Answer

446 40 0
                                    

Hari Minggu...

Hari ini bukanlah hari yang cocok untuk berlibur bagi kakak beradik yang sedang tidak bersemangat untuk berpergian. Hari ini mereka memutuskan untuk berberes rumah yang sudah sangat berdebu setelah ditinggal pergi ke Korea.

"Dek!, Gue udah selesai ngepel. Kakak pergi kerja dulu!" Teriak Mora.

"Sekarang kan weekend!" Teriak Y/n dari dapur. Ia sibuk merapikan peralatan dapur.

"Panjang ceritanya!, Gue berangkat ya?"

"Baju kotor kakak mana?, Y/n mau cuciin!"

"Ambil dikamar!, Gue udah telat dek!. Gue berangkat!" Ujar sang kakak yang langsung bergegas menuju mobil.

Y/n berdecak pelan dan langsung pergi ke lantai dua untuk mengambil pakaian kotor sang kakak. "Ini kamar apa bank sampah!" Y/n begitu kesal, sebenarnya ia mencuci baju agar menambah aktivitas hariannya, tapi ia malah harus merapikan kamar yang sangat berantakan.

"Salah besar masuk ini kamar. Padahal Y/n pindah kamar juga gak lama. Laundry aja deh!" Ujar Y/n yang membereskan lebih dulu benda-benda yang berserakan di lantai dan pakaian yang dilempar ke sembarang tempat.

Menatap dinding-dinding berwarna ungu dan banyak poster Bangtan tertata rapi di dinding. Termasuk poster terbaru saat di Jeju, pulau Udo. Sang kakak juga memajang foto sang adik yang memakai bandana Bunga saat malam hari. "Aku merindukan mereka.."

"Apakah aku terlalu egois untuk menjauhi mereka secara tiba-tiba? Apakah mereka juga merindukanku? Apakah konsernya berjalan lancar? Apakah mereka peduli saat aku pergi tanpa mengabari mereka?"

"Mereka masih sayang sama Lo!" Saut sang kakak yang berada di depan kamar.

"Kakak?"

"Gue tau Lo gak bisa relain mereka. Lebih baik Lo berjalan ke arah berlawanan. Jangan berjalan dengan petunjuk hati, itu semua bakal buat hidup Lo sesat. Udahlah Y/n! Semuanya sudah masa lalu. Lo gak bisa satuin masa sekarang sama masa lalu, itu gak akan buat hidup Lo bahagia."

"Tapi mereka bohongi Y/n!"

"Mereka bukan pembohong, mereka hanya butuh waktu untuk jelasin semuanya. Beda sama masa lalu Lo!"

"Kenapa mereka sembunyiin semuanya?"

"Lo akan tau semuanya. Lo kabur dari mereka tanpa meminta penjelasan dari mereka, gimana caranya mereka jelasin semuanya? Hm?"

"Lo mau samperin mereka untuk minta jawaban atau tetap disini dengan rasa penasaran dan kebencian?" Lanjut sang kakak.

"Y/n gak benci sama mereka.." Saut Y/n.

"Jadi..."

"Y/n harus mendapatkan jawaban..." Ujar Y/n.

"Benar!, Lo harus kembali dan mendapatkan jawaban. Semuanya akan membaik. Gue janji..."

"Y/n harus gimana?" Tanya Y/n.

Mora menunjukkan tiket konser VVIP.

"Konser Jepang? Bangtan?" Bingung Y/n.

"Lo harus kembali mood mereka waktu konser di Jepang. Mood mereka menurun waktu Lo kabur dari Korea. Kasih kejutan ke mereka, termasuk Seokjin."

"Mereka khawatir sama Y/n?"

"Gue bukan guru. Tanya mereka aja. Siapin diri Lo buat konser di Jepang."

"Hufff, Y/n harus pakai gaun lagi.." Desah Y/n lemas.

"Siapa yang suruh Lo pakai Gaun waktu di Korea? Jadi diri Lo sendiri. Pakai yang sehari-hari Lo pakai. Love Yourself !"

"Thanks kak!" Y/n memeluk sang kakak tanpa melepaskan eratannya. Sang kakak menerima pelukan itu dan mengelus rambut Y/n, seperti sang Bunda lakukan.

IDOL JEALOUSYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang