Jin

567 40 0
                                    

Seokjin bangun dari tidurnya pukul 1 siang. Ia memegang kepalanya yang terasa pusing. Ia tersadar bahwa Y/n berada di apartemennya. Ia mencari Y/n di kamar Tamu namun tidak menemukan Y/n.

"Eomma! Kemana Y/n pergi?" Tanya Seokjin kepada Nyonya Kim yang sedang menikmati sarapan+makan siang dengan suaminya.

"Tenangkan dirimu!" Teriak Tuan Kim.

Tok..tok..

Y/n datang dari luar dengan membawa koper. "Aku kembali."

"Kenapa tidak memberi tahuku, kalau kau mau keluar?" Tanya Seokjin.

"Aku kembali ke hotel. Aku kembali untuk mengambil koperku. Kakakku menyuruhnya mengambil karena dia takut aku sendiri di hotel. Pasalnya kakakku harus kembali ke Indonesia karena ada urusan mendadak. Dia menyuruhku untuk tetap di apartemen mu Sampai keberangkatan ku besok." Jelas Y/n.

"Keberangkatan? Besok? Ke Korea?" Tanya Seokjin.

"Indonesia." Jawab Y/n dengan tersenyum.

"Jangan tersenyum! Jawaban mu menyakiti ku!" Saut Seokjin.

"Wae?" Saut Appa.

"Bukan begitu, hanya saja..."

"Y/n!" Panggil Seokjin, wajahnya berubah menjadi dingin.

"Eoh?" Saut Y/n.

"Aku mengajakmu makan malam bersama!"

"Tidak bisa, aku sudah memiliki janji dengan Seon Han Na. Aku akan pergi bersenang-senang dengan Seon Han Na. Aku ingin mengatahui tentang awal musim dingin di Tokyo."

"Kamu menolak tawaran ku?"

"Kenapa kamu mencegahnya? Biarkan dia bersenang-senang." Saut Nyonya Kim.

"Eommani, aku izin pergi saat sore sampai malam." Ujar Y/n.

"Kami mengizinkan nya. Jangan lupa membeli buah tangan untuk kami?" Ujar Tuan Kim.

"Nee." Jawab Y/n dengan tersenyum.

"Aiissh apa yang mereka rencanakan! Mengapa mereka tidak mendukung ku? Ada apa dengan hari ini? Jinja!"  Seokjin tersenyum sinis dan langsung menuju kamar mandi dengan menutup pintu kamar mandi dengan keras.

Bruakk..

Mereka bertiga menanggapi dengan terkekeh pelan. "Gomawo Y/n ah."

"Ah, itu bukan apa-apa. Hanya saja aku takut dia marah,"

"Dia memang sensitif jika ada yang menolaknya atau mengabaikan pembicaraan nya. Itulah mengapa Seokjin lebih sering bermain game daripada berbincang." Y/n tersenyum dan mendengarkan tentang semua kebiasaan sehari-hari Idolnya itu.

"Begitu rupanya. Apakah kalian ingin aku buatkan sesuatu?" Tawar Y/n.

"Tak perlu. Duduklah disini sejenak. Sebentar lagi kita harus terbang ke Korea. Ada sesuatu yang sangat mendesak." Jawab Tuan Kim.

"Kabcagi?"

"Iya. Jangan khawatir, Seokjin tidak akan menyakitimu." Ujar Nyonya Kim.

"Nee."

**********

Tak lama setelah Seokjin selesai mandi, orang tuanya berpamitan untuk menuju ke bandara. Saat Seokjin ingin mengantarkan Sampainke bandara, tetapi orang tua mereka mencegah dan menyuruh Seokjin tetap diapartemen untuk menemani Y/n. Seokjin hanya mengurung diri di kamar sembari bermain game.

Tok..tok..

"Oppa, aku akan segera pergi. Apakah kau membutuhkan sesuatu?" Tanya Y/n yang sudah rapi dengan oufit yang cocok untuk menghangatkan nya di musim dingin ini.

IDOL JEALOUSYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang