"Apa aku mengatakan hal atau sesuatu, kemarin malam?"
Deg....
Putus asa dan sakit. Begitulah gambaran perasaan Y/n saat Kim Seokjin melontarkan kata demi kata yang langsung membuat Y/n terdiam. Bingung, bagaimana menjawab pertanyaan Seokjin. Seharusnya Y/n menanyakan sesuatu lebih dulu, apakah dia mengingat kejadian malam di pantai?
"Y/n!, Apa aku melakukan hal senonoh padamu?"
Y/n menggenggam tangan nya dengan kuat, apakah Kim Seokjin benar-benar tidak mengingat kejadian kemarin. "Seokjin-Oppa.."
"Nde?"
"Sebelum aku menjawab pertanyaan ku, apa aku boleh bertanya padamu?"
"Tentu saja, apakah ini ada hubungannya dengan kesadaran ku pada kemarin malam?" Y/n mengangguk, meski berat untuknya melakukan itu.
"Seokjin-Oppa.., hal terakhir apa yang kamu ingat?"
"Mmm, terakhir pada saat minum-minum dengan Yonggi." Bahkan Kim Seokjin tidak mengingat kejadian kejutan yang diberikan oleh PD nim.
"Mmm, apa aku berbuat buruk padamu, Y/n?" Ulang Seokjin dengan menggenggam tangan Y/n yang tak kunjung memberi sebuah jawaban. Menurut Kim Seokjin, ada yang aneh dengan sifat Y/n. Apa susahnya menjawab pertanyaan dari nya, jika dirinya tidak melakukan apapun pada Y/n kemarin malam.
"Kamu tidak melakukan atau mengatakan apapun padaku saat malam itu. Tenang saja, sebaiknya kamu tidak perlu mengingatnya lagi." Jelas Y/n dengan memelankan kata terakhir.
"Syukurlah kalau begitu, aku takut sesuatu terjadi pada malam itu. Oh ya, apakah hari ini ada kegiatan?" Tanya Seokjin dengan melihat sekitar ruang makan yang masih sepi, tidak ada satu staff pun yang berada disana.
Y/n hanya bisa tersenyum tipis dengan menatap tangannya yang masih digenggam oleh Kim Seokjin. Dengan pelan, Y/n menyingkirkan tangan yang menggenggam tangannya dengan pelan. Kim Seokjin langsung terkejut dengan ulah yang diperbuat oleh Y/n. "Apa ini membuat mu tidak nyaman?" Tanya Kim Seokjin.
"Aniyoo, Aku ingin menemui Seon Han Na, sebenarnya aku mencarinya sedari tadi. Tetapi aku malah menemukan mu," bohong Y/n.
"HYUNG!!!" Teriak member BTS yang terlihat panik dengan membanting pintu ruang makan dengan keras.
"Kamcagiah!!" Kaget Y/n dan Kim Seokjin dengan bersamaan.
"Yaa!!, Y/n! Aku mencarimu di banyak tempat, tetapi kamu disini dengan Jin-Oppa??!!" Teriak Seon Han Na dengan wajah yang terlihat kesal.
"Y/n, Seokjin-Oppa!. Kenapa pagi-pagi sekali kalian membuat kami khawatir?, Sampai aku masih memakai piyama karena mencari kalian!" Ujar Nomuke dengan rambutnya yang masih berantakan.
"Ya, jinja!. Kalian sudah berhasil membuat kita berantakan!" Saut Namjoon.
"Hyung.., aku sempat telanjang karena kalian.." lemas Jungkook.
**********
Y/n dan Seokjin terlihat kebingungan dengan perkataan mereka.Y/n berusaha meminta penjelasan kepada mereka tentang kekhawatiran dalam diri mereka. Y/n dan Kim Seokjin hanya bisa diam saat ditatap tajam oleh mereka. Tak butuh waktu lama, Y/n dan Jin menyadari bahwa yang mereka lakukan itu salah. Mereka keluar dari Villa tanpa memberi tahu siapapun. Padahal mereka masih dalam pengawasan dokter, tetapi Seokjin tidak mengetahui tentang kondisi Y/n pada malam itu. Semuanya memutuskan untuk membungkam tentang kondisi Y/n kepada Kim Seokjin, tanpa disuruh oleh Y/n.
"Hyung.., lebih baik kamu istirahat saja. Kami masih khawatir dengan kondisi mu. Jika kondisi mu terus memburuk, maka acara in villa with bangtan nya akan dibubarkan." Jelas Jimin. Padahal Seokjin sudah menentang perkataan, bahwa ia masih sakit. Seokjin sudah merasa tubuhnya jauh lebih baik, berkat bantuan dari Y/n. Kim Seokjin merasakan Y/n didekatnya pun ,ia sudah sehat.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL JEALOUSY
FanfictionKim Seokjin telah jatuh cinta dihari pertama bertemu dengan seorang army saat para Menager menggelar suatu acara untuk army dari berbagai dunia. Seketika Jin dibuat salah tingkah saat melihat army itu. Seokjin mulai bersikap aneh, dan menjadi dingin...