74

5.6K 259 23
                                    

Rendy mencari kesekitar tak ada. " Sayang, " panggilnya

Amell berjalan masuk ke dalam kamar, melihat Rendy disana. " Ada apa? " Tanyanya.

Rendy mendekati amell. " Apa kamu marah? "

Amell tak merespon lalu berjalan mengambil piyamanya. Rendy memeluk tubuh ramping istrinya itu dari belakang.

" Apa saya melakukan kesalahan hari ini? " Tanya Rendy.

Amell mengangguk cepat.

" Kesalahan apa? "

" Mengapa tidak menghindar saat wanita itu meminta foto? " Jawab Amell kesal.

Rendy terkekeh. " Mengapa tidak menarik  saya saat itu? "

" Ish, menyebalkan. " Ucapnya seraya berusaha melepaskan pelukan Rendy.

" Apa istri kecil saya sedang cemburu saat ini? " Goda Rendy.

" Tidak ada. "

Rendy membalikan tubuh Amell menjadi menghadap dirinya. " Jawab yang jujur. "

Amell menggeleng cepat. " Awas, Amell mau ganti baju. "

Rendy tak melepaskan pelukannya. " Cepat jawab, atau kau akan menerima hukuman lagi. "  Ancam Rendy

" Hei, mana bisa mengancam sepeti itu. "

" Cepat jawab sekarang, "

" Jawab apanya? "

" Apa kamu cemburu Hem? "

" Apaansi mas, Amell mau ganti baju. " Ucapnya mengelak.

" Sudah berani menerima hukuman yah sekarang. " Ujarnya.

Rendy mendekati wajahnya pada wajah Amell. Dengan trik cepat Amell menutup bibir dengan kedua tangannya.

Rendy tersenyum menyeringai.

Amell menatap bola mata Rendy lekat lalu kembali mengeluarkan suaranya. " Jangan lakukan ini sekarang. "

Rendy tak menggubris. " Tadi saya sudah beri kamu kesempatan untuk menjawab, mengapa tidak menjawab. " Ucapnya

" Jawab apa coba, orang Amell juga gak kenapa kenapa. " Elak nya lagi

Rendy semakin tersenyum lalu mengangkat tubuh Amell menuju ranjang.

" Hai turunkan, astaga. " Teriaknya.

" Diamlah, saya ingin memberi hukuman sebentar saja. " Ucapnya menyeringai.

Amell terus teriak minta diturunkan, hingga akhirnya Amell di baringkan di atas ranjang dengan pelan.

" Saya ingin memberikan hukumannya sekarang. " Ucapnya mendekati Amell yang terus mundur.

" Mas, jangan coba coba yah. "

Rendy tersenyum terus mendekat. Mata Amell tertuju pada kamar mandi, mungkin saat ini ia bisa kabur dan mengunci di kamar mandi sebentar. baru saja Amell beranjak pergi tapi badannya di tahan oleh tangan kekar Rendy, membuatnya terbaring kembali.

Rendy mencium bibir Amell sekilas.

" Mas, tapi Amell. " Ucapnya terpotong.

" Jangan banyak bicara. " Jawabnya.

Rendy melumat bibir pink Amell pelan lalu menuntut. Amell sudah pasrah saat ini, percuma ia lari kekuatan nya saja tidak sebanding dengan suaminya.

Keduanya tengah beradu panas di atas ranjang, hingga akhirnya terlelap tidur saling memeluk satu sama lain dengan balutan selimut di tubuhnya.

My lecturer My husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang