Gomawoo

623 33 5
                                    

Setelah mereka makan siang, Y/n dan Yonggi membersihkan meja makan. Sedangkan Seokjin dan Jungkook sedang berada di rooftop Dorm.

*Helaan nafas dari mereka berdua..

"Sudah lega? Mendengar semuanya?,"

Jungkook hanya mengangguk dan mengelap air matanya yang tiba-tiba mengalir.

"Hyung, mengatakan itu semua, demi kebaikan mu dan Army. Hyung tau kau sudah gugup sejak kepulangan ku setelah wamil, karena waktu menunda wamil semakin berkurang."

"Entahlah, Hyung. Aku merasa aneh dengan perasaan ku.."

"Kini, aku hanya merasakan kehangatan dari Nuna. Dia berbisik seolah dia adalah kakakku."

"Oohh, jadi sekarang kau akan menjadikan ku sebagai kakak kedua? Yang pertama Y/n?"

Jungkook tertawa kecil mendengar kecemburuan Hyungnya, "Bolehkah seperti itu?"

"Aku sangat senang, kau bisa menerima Y/n dengan baik. Dulu, aku sempat khawatir memikirkan hal itu."

"Kau salah, Hyung. Sejak pertama kali aku bertemu Y/n, aku merasa sangat akrab."

Seokjin menyondorkan sekaleng bir kepada Jungkook dan Jungkook langsung mengambilnya. "Waktu pertama kali mengenal Y/n, aku melihat matanya yang tulus dan dewasa. Sayangnya, Y/n sudah di dewasakan oleh keadaan." Dilanjut dengan meminum bir.

"Hyung tidak berencana melamarnya?"

"Huk..huk..."

"Hyung tidak memiliki rencana!? ,"

"Apa yang Hyung tunggu!! Apa Hyung hanya mempermainkan Y/n!?" Jungkook menatap Seokjin tajam dan meremas kaleng bir yang belum dibuka oleh nya.

"Yak! Berhenti meremas kaleng! Itu akan melukai tangan mu."

Jungkook hanya diam dan terus menatap Hyungnya.

"Aku ingin dia menikmati masa remajanya lebih dulu. Beberapa tahun yang lalu, Y/n tidak bisa merasakan hal yang ia rasakan saat ini,"

"Lagi pula aku belum melakukan apapun kepada Y/n."

Jungkook menggelengkan kepalanya, apa yang dibicarakan Hyung nya itu? Bahkan Jungkook tidak menanyakan hal itu. "Hyung berencana melakukan?"

"Yak! Kenapa kita jadi membicarakan hal ini?"

"Hyung, jaga Y/n dengan baik. Jangan pernah buat dia sedih lagi untuk kesekian kalinya. Y/n pasti bosan dengan hal yang menyakitkan, jadi aku memberikan mu kepercayaan untuk menjaganya." Jungkook menepuk bahu Seokjin lalu pergi.

"Aku akan mati jika menyakiti hati Y/n." Ujar Seokjin.

*************

Setelah berkumpul dan berbincang di Dorm, Y/n masih kurang enak badan. Ia meminta Seokjin mengantarnya untuk kembali pulang. Di mobil, Seokjin tidak melepas genggamannya. Ia menyetir sembari menyelipkan tangannya di jari jemari mungil, Y/n.

"Oppa ingin membahayakan ku?" Ujar Y/n dengan suara serak.

"Sudahlah, lebih baik kau tidur. Percaya padaku."

Y/n menghela nafas, percuma berdebat. Tubuhnya sudah lemah. "Bangunkan aku setelah 5 Menit!"

Seokjin yang fokus menyetir, terkekeh pelan. "Araso."

**********

Seokjin menggendong Y/n yang masih terlelap dan menaruhnya di kamar. Seokjin terlihat khawatir karena tubuh Y/n terasa panas. "Dia demam."

Seokjin berjalan ke arah dapur untuk mengambil kopresan dan kembali ke kamar Y/n. Seokjin ingin membawanya ke rumah sakit, namun Seokjin tau bahwa Y/n akan menolak dan marah. "Seharusnya kau tidak datang ke dorm."

IDOL JEALOUSYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang