BONUS PART 5

957 53 10
                                        

Selamat membaca:)

BONUS PART 5

Haechan merebahkan tubuhnya di samping Doyoung. Ia menyamankan diri dan berusaha untuk memejamkan mata. Namun seketika ingatannya kembali ke kejadian tadi siang, ketika Sungchan dengan berani mendatanginya untuk meminta ijin mendekati Winter. Haechan kemudian menoleh dan menoel bahu sang kakak.

"Mas." panggil Haechan.

"Hmmm. Kenapa?" jawab Doyoung singkat.

"Tadi ada yang datengin abang terus minta ijin mau deketin si adek."

Doyoung seketika berbalik dan menatap Haechan dengan kaget. Ia menatap sang adik dengan mata melotot.

"Siapa yang berani-beraninya mau deketin adek?" ujar Doyoung.

"Anaknya om Jinyoung sama tante Jisoo. Adeknya Jihoon, namanya Sungchan. Katanya dulu murid mama dari SMP sampe SMA." Jelas Haechan singkat.

"Anak mana dia?"

"Bisnis."

"Baek ngga?"

"Yakali anaknya tante Jisoo nggak baek mas. Pasti baik lahh. Gue liat-liat anaknya juga nggak neko-neko."

Doyoung hanya menatap atap kamarnya dengan pandangan menerawang. Ia kemudian menatap Haechan yang ada di sebelahnya.

"Biarin aja kalau mau deketin si adek."

Haechan langsung menoleh kaget dan menatap Doyoung dengan mata melotot. Kakaknya ini apa-apaan?!

"Mas!! Jangan gila lo!! Nggak ada nggak ada!! Adek gue belum boleh dideketin cowok manapun!!" putus Haechan final.

Doyoung hanya terkekeh singkat. Haechan memang sangat posesif jika menyangkut si bungsu. Meskipun keduanya terlihat sering bertengkar, namun Haechan paling menyayangi Winter.

"Anaknya om Jinyoung kan? Dia pasti punya adek cewek juga, dia pasti tau gimana rasanya jadi kita." jelas Doyoung.

"Iya, adeknya dua tahun dibawahnya si Winter. Gue liat-liat juga tadi mukanya nggak kaget sama sekali pas gue ketusin. Mungkin udah expect gue bakal marah kali ya."

"Biarin aja kalau mau deketin si adek. Mas restuin kalau sama anaknya tante Jisoo."

"Halah, ntar dulu!! Adek gue belom saatnya cinta-cintaan. Ntaran aja kalo dia udah gede." tegas Haechan.

"Huuuuu dasar posesif." ledek Doyoung.

"Heh ngaca!! Padahal dia sendiri lebih parah." ujar Haechan ngegas.

Keduanya terdiam setelahnya. Haechan dan Doyoung hanya menatap atap kamar Doyoung dalam diam. Hingga suara Doyoung memecah keheningan diantara keduanya.

"Bang."

"Hmm." gumam Haechan.

"Abang belom mau cari pacar lagi?"

Haechan tertegun. Ia menghela napas kasar sebelum menjawab pertanyaan sang kakak. Yang mengetahui hubungannya dengan Somi dulu memang hanya Doyoung saja, Haechan selalu mengatakan semuanya kepada si sulung.

"Nggak segampang itu mas." jawab Haechan lirih.

"Mas tau kalau pacaran beda agama itu berat bang. Nggak akan ada hasil apa-apa selain luka. Makanya mas sempet ngelarang abang waktu itu. Maafin mas ya." Sesal Doyoung.

"Mas ngomong apa sih. Harusnya abang yang minta maaf, nggak seharusnya abang marah sama mas cuma karena mas ngelarang abang pacaran sama Somi. Maafin abang ya mas."

Doyoung kemudian terkekeh.

"Mas nggak nyangka adek-adeknya mas udah pada gede." gumam Doyoung.

"Ya masa kecil terus sih mas. Itu mah maunya mama." gerutu Haechan.

WE ARE FAMILY!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang