Hari sudah larut namun Kak Mora masih sibuk berbenah di kamar nya. Y/n masih stay di kamar kakaknya untuk menemani berbenah, meskipun matanya tertutup setengah. Y/n memandang sang kakak yang sibuk berbenah. Mereka tidak saling berbicara sejak sang kakak sampai dirumah.
"Kak Mora capek?" Tanya Y/n dengan pelan.
"Iya."
"Y/n bantuin ya?"
"Gak usah!, Mending Lo tidur." Saut sang kakak .
"Kakak besok ke kantor?"
"....." Y/n yang tidak mendapatkan jawaban pun melenggang keluar kamar sang kakak. Sepertinya kakak nya butuh istirahat dan butuh waktu untuk menyendiri setelah semua yang terjadi dan membuat kakaknya syok.
"Y/n ke kamar dulu ya kak?"
"Dek..sini duduk disamping kakak. Kakak mau ngomong sesuatu.." Y/n mengerut keningnya, Mengapa sang kakak sangat dingin kepadanya. Meskipun ia merasa bingung, ia menurut dan duduk di kasur sang kakak.
"Besok kakak gak kemana-mana dan kamu juga harus tetap dirumah ya?"
"Y/n akan temani kakak sampai semuanya reda. Y/n akan selalu di samping kakak." Ujar Y/n dengan menggenggam tangan sang kakak yang sedang mengepal gelisah.
"Cafe macaron kakak suruh Lee Myun yang pegang untuk sementara dan perusahaan kakak di Seoul juga di pegang sama Hendra (tunangan Amora)."
"Yang penting, kakak harus jaga diri kakak!"
"Lo juga. Gue mau Lo aman dari segala malapetaka, karena gue udah janji sama emmoa dan Appa kalau gue akan jaga Lo!"
"Y/n akan lakuin apapun supaya kakak terus bahagia, meskipun harus mati lebih dulu!" Ujar Y/n.
"Sssttt!, Lo gak boleh ngomong gitu. Seharusnya kakak yang bilang gitu ke Lo."
"Kakak pernah bilang bahwa Y/n bisa bahagia dengan cara Y/n sendiri, meskipun harus mati lebih dulu ,kakak inget?"
"Iya gue inget. Untuk saat ini saran itu gak berlaku buat Lo, tapi buat gue. Gue akan lakuin apapun supaya tidak ada seorangpun yang bisa lukain Adek gue!"
Seketika tubuh Y/n membeku mendengar kalimat terakhir dari sang kakak. Hati nya terasa hangat meski terasa sedikit pedih. Mata sang kakak berubah menjadi mata sang Bunda yang membuat nya merasakan kehadiran sang bunda di sampingnya.
"Eomma..." Y/n langsung memeluk Sang kakak dengan meneteskan banyak air mata.
"Lo kangen Eomma? Gue juga kangen sama Eomma..."
***********
Matahari belum terbit, namun Y/n harus terbangun dari tidurnya karena suara nyaring datang dari Ponselnya.
*Suara alarm dari ponsel
Y/n bangun dan meraba meja di dekatnya untuk mengambil ponselnya dan hendak mematikannya. "Aduh! Lupa matiin alarm lagi!" Alarm yang di setelnya adalah alarm pukul 04.00 pada saat masih mengikuti acara In Villa with Bangtan.
Y/m masih tetap bangun dari tidurnya dan menuju ke dapur untuk meneguk segelas air. Y/n menyalakan lampu dapur untuk menambah kejernihan dimatanya.
Gleek..
Air itu telah membasahi tenggorokan Y/n dengan lancar. Y/n menuju ke ruang tamu dengan membawa segelas air. Ia duduk di sofa sembari membuka laptop yang berada di meja ruang tamu. Tak lupa ia juga menyalakan lampu di ruang tamu. Dengan memakai headset, Y/n membuka proposal tentang rekapan cafe kemarin. Semenjak Seokjin mengajak nya jalan, ia belum kembali sama sekali ke kafe.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL JEALOUSY
FanfictionKim Seokjin telah jatuh cinta dihari pertama bertemu dengan seorang army saat para Menager menggelar suatu acara untuk army dari berbagai dunia. Seketika Jin dibuat salah tingkah saat melihat army itu. Seokjin mulai bersikap aneh, dan menjadi dingin...