"Akankah kita bermain tennis dengan para army ini?" Tanya Jimin.
Aku dan para Army lainnya memandang Seokjin dan Jungkook saat ditanya oleh Jimin, karena kita penasaran dengan jawaban mereka berdua.
"Ok, emang kalian sudah saling kenal?" Tanya Jungkook dengan menaikkan satu alisnya. Dengan alis yang terangkat, wajah Army langsung berubah. Melihat wajah jungkook seperti itu begitu menggemaskan.
Aku dan army lainnya langsung menggeleng kan kepala dengan bersamaan. Setelah itu Jimin menyuruh kami untuk berkenalan dulu, sedangkan Jimin, Jungkook dan Seokjin sedang bermain tennis.
Tak butuh waktu lama, aku dan army lain langsung akrab dan dapat berteman baik. Aku senang bisa mengenal beberapa teman dari berbagai dunia.
Sonya dari Rusia.
Seon Han Na dari korea Selatan.
Nomuke Dari Jepang.
Yon Roe dari Thailand.
Setelah itu kami bermain bersama. Mulai bermain individu hingga kelompok. Kami bermain cukup lama karena ada staff yang mengatakan untuk tidak kembali ke villa terlebih dahulu karena mereka memasang beberapa kamera dan tak ingin ada yang berbuat rusuh.
Kali ini aku dan Nomuke dari Jepang bermain dengan Jimin dan Jungkook. Sedangkan Seokjin dan lainnya sebagai suporter dan wasit. Bertapa lucunya saat bermain dengan mereka, mereka berdua tidak terlalu menguasai permainan ini. Begitu juga aku dan Nomuke. Kami bermain dengan tertawa. Ini tidak bisa disebut pertandingan, hahaha.
Saat aku dan lainnya sedang asik bermain, tiba-tiba ada suara pengumuman hingga terdengar di lapangan tennis. Kami mendengar suara itu dan berhenti bermain.
"SEMUA HARAP SEGERA KEMBALI KE VILLA. TERIMAKASIH!"
Semuanya langsung keluar dari lapangan tennis dan meninggalkan semuanya , termasuk bila tennis yang masih berantakan. Saat semuanya asik berlari, aku berinisiatif untuk membersihkan lapangan nya terlebih dahulu. Saat aku mulai memungut bola tennis, ada tangan sedang mengulur. Aku mendongak dan melihat Seokjin.
"Apa yang kamu lakukan? , Biarkan saja, biar staff lain yang membersihkan. Cepatlah , kita harus bergegas. " Ucap Seokjin dengan dingin.
"Aku tidak keberatan, aku hanya ingin membersihkan ini saja. Kasihan juga para staff jika harus seperti ini setiap saat. Pergilah terlebih dahulu!" Suruh ku pada Seokjin. Namun Seokjin tetap terdiam dan menunggu ku.
Seokjin berdecak pelan dan ikut membungkuk memungut bila tennis yang berserakan. Itu sangat diluar dugaan ku. "Apa...."
"Cepat lah, tidak ada waktu untuk berbicara. Aku hanya membantu mu, tidak lebih!. Araso?!"
"Nee, Araso." Tak butuh lama aku dan Seokjin membersihkan semuanya dengan cepat dan bersih. Aku dan Seokjin jalan bersama menuju Villa.
Tiba-tiba Seokjin menarik tanganku dengan pelan. "Kita tidak ada waktu lagi!" Ucapnya dan langsung berlari dengan menggenggam tanganku. Aku hanya bisa tersenyum tipis dan menambah kecepatan berlari ku.
********
Sesampainya aku di villa, terlihat semua orang sedang sibuk di depan pintu kamar. Aku merasa bingung, apa yang sebenarnya terjadi. Aku pun bertanya kepada Manager di tempat. " Maaf, apa yang sebenarnya terjadi?" Tanyaku.
Kim Seokjin pun juga bertanya kepada Jimin dan Jungkook.
"Ada dua Army yang terkunci di kamar ini." Saut J-Hope dengan lemas.
"MWO?!"
2 jam yang lalu...
Author pov..
Saat itu RM, Suga dan J-Hope sedang membaca buku di taman belakang Villa. Disana terlihat hening dan hanya fokus pada buku yang mereka baca, tak lama ada dua Army yang mendekati mereka. Entah berapa nyali yang mereka berdua punya. Dua Army yang berambut pirang itu mulai duduk di dekat mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL JEALOUSY
FanfictionKim Seokjin telah jatuh cinta dihari pertama bertemu dengan seorang army saat para Menager menggelar suatu acara untuk army dari berbagai dunia. Seketika Jin dibuat salah tingkah saat melihat army itu. Seokjin mulai bersikap aneh, dan menjadi dingin...