72

5K 284 15
                                    

Banyak yang nanya author nih katanya. "Kenapa bisa cepet banget update nya, emng gak ada kerjaan ya dirumah?" Hahaha pasti banyak lah sayang, tapi emang jadwal tahun ini gak sepadet dulu. Author juga sadar kok kalo kita lagi baca trus nge gantung emng bikin kesel. Makanya author tebus kekesalan kalian sekarang. Dengan rajin update hehe
Soo seperti itulah ya😚 sudah terjawab ya besteeiii💜

Semenjak kejadian siang tadi Amell lebih banyak terdiam dan murung di balkon. 'amell udah coba melupakan semuanya, jadi tolong mengertilah'

Amell tertidur pulas di atas ranjang, ia sudah lelah seharian ini terus-menerus menangis. Sakit rasanya, saat Rendy membawanya ke psikiater tanpa sepengetahuan nya.

Ceklek!

Rendy masuk kedalam melihat Amell tengah terlelap meringkuk disana. "Baru saja saya melihat sikap manjanya, sekarang ia kena acuh lagi oleh istrinya. " Gumam nya

Rendy merebahkan tubuhnya, mendekap tubuh istrinya lalu ikut terlelap disana.

Amell membuka matanya dan tiba tiba menangis histeris membuat Rendy terbangun. Rendy melihat Amell yang segera bangun Dan melangkahkan kakinya turun dari ranjang sambil menutup mulutnya. Amell terduduk di closed kamar mandi dengan tubuh yang bergetar.

Amell bermimpi saat itu ia tengah mengandung bayi kembar yang ia nginkan, tapi dalam mimpinya ada seseorang lelaki tak tahu siapa mengambil anaknya dengan cepat. Siapa dia?
Mengapa lelaki itu selalu muncul di  mimpinya akhir akhir ini.

"Orang itu tidak akan pernah menyakiti ku tidak akan pernah. " Lirihnya ketakutan seraya terus memegangi perutnya.

Amell keluar dari kamar mandi dan mengambil sesuatu di dalam laci. Amell mengambil karter yang berada di dalam laci yang ia lihat tadi sore. Rendy penasaran dengan apa yang diambil Amell.

" Sayang, " panggil Rendy membuat Amell terkejut dan ia tanpa sadar menjatuhkan karter yang ia pegang.

Rendy menghidupkan lampu kamar dan ia melihat apa yang dijatuhkan Amell membuat Amell sengaja menginjaknya agar Rendy tidak tahu. " Aduh, " ucap Amell membuat Rendy mendekat dan mengangkat kaki Amell. Sorot mata Rendy yang menggelap membuat Amell sangat ketakutan.

Amell segera mengambil karter itu dan ia kemudian dengan cepat melangkahkan kakinya ingin masuk ke kamar mandi namun Rendy segera menarik kaki Amell membuat Amell hampir terjatuh.
Amell dengan cepat menggoreskan karter itu dipergelangan tangannya membuat Rendy segera berdiri dan ia memukul tangan Amell hingga karter itu terlepas dari tangan Amell. Rendy melihat darah menetes dari tangan Amell dan ia menggenggam pergelangan tangan Amell agar darahnya tidak keluar banyak.

Rendy tidak mengatakan apapun ia menarik Amell agar mengikuti nya dan Rendy mengambil kotak P3K di dalam lemari nakas samping kasur lalu mendudukkan tubuhnya dan Amell di atas sofa. Amell terlihat ketakutan melihat Rendy yang diam saja namun cengkeraman tangan Rendy membuat membuat Amell meringis.

" Saya tidak suka kamu melakukan ini lagi. " Ucapnya dingin.

Amell hanya terdiam melihat Rendy tengah menyiram cairan di pergelangan tangannya.
Rendy menghela nafas berat, untung saja luka yang ada di pergelangan tangan Amell tidak dalam dan tidak mengenai urat nadi.

" Jangan pernah lakukan ini lagi. " Ujar Rendy lembut seraya menutup luka Amell dengan kain kasa.

" Maaf, " lirih Amell sambil menundukkan kepalanya.

Rendy terdiam lalu memeluk tubuh istrinya. " Tolong jangan siksa saya dengan cara seperti ini. Berjanjilah padaku jika tidak akan melakukan hal bodoh seperti ini lagi. " Jawab Rendy lemah.

My lecturer My husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang