Selamat membaca:)
PART 32 - RUMAH SAKIT
Doyoung menghela napas berat sambil sesekali mengusap wajahnya. Matanya menatap ranjang rumah sakit dimana Haechan sedang tertidur di sana. Meskipun beberapa luka di wajahnya sudah mendapatkan pertolongan pertama dari Ryujin, kondisi Haechan tidak bisa dikatakan baik. Haechan mengalami patah di dua tulang rusuknya dan perutnya mengalami memar. Ditambah ia tidak mengkonsumsi apapun sejak pertengkarannya dengan Winter membuat maag nya kambuh.
Ceklek
Mata Doyoung beralih menatap Winter yang baru saja datang dari kantin. Ia berdiri dan mendekat ke arah Winter yang masih berdiri di ambang pintu. Menarik Winter pelan agar masuk ke dalam.
"Adek tungguin abang ya, mas mau telpon papa dulu." pamit Doyoung sebelum keluar ruangan.
Winter hanya mengangguk dan memilih duduk di kursi yang berada di dekat ranjang. Menumpukan kepalanya di pinggir ranjang sambil memejamkan mata. Batinnya terus bertanya-tanya mengenai hubungan antara Haechan dengan Jackson dan siapa itu Heejin.
0_0
Doyoung mendudukkan dirinya di kursi yang berada di depan ruangan Haechan. Setelah menghembuskan napas untuk menenangkan diri, ia segera menelpon papanya untuk memberitahukan kondisi Haechan.
"Assalamu'alaikum pa."
"Waalaikumsalam. Kenapa mas?"
"Papa masih ada urusan penting nggak disana?" tanya Doyoung.
"Masih.... Acaranya masih besok. Mungkin selesainya malem. Kenapa?"
"Pa, abang sakit."
"Sakit apa?"
"Rusuknya patah dua, maag nya kambuh parah karena abang nggak makan dua hari, perutnya memar, bibirnya sobek dan sekarang abang ada di rumah sakit. Harus opname." jelas Doyoung sesingkat mungkin.
"Berantem sama siapa?" Tanya Baekhyun pelan.
"Mas masih belum tau."
"Oke, besok papa usahain pulang. Kabarin terus perkembangannya." titah Baekhyun mutlak.
Setelah mengucapkan salam, Doyoung menutup telpon dan beralih membuka WhatsApp dan berniat mengabari Sejeong dan Yuta bahwa ia tidak kuliah besok. Setelah mengabari Sejeong dan Yuta, handphone Doyoung berbunyi menampilkan telpon dari Ryujin. Tanpa menunggu lagi ia langsung mengangkatnya.
"Assalamu'alaikum Ryu."
"Waalaikumsalam. Lo masih di rumah sakit?" Tanya Ryujin to the point.
"Kok lo tau gue ada di rumah sakit?" Heran Doyoung.
"Ya iyalaaahhhh, yang misahin Haechan pas berantem tadi kan gue. Rumah lo tadi pintunya masih kebuka, barusan udah gue tutup."
"Astaghfirullahalazim gue lupa tadi kayaknya gara-gara panik. Makasih ya Ryu."
"Hooh nggak papa sans aja. Si Haechan keadaannya gimana?"
"Tulang rusuknya patah dua, perutnya memar, maagnya kambuh parah banget."
"Udah gue tebak sih, tadi siang gue yang bersihin luka luarnya. Udah gue paksa buat ke rumah sakit aja tapi dia nggak mau, emang angel banget omongane Haechan." gerutu Ryujin.
KAMU SEDANG MEMBACA
WE ARE FAMILY!! [END]
Aléatoire[END] "KAMU LAMA-LAMA PAPA BALIKIN KE RAHIM MAMA YA!! " "ABANG ITU ADEKNYA KAMU APAIN KOK NANGIS??!!" "MAS SUDAH BERUSAHA SEMAKSIMAL MUNGKIN." "ABANG TEROOOOSSSSS!!" "GAUSAH BERLEBIHAN DEEEHHHH." Cerita ini murni ide aku. Kalau ada kesamaan kejadian...