71

4.9K 272 33
                                    

  Amell celingukan saat hari sudah mulai gelap, tapi Rendy tak mengajak nya pulang. " Mas, kapan kita pulang? " Tanya nya

Rendy melirik ke arah istrinya. " Apa kamu ingin pulang hari ini? " Tanya Rendy balik.

Amell terdiam sebentar. " Apa boleh kita menginap sehari disini. "

Rendy tersenyum sudah menebak. Jika istrinya pasti menyukai tempat ini. " Kamu bisa mendapatkan itu, berapa hari pun yang kamu mau. " Jawabnya

Amell tersenyum.

" Kamu belum makan sejak siang tadi. Kita makan dulu yah. " Ajak Rendy

Amell sedikit terdiam.

" Ada apa? " Tanya nya khawatir.

Amell menggeleng memaksakan untuk tersenyum. " Yuk, "

Rendy menggandeng tangan Amell menuju meja makan. Makanan pun sudah tertata rapih disana, sebisa mungkin Amell tidak boleh melihat makanan itu. Itu selalu mengingatkan kembali pada kandungan nya dan menjalar kepada kejadian tertabrak Amell saat itu.

Rendy terus memperhatikan Amell yang terus menunduk.

" Ada apa sayang? " Tanya Rendy seraya melirik ke arah beberapa makana disana.

Amell menggeleng. " Amell lagi gak nafsu makan mas, Amell mau bikin salad aja ya. " Ucapnya berdiri berjalan menuju dapur.

Beberapa pelayan yang tengah mengintip disana buru buru kembali pada aktivitas masing-masing.

" Nyonya ada yang bisa saya bantu? " Tanya salah seorang diantara mereka.

Amell tersenyum sopan, meskipun pada pelayannya tapi ia tak pernah membedakan siapapun. " Em, per sayuran masih ada kan? " Tanya amell

" Ada nyonya, nyonya mau buat apa. Biar kami yang buatkan. "

Amell menggeleng. " Amell pengen bikin salad sayur, tapi pengen bikin sendiri. " Ucapnya

Salah satu pelayan mengangguk, lalu mengambil beberapa yang di sebut Amell di dalam kulkas.

" Terimakasih, oiya kalian Jangan panggil nyonya. Tapi panggil Amell ajah. " Ucap Amell tersenyum lalu memotong sayuran disana.

" Syukur ya kita dapet bos kayak Bu Amell, sopan, ramah. Juga gak sombong. Biasanya ka orang yang punya segalanya suka pada gak tau diri yah. " Bisik antara pelayan pada pelayan.

Amell tersenyum saat salad buatannya sudah selesai. " Oiya disini orang Ter tua siapa. sini deh. " Panggil Amell

" Saya nyonya. " Jawab salah seorang.

" Panggil Amell aja. "

" Ah, iya non Amell. " Ucapnya gugup.

" Astaga, baiklah. Oiya nama kamu siapa? "

" Saya hana non. "

" Oke hana, Em saya mau kamu bantu saya boleh? "

Pelayan itu mengangguk cepat. " Apa yang bisa saya lakukan non? " Ujar nya.

" Em, Di meja makan kan ada makanan salmon ya, bisa gak besok menu itu gak usah dibuatin. " Ucap Amell pelan.

" Klo itu saya harus tanya dulu sama tuan Hendra non, karna setiap kami memasak. Yang menyiapkan daftar menunya tuan Hendra, kami hanya melaksanakan tugas Saja. Tapi kalo non yang suruh. Saya akan usahakan. " Jawab Hana

Amell mengangguk. " Terimakasih ya, " ucapnya berlalu pergi sambil memegang salad sayurnya.

" Kamu bener gak kan makan? " Tanya Rendy, lalu Amell duduk di kursinya kembali dengan duduk menyamping.

My lecturer My husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang