Seminggu berlalu....
"Kakak gak usah maksa kerja kalau masih cemas." Ujar Y/n yang melihat sang kakak bersiap ke kantor.
"Gue udah gak apa-apa dek. Pekerjaan di kantor udah pada numpuk. Padahal sebagian gue kerjain dirumah, tapi masih numpuk."
"Y/n mau ikut kakak!" Tegas Y/n dengan tiba-tiba hingga membuat sang kakak terpelontar kaget.
"Serius?"
"Iya. Tapi cuma hari ini aja." Jawab Y/n.
"Sampai siang hari!" Koreksi sang kakak.
"Emang kenapa?"
"Eh Lo bukan anak kecil lagi ya!. Lo gak ke kafe hari ini!?"
"Eh iya lupa. Hehehe," cengir Y/n dengan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Baguslah kalau Lo mau ke kantor. Supaya Lo bisa belajar ngurus kantor."
"Emang kakak kenapa?"
"Kalau gue udah nikah, siapa yang ngurus kantor Appa?"
"Y/n. Tapi kalau Y/n juga nikah, siapa yang ngurus kantor Appa?" Tanya Y/n balik.
"Idih!, Kapan sih Lo nikah?. Jodoh lo aja masih gak keliatan batang hidungnya." Kekeh sang kakak yang puas mengejek Y/n.
"Lihat aja nanti!" Kesal Y/n yang langsung melenggang masuk ke kamar untuk bersiap-siap.
"Emang dia Deket sama siapa? Seokjin? Idih halu banget tuh anak. Sadar diri ngapa Y/n."
**********
Dikantor, Y/n dan sang kakak terlihat kualahan meladeni tamu yang datang untuk menghadiri meeting penting. Perusahaan Appa nya yang di Korea sempat tak berjalan beberapa Minggu, karena peneror misterius yang menghantui seluruh karyawan kantor. Perlahan, mereka mengundurkan diri termasuk manager mereka. Kakak Y/n tak pernah bercerita tentang hal itu, beberapa sebelum kakak Y/n mengeluarkan unek-uneknya selama Y/n di Villa bersama Bangtan.
Kini perusahaan berjalan kembali dan para karyawan kembali ke kantor, karena mereka tidak di teror lagi oleh seseorang tidak dikenal. Perusahaan lain yang menaruh saham di kantor Amora mulai memikirkan bagaimana cara membangkitkan perusahaan ini lagi.
"Kita harus mencari Artis baru untuk dijadikan brand ambassador dari produk keluaran terbaru kita yang akan dirilis bulan depan." Usul manager mereka.
"Kami setuju. Setelah mencari beberapa survei, kami menemukan Artis yang cocok kita jadikan brand ambassador kita."
"Siapa dia?" Tanya Mora.
"BTS."
*************
Meeting telah usai. Mereka masih mempertimbangkan tentang mengontrak BTS sebagai brand ambassador mereka.
Y/n sebagai sekertaris cadangan sedang duduk dikursi CEO milik sang kakak. Ia memutar kursi bak wahana permainan. Ia sudah seperti anak kecil, karena ia bermain sembari memakan lollipop.
"Dek, Lo pulang aja. Ini udah siang." Ujar sang kakak yang baru saja datang dengan wajah yang terlihat lelah.
"Iya bentar."
"Dek!, Kalau duduk itu yang baik!. Lo itu pake rok span, jangan mengangkang gitu ih!" Marah sang kakak dengan memukul paha adiknya.
"Sakit kak!" Rintih Y/n dengan mengusap kasar pahanya yang berdenyut.
"Gini nih yang gak gue suka. Kalau Lo ikut ke kantor, kek anak kecil tau gak!"
"Y/n jenuh di kantor." Jawab Y/n dengan memanyunkan bibirnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL JEALOUSY
FanfictionKim Seokjin telah jatuh cinta dihari pertama bertemu dengan seorang army saat para Menager menggelar suatu acara untuk army dari berbagai dunia. Seketika Jin dibuat salah tingkah saat melihat army itu. Seokjin mulai bersikap aneh, dan menjadi dingin...