Seokjin menancapkan kabel power bank ke ponsel nya, lalu merebahkan tubuhnya di kasur nya yang empuk. Ia menatap hadiah yang akan ia berikan kepada Army besok. Itu sangat membuatnya lelah, sekaligus senang. Ia meng-scroll galeri untuk mengingat kembali keseruan di Pulau Udo dengan Army kesayangannya. Tak lupa moment bersama Y/n. Ia menghela nafasnya panjang saat menatap foto Y/n saat tersenyum ke arahnya.Tok...tok...
"Hyung..."
"Masuklah Taehyung-ah!" Saut Seokjin.
Seokjin terkejut saat Taehyung masuk dan disusul oleh maknae lainnya. "Ada apa ini?" Tanya Seokjin.
"Hyung akan menyesal karena telah menyia-nyiakan Y/n." Ujar Hoseok.
"Apa maksudmu Hoseok-ah?"
"Hyung, apakah Hyung tidak ingat tentang perjuangan mendapatkan hati Y/n?" Tanya Jungkook.
"Aku yakin. Kalian ingin aku kembali bersifat seperti dulu kepada Y/n?" Sinis Seokjin.
"Hyung tidak lihat tatapan Y/n saat dia memohon dan memberikan sebuah penjelasan." Ujar Jimin dengan menatal mata Hyungnya yang tak mau menatapnya.
"Apa yang membuat mu berubah Hyung?" Tanya Yonggi dengan memegang bahu Hyungnya.
Seokjin bangun dari kasur dengan menatap semua mata adiknya. Dengan mata yang berkaca-kaca, Seokjin membuka suara. "Aku egois."
"Kini aku menyadari bahwa Y/n tidak nyaman di dekat ku. Dia melakukan semuanya karena dia merasa kasihan kepadaku. Aku selalu mengejarnya dan selalu bersikap cemburu. Padahal hubungan ku dan Y/n masih menggantung."
"Kini dia menemukan seseorang yang tulus kepadanya dan sebaliknya. Aku melihat nya sangat bahagia didekapan lelaki itu. Dan mungkin aku terlalu menganggu kehidupan nya. Aku berharap bisa membebaskan nya ke awan."
"Cih!, Kau hanya berbicara omong kosong, Hyung!" Sinis Yonggi.
"Hyung, bukankah itu terlalu kasar." Ujar Jungkook kepada Yonggi.
"Kau mengatakan hal itu seolah-olah ingin melepaskan Y/n. Tapi kenyataannya kau masih berat Hyung. Kau masih cemburu melihat Y/n dan lelaki itu tanpa meminta penjelasan. Hyung juga pernah melakukan hal yang sama kepada Jung Haru. Cemburu dan curiga Hyung kepada Haru sangat berarti bagi Y/n. Karena Hyung melakukan hal itu, kini Y/n tidak dalam masalah besar. Itulah yang Y/n sukai dari sifatmu." Jelas Yonggi.
"Benar Hyung. Dia menyukai sifat jealousy mu." Saut Namjoon.
"Dia sangat mencintai mu Hyung. Kaulah malaikat milik Y/n." Ujar Jimin.
"Kalian benar. Aku akan pergi dan meminta penjelasan dari lelaki itu secara langsung." Ujar Seokjin yang langsung menyaut jaketnya.
"Bicarakan ini dengan kepala dingin Hyung." Ujar Hoseok.
"Aku pergi dulu." Pamit Seokjin.
.
.
.
.
.
.Para member dapat menghela nafas lega. Kini mereka hanya menunggu kabar dari sang Hyung. Semoga mereka membicarakan dengan baik-baik tanpa kekerasan.
"Semoga mereka segera berbaikan." Beginilah harapan adik-adiknya.
"Ini sudah malam bukan." Ujar Taehyung.
"Aku senang jika mereka berbaikan dalam waktu dekat. Akan sia-sia usaha kita selama ini. Merekayasa kejadian di Villa, mendatangkan aktris twins dari New York dan berakting. Jika bukan karena orang tua Jin-Hyung dan kebahagiaan Jin-Hyung, aku tidak akan melakukan hal berat seperti ini." Ujar Taehyung.
"Gwaenchanhna Taehyung-ah. Kita sudah berusaha semaksimal mungkin." Ujar Jimin.
"Aku akan pergi ke Toserba. Ada yang ikut?" Tawar Namjoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL JEALOUSY
FanfictionKim Seokjin telah jatuh cinta dihari pertama bertemu dengan seorang army saat para Menager menggelar suatu acara untuk army dari berbagai dunia. Seketika Jin dibuat salah tingkah saat melihat army itu. Seokjin mulai bersikap aneh, dan menjadi dingin...