Pulau Udo

2.5K 180 15
                                    

Seminggu telah berlalu, akhirnya aku bisa berangkat ke korea dengan aman. Kakakku menemaniku hingga bandara. Kakakku memeluk erat tubuhku. Tiba-tiba kakakku menangis. Dan aku bertanya " kenapa kakak nangis?"

"Gpp, cuman terharu aja. Adek gue bisa ketemu bangtan karena keberuntungan. Klo gue kangen gimana? " Ucap kakakku dengan memainkan manik manik matanya.

"Aissh, kan cuman seminggu doang. Lebay banget."

"Hati-hati ya, jangan lupa fotonya!"

"Ok, berangkat ya kak?"

"Bye , dek!"

"Bye kakak!"

***********

Sesampainya aku di Korea, aku langsung dijemput oleh seseorang yang mengakui staf dari bangtan. Dia meminta identitas ku, lalu aku menunjukkan. Dia langsung percaya dan menyuruhku naik ke mobilnya. Dia menyuruhku agar tidak tegang. Dia tau itu, karena wajahku yang datar dan sedikit khawatir. Karena aku belum pernah ke luar negeri sendirian.

"Are you speak English?" Tanya staf itu.

"Yes, i speak English." Jawab ku.

"And, are you speak Korean?"

"Yes, i speak Korean."

"Jinja?"

"Ye , seonsaengnim"

Perjalannya terlihat cukup jauh, dan staf itu juga berhenti mengajak ku berbicara. Mataku juga cukup lelah dan ingin rasanya aku tidur dengan nyaman, tapi masih ada rasa khawatir di benakku. Aku mengambil satu permen tusuk dan memasukkan ke mulutku. Agar ngantuk ku berkurang. Ahh, mataku sudah tidak kuat lagi. Perlahan manik mataku menurun dan menggelapkan penglihatan ku. Aku tertidur saat itu juga sambil memakan permen.

********

Beberapa saat kemudian......

Drrrttt...

Aku mendengar suara ponselku yang berdering. Perlahan aku membuka mataku, dan aku merasa sangat nyaman saat tertidur. Aku membuka mataku dan melihat ruangan bernuansa alam dan lantai terbuat dari kayu. Mataku langsung terbuka lebar saat melihat sekeliling ku. Aku langsung mengecek barang ku dan koperku, namun barang ku tak ada di dekatku. Kepanikan ku sudah memuncak. Aku langsung lari keluar kamar itu dan mencari tasku.

(Dari sini , anggap aja pakai bahasa korea. Mulai dari sini, percakapan pakai bahasa Korea.)

"Tolong, aku butuh bantuan!" Teriakku dengan bahasa Korea. Aku melihat suasana dingin nan sejuk. Sepertinya aku sudah sampai Villa yang dimaksud. Aku terdiam sejenak , seperti orang linglung.

"Gwaenchanh-a y/n , kamu sudah sampai Villa dengan selamat." Ucap salah satu staff dengan menghampiri ku dan menenangkan ku. Dia terlihat tinggi dan tampan.

"Dimana barangku?!" Tanyaku dengan panik. Ini baru pula ,tapi aku sudah ingin menangis.

"Aah, barangmu sedang diperiksa oleh manager, jadi tenangkan dirimu. Kembali ke kamar mu, dan tunggu info lanjutan , ya?"

Aku pun mengangguk dan kembali ke kamar dengan tenang. Aku mulai melepas sepatuku dan mengabari kakakku ,bahwa aku telah sampai dengan selamat. Tiba-tiba aku menyadari sesuatu, kemana perginya permen yang ada dimulutku?. Aku pun berlari tanpa memakai alas kaki dan mencari Staf yang menggendong ku sampai ke kamar.

"Tolong aku! " Teriakku. Beberapa staf menghampiri ku .

"Ada apa y/n. Gwaenchanh-a?" Tanya staf yang menenangkan ku tadi.

"Apa kamu yang membawa ku kamar ini?"

"Ya, aku yang membawa mu,"

"Apakah kamu melihat permen yang ada dimulutku? , Kurasa aku menelannya beserta tusuknya juga!"

IDOL JEALOUSYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang