Selamat membaca:)
PART 37 - KUMPUL
Semua teman-teman Haechan hari ini berkunjung ke rumah, berniat untuk menjenguk Haechan padahal Haechan sudah pulang dari rumah sakit hampir dua minggu yang lalu. Karena memang Taeyeon dan Baekhyun melarang teman-teman sang anak untuk menjenguk di rumah sakit, selain karena ruangan Haechan tidak akan cukup menampung mereka semua, teman-teman Haechan selalu rusuh jika sedang berkumpul. Selain itu, Taeyeon dan Baekhyun baru mengijinkan teman-teman sang anak datang ke rumah ketika kondisi Haechan sudah lebih baik. Selain memperhatikan keadaan fisik, kondisi mental Haechan juga menjadi prioritas.
Haechan memilih duduk di sofa ruang keluarga dan membiarkan teman-temannya duduk di karpet. Sedangkan Winter duduk sambil menyenderkan kepalanya di bahu sang kakak. Semangatnya untuk menempeli Haechan belum juga meluntur. Haechan sudah menyuruhnya untuk duduk di karpet tapi Winter menolak.
Hyunjin yang ngeleseh sambil memakan cupcake coklat buatan Taeyeon hanya menatap kedua kakak beradik yang sok imut tersebut.
"Gumoh gue liat lo berdua betingkah kaya begitu." sindir Hyunjin.
"Lo tuh sirik karena kak Yeji nggak mau manja sama lo." balas Winter.
"Idiihhhh, sok tau lo!!"
"Ya gue tau lah, orang kak Yeji sendiri yang bilang 'HARAM BAGI GUE GELENDOTAN SAMA BUAYA BUNTUNG CAP PREMIUM MACEM HYUNJIN YANG LENGANNYA UDAH DIGELENDOTIN RATUSAN CEWEK GATEL'. Ape lo?!" balas Winter sengit.
"BENERAN JI LO BILANG GITU?!"
Hyunjin dengan heboh menoleh menatap Yeji yang baru saja mendudukkan pantatnya di karpet. Sedangkan yang ditanya hanya mengerjab bingung.
"Apa?" tanya Yeji bingung.
"Tega banget lo sama gue." lirih Hyunjin dengan sorot terluka.
"Apasih lo? Nggak usah drama!!" ketus Yeji.
"HAHAHAHAHAHAHA GUE BILANG JUGA APAAA, KAK YEJI TUH NGGAK MA- ASTAGHFIRULLAHALAZIM IYA IYA GUE DIEM, TAROH TUH NAMPAN!!" Winter berteriak panik begitu mendapati Hyunjin bersiap melempar nampan padanya.
"Pantesan ditolak Ryujin mulu lo!!"
"SINI LO GUE SEMBELIH!!" murka Hyunjin.
"ASTAGHFIRULLAHALAZIM IYA AMPUN ENGGAK, JANGAN GIGIT JEMPOL GUE!! BANG HYUNJIN!!"
Mengabaikan pertikaian disampingnya, Haechan hanya menghela napas jengah. Matanya beralih menatap Jeno yang sedang mengupas buah pir.
"Jen, proker yang kemaren gimana?" tanya Haechan.
"Nggak gimana-gimana." jawab Jeno singkat.
"Jawab yang bener bangsat." umpat Haechan.
"Ya nggak gimana-gimana, tetep jalan. Pembina tau kalau lo sakit, jadi tanggungjawab lo dilimpahin ke yang lain."
"Maafin gu-"
"Udah gausah minta maaf. Kaya sama siapa aja lo."
"Lagian lo tuh masih sakit juga ngapain nanya-nanya proker?" tanya Han.
"Gue kan juga pengen tau."
"Udah fokus buat sembuh aja gausah aneh-aneh mulut lo." sengit Yeji.
Haechan kicep ditempat begitu mendengar perkataan Yeji. Ia mengulum bibir dan memilih untuk diam. Haechan menyerah jika Yeji sudah bertitah.
"Gais, gue mau tanya." ujar Jaemin tiba-tiba.
Jaemin yang ditatap oleh teman-temannya hanya mengerjab sebelum berdehem pelan. Ia menatap gadis yang masih menggelendot di lengan Haechan dengan takut. Semoga ia baik-baik saja setelah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
WE ARE FAMILY!! [END]
Random[END] "KAMU LAMA-LAMA PAPA BALIKIN KE RAHIM MAMA YA!! " "ABANG ITU ADEKNYA KAMU APAIN KOK NANGIS??!!" "MAS SUDAH BERUSAHA SEMAKSIMAL MUNGKIN." "ABANG TEROOOOSSSSS!!" "GAUSAH BERLEBIHAN DEEEHHHH." Cerita ini murni ide aku. Kalau ada kesamaan kejadian...