Selamat membaca:)
PART 11 - JUM'AT (2)
Bibirnya mengulas senyum. Menatap teman-temannya yang memberikan tepuk tangan paling keras. Matanya beralih menatap Haechan yang baru datang dari arah luar aula dengan napas terengah. Matanya berkaca.
Tatapan Winter dan Haechan terputus kala MC kembali naik ke panggung dan mengambil alih acara. Dengan pelan Winter melangkahkan kakinya turun dari panggung dan menuju pintu aula untuk keluar. Setelah keluar tangannya ditarik kuat oleh Haechan.
Winter yang terkejut hanya menatap Haechan dengan mata membelalak. Berbeda dengan Haechan yang menatapnya khawatir setengah panik.
"Abang." Winter berbisik lirih.
"Adek bisa." Mata Winter kembali berkaca.
Isakan keluar dari mulutnya begitu pelukan telah ia dapatkan dari sang kakak.
"Adek hebat banget."
Pelukan mereka berdua terlepas begitu saja saat ada suara membahana yang memangg Winter.
"WINTEEEEERRRR!!" Suara Somi yang membahana berhasil menghancurkan suasana haru antara kakak beradik keluarga Alfariz.
"ANJIR SUARA TEMEN GUE BAGUS BANGET ANJRIIIITTT. BISA BANGET NIH ABIS INI SUARA LU GUE JUAL."
"GILA KALI KAWAN AKU INIIIIIIIII."
"BAEKHYUN BANGGA NIH PUNYA ANAK KAYA LO WIN." ucapan Ryujin dibalas geplakan di kepala dari Winter.
"Jaebum malu nih punya anak modelan lo."
"Lama-lama mulut lo gue kirim ke pesantren biar hijrah." Haechan menjitak pelan dahi Ryujin. Yang hanya dibalas tatapan tajam oleh Ryujin.
Haechan hanya mendengus, matanya kemudian beralih menatap Winter.
"Nanti pulangnya sama gue aja. Tungguin aja di kelas seberangnya ruang OSIS." Haechan langsung berlalu, tidak memberikan waktu bagi Winter untuk menjawab.
Winter mengendikkan bahu kemudian merangkul tangan Somi dan Ryujin kemudian berjalan menuju pintu masuk aula untuk bergabung dengan teman-teman sekelas mereka yang lain.
0_0
Upacara penutupan sudah selesai sekitar 15 menit yang lalu. Para siswa kelas 10 sudah diperbolehkan untuk pulang, namun Winter malah melangkahkan kakinya kearah ruang OSIS. Begitu sampai di depan ruang OSIS, ternyata pintunya tertutup dan ada beberapa pasang sepatu di rak yang ada di teras ruang OSIS. Matanya berkelana berusaha mencari salah satu anggota OSIS untuk menanyakan dimana keberadaan kakaknya. Sampai kemudian datanglah Giselle dari arah aula menuju ruang OSIS.
"Kak Giselle!!" Panggil Winter.
"Loh Winter? Belum pulang?"
"Belum kak. Nungguin abang mau pulang bareng."
"Ooohhhh, Haechan masih di aula lagi ngomongin sesuatu bentar sama Jeno sama beberapa panitia lain. Paling bentar lagi kesini."
Winter hanya membulatkan mulutnya. Kepalanya ditepuk pelan oleh Giselle sebelum Giselle pamit masuk kedalam ruang OSIS.
Winter masih duduk diam menunggu Haechan di teras kelas yang ada di seberang ruang OSIS. Sampai 15 menit kemudian Haechan muncul dan langsung masuk ruang OSIS untuk mengambil barang-barangnya sekalian pamit dengan anggota lain dan bergegas mengajak Winter pulang. Tangannya merangkul Winter sambil tersenyum.
![](https://img.wattpad.com/cover/275184480-288-k249712.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WE ARE FAMILY!! [END]
Diversos[END] "KAMU LAMA-LAMA PAPA BALIKIN KE RAHIM MAMA YA!! " "ABANG ITU ADEKNYA KAMU APAIN KOK NANGIS??!!" "MAS SUDAH BERUSAHA SEMAKSIMAL MUNGKIN." "ABANG TEROOOOSSSSS!!" "GAUSAH BERLEBIHAN DEEEHHHH." Cerita ini murni ide aku. Kalau ada kesamaan kejadian...