62

6.3K 377 11
                                    

                  HAPPY READING!

Amell berjalan ke arah dapur. "Mamih"  panggil nya

Elin melirik ke arah suara. "Sayang kok kamu kesini, udah enakan badannya?" Tanya elin

Amell mengangguk. "Amell bosen diem dikamar,boleh Amell bantu?"

"No no sayang, nanti Rendy marah liat kamu disini."

Amell mencibikan bibirnya

"Bi tolong beresin semuanya yah." Ucap elin

"Siap bu,." Ucap bibi

Elin memegang tangan Amell berjalan ke arah Ruang Tamu.

"Assalamu'alaikum,"

"Wa'alaikumsalam" jawab elin dan Amell sambil melirik ke arah pintu

"Bunda" ucap Amell berlari mendekati bunda.

"Aduhhhh Amell stop." Teriak Nan

Amell berhenti saat mendengar ucapan Nan.

.

"Kamu itu sekarang lagi hamil jangan dibiasain tuh lari lari,kamu itu sekarang bukan sendiri tapi berdua." Ucap bunda pada Amell

Amell tersenyum cengengesan. "Iya bund."

"Ngilu tau mell Kakak liatnya." Ucap nan

Amell tersenyum menampilkan gigi rapih nya.

"Aunty" panggil Zein

Amell melirik ke arah suara. "Kenapa sayang?"

"Em, kata ummah di perut Aunty ada bayinya yah." Tanya Zein

Amell mengerutkan dahinya. "I..iya ada Dede bayi." Jawab Amell

"Jadi Zein gak bisa di gendong lagi dong." Ucapnya

Amell melirik ke arah bunda, ia harus menjawab apa?.

"Iya nanti kalo Zein di gendong aunty kasian dong Dede bayi nya." Jawab nan seketika

Semuanya tertawa melihat tingkah celingukan Zein.

-

Selesai makan malam semua berkumpul di ruang tamu Utama.

"Rend besok mamih mau ajak Amell jalan jalan ke mall yah." Ucap elin

Rendy mengangguk.

Amell tersenyum lebar pada elin. 'akhirnya bisa jalan jalan keluar juga'

"Makasih." Ucap Amell pada Rendy

Rendy membalas tersenyum. "Sama saya."

Amell menggeleng. "Mas kerja ajah, Amell ada yang nemenin kok bunda mamih kak Nan."

Rendy menggeleng. "Saya harus ikut."

Amell mencibikan bibirnya. 'kalo mas Rendy ikut pasti makanan yang mau dibeli susah,ya jangan lah ini lah. Kesel banget' batin Amell

Amell melirik ke arah rendy. "Tapi harus janji dulu." Ucap Amell

Rendy mengerutkan dahinya. "Janji apa, sejak kapan ke mall harus pake perjanjian?"

"Iya maksud nya ntar kalo Amell mau beli apapun jangan dilarang loh."

"Ya tergantung,"

Amell menatap Rendy kesal.

"Iyaa iyaa." Ucap Rendy tersenyum sambil mengusap kepala istrinya itu.

"Huu bumil manja." Nan tiba tiba

My lecturer My husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang