama Jackson pacaran. Hubungan Heejin sama abang jadi renggang karena Jackson nggak suka Heejin deket sama abang waktu itu. Akhirnya mereka mulai agak menjauh dan lost contact setelahnya. Dan begitu mereka udah hampir lulus, Heejin hubungin abang dan kasih tau kalau dia hamil."

"HAH??!!" teriak Winter kaget.

"Dan Jackson nggak mau tanggung jawab. Mereka putus. Dan abang yang waktu itu selalu nemenin Heejin, ngasih semangat buat dia dan berusaha menghibur Heejin. Meskipun hatinya juga sakit ngelihat perempuan yang dia cintai dirusak dan disakiti. Setelah abang masuk SMA, Heejin meninggal karena bunuh diri." jelas Doyoung.

"Meninggal?"

Doyoung mengangguk sebelum melanjutkan penjelasannya.

"Mas baru tau masalah ini sebelum abangmu masuk SMA. Waktu itu mas sama mbak Seje mau jenguk salah satu dosen di rumah sakit. Dan mas papasan sama abang yang lagi nganter Heejin ke dokter kandungan. Mas marah, mas udah hampir nampar abang kalau aja mbak Seje nggak nahan mas waktu itu. Dan karena kejadian itulah mas sama mbak Seje tau semuanya tentang Heejin. Mas sama mbak Seje juga yang bantu cari kontrakan buat Heejin setelah dia diusir sama keluarganya. Mbak Seje sering banget ke kontrakan Heejin buat sekedar nemenin Heejin. Abang yang sering nganterin makanan dan obat penguat kandungan buat Heejin. Kandungan Heejin lemah waktu itu, apalagi Heejin sangat tertekan dengan perlakuan orang-orang disekitarnya. Dan mungkin karena tertekan, Heejin udah nggak tahan lagi dan memilih buat mengakhiri hidupnya. Dan abang yang pertama kali nemuin Heejin gantung diri di kamar kontrakannya."

"Mas... " lirih Winter.

"Karena itu kamu harus minta maaf sama abang. Abang itu sayang banget sama kamu dek, dia udah kehilangan cinta pertamanya karena Jackson dan dia nggak mau kehilangan kamu juga dengan alasan yang sama. Karena itulah abang nggak mau kamu deket-deket sama Jackson dan sebisa mungkin kamu nggak boleh berinteraksi dalam bentuk apapun sama dia." tegas Doyoung sambil menatap Winter tajam.

"Mas, hiks aku nggak pernah punya niat buat deket sama kak Jackson mas. Aku murni cuma pengen pinjam buku-bukunya dia buat kebutuhan KIR. Dan kejadian kemarin itu juga nggak sengaja mas, kak Jackson ngajak aku pulang bareng dan abang tau terus kak Jackson pukulin abang. Terus abang jadi kayak gini. Hiks aku nggak pernah maksud buat bikin abang sakit hati mas. Hiks."

WE ARE FAMILY!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang