Tubuh Rendy jatuh lemas ke lantai, elin memeluk putranya itu erat.
Bunda, nan, Dimas datang terpongoh Pongoh mendekati Rendy. " Amell putri kesayangannya bunda mana? " Tanya bunda saat tiba datang.
" Jenazah akan kami mandikan sekarang, mohon semuanya harap menunggu. Saya turut berdukacita. " Ucap dokter itu berlalu pergi.
Bunda mengerutkan dahinya. " Jenazah, jenazah siapa? " Tanya bunda tak mengerti.
Tak ada yang menjawab apapun disana. Rendy masih menangis di dekapan mami nya. Sedangkan nan yang masih kebingungan terus menenangkan bunda nya.
Rendy bangun lalu berjongkok di hadapan bunda. " Maafkan Rendy bund, Rendy tidak bisa menjaga Amell dengan sungguh-sungguh. " Ucapnya sesenggukan.
Bunda mengerutkan keningnya. " Apa maksud kamu nak Rendy, bunda tanya dimana putri kesayangan bunda? " Tanya nya lagi
Rendy sekidit terdiam. " Amell tidak terselamatkan. " Ucapnya lirih
Bunda terdiam sebentar lalu tubuhnya ambruk dan ditahan oleh nan dan Dimas dibelakang nya. " Bun, bunda bangun bund. " Panggil nan.
Bunda dibawa oleh beberapa suster menuju salah satu ruang rawat Karna darah nya yang turun drastis membuat nya harus dipasangkan infus.
Sementara itu nan menatap wajah Rendy yang masih terduduk disana. " Kenapa ini bisa terjadi sama adik kakak rend? " Tanya nan yang sudah tak bisa membendung air matanya lagi.
" Maafin Rendy kak, Rendy salah. " Jawabnya serak
Sedangkan elin tengah menunggu bunda yang masih terbaring disana. " Maafkan putra saya mir, maafkan putra saya. "
Nan tak bisa berkata-kata lagi saat ini. Tubuhnya lemas, bagaimana bisa adiknya meninggalkan keluarganya dengan cepat.
Dimas terus menguatkan nan. " Kuat sayang, ini semua sudah takdirnya. Kamu harus terima ini. " Ucap Dimas
Nan menggeleng menatap kosong di depannya. Seketika bayangan Amell tengah menatapnya lekat dan tersenyum. " Adik kakak sayang, kembali sayang. Bunda dan semuanya merindukan kamu. " Ucap nan tiba tiba membuat Dimas menggoyang goyangkan tubuh nan. " Istighfar sayang hey, "
Amell tersenyum padanya. " Kakak, Amell titip bunda. Maap kalo Amell pergi secepat ini. "
" Engga de, engga. Bunda pengen kamu kembali sama kita lagi. Kaka mohon sama kamu kita pulang yah. "
Lagi lagi Amell tersenyum dengan dress putih melekat ditubuhnya,cantik. " Amell gak bisa kak, Amell cuman minta jagain bunda. Tolong Carikan istri terbaik untuk suami Amell ya kak. Amell percaya sama kakak. "
Amell perlahan berjalan menjauh membuat nan terus memanggilnya. " De kaka mohon pulang sayang, dek jangan pergi Kaka mohon. " Teriaknya.
Amell menghilangkan seketika, membuat nan ambruk pada tubuh suaminya.
Semua keluarga merasa kehilangan atas kepergian nya terutama pada Rendy. Ia hanya terdiam di depan ruang operasi. Ya saat ini dokter tengah melepas alat alat yang menempel ditubuh istrinya. Rendy tak ingin pergi dari sana sebelum ia melihat langsung kondisi istrinya saat ini.
Pintu terbuka dengan cepat. Beberapa suster berlari memanggil dokter. " Dok, mesin detak jantungnya nyala kembali. " Teriak salah seorang suster.
Rendy berdiri hendak masuk, tapi ditahan oleh salah satu suster. " Mohon tunggu ya pak. "
" yaAllah mohon selamatkan amell. "
Satu jam sebelumnya Rendy sudah memberi tahu pada semuanya jika mesin detak jantung Amell kembali hidup. Tapi bunda tidak bisa melihat saat ini. Ia hanya terbaring sambil terus berdoa agar keselamatan putri nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My lecturer My husband
RomanceNIKAH?! Sama Dosen paling ngeselin sejagat kampus menurut... Ganteng sii Iyaa.Tapii,Siapa juga Yang Tahan sama orang macam kutub Es kayak gitu! -Amelia Maaf jika banyak kesalahan atau tidak tepat dalam menggunakan kata baku atau non baku. Karna ini...