-Kedatangan Gus tampan bagian A-
Happy reading ✨
kondisi bandara saat ini sedang ramai, banyak sekali perempuan-perempuan berjejer membawa pernak-pernik yang lazim dimiliki seorang Fangirl, banyak dari pengunjung bertanya-tanya, apakah ada idol Korea yang datang ke Indonesia? Mengapa tiba-tiba bandara menjadi ramai seperti ini?
Namun pertanyaan-pertanyaan dibenak mereka seketika terjawab kala melihat seorang Lelaki tampan dengan bola mata membentuk bulan sabit berjalan keluar dari pintu bertuliskan exit
"Gus Lintang"
"Tampan sekali"
"Masyaallah ya Allah, sungguh sempurna ciptaanmu"
"Nikmat Tuhan manalagi yang kau dustakan"Adakah yang tidak mengenal Lintang Arghani Adinatha bin Abdullah Zaid? Atau yang kerap dipanggil Gus Lintang, ia memiliki perawakan tinggi dengan kulit putih, putra kandung dari salah satu Kiai besar dan juga pemilik pondok Ar-rahman
Gus Lintang memang dinobatkan sebagai pria tertampan di Indonesia versi netizen, selain tampan ia memiliki tittle yang bagus, lulusan salah satu universitas ternama dimesir, seorang hafidz Qur'an, dan memiliki banyak prestasi
Namun Gus yang satu ini memiliki sifat dingin dan pendiam, itulah salah satu daya tariknya
"Assalamualaikum, apa kabar Lintang" Sapa samudra kepada Lintang, ia diperintahkan oleh mertuanya untuk menjeput adik iparnya ini
"Waalaikumsalam, seperti yang mas Sam lihat, Lintang sangat baik" Lintang memeluk samudra layaknya teman yang sudah lama tak berjumpa, mereka memang akrab, Lintang menyukai sifat Samudra yang dewasa, dulu ketika kecil ia sebenarnya sering merengek menginginkan seorang kakak lelaki karena kakak perempuannya sangat cerewet dalam hal apapun
Samudra membantu Lintang membawa koper-kopernya, sebelum menuju ke parkiran ia menyuruh Lintang untuk menyapa terlebih dahulu para penggemarnya, Samudra terkekeh melihat penggemar Lintang yang memenuhi bandara sehingga membuat para satpam ketar-ketir, penggemar Lintang sedikit bar-bar memang
"Terimakasih sambutannya" Lintang sedikit membungkuk tanda menghargai mereka semua, sejujurnya Lintang sedikit risih karena kehidupan yang menurutnya privasi sedikit tercampuri dengan para penggemar, ia tak mengharapkan dikenal banyak orang namun karena abinya seorang kiai yang sering wara-wiri ditelevisi, membuatnya mau tak mau terseret juga
"Sama-sama Gus" ucap mereka serempak
"Kalau begitu saya pamit, Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam, hati-hati dijalan Gus tampan"
Lintang dan Samudra berjalan kearah parkiran, tak jarang percakapan kecil terlontar dari bibir mereka
"Apa mbak Mentari masih cerewet seperti dulu mas?" Tanya Lintang, ia hanya bergurau
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAH LINTANG [END]
Духовные[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ____ Cuplikan: "Bu, apakah tuhan tidak mencintaiku?" Untuk kedua kali dalam hidupnya ia bertanya hal aneh kepada seorang wanita yang paling berjasa dalam hidupnya, wanita paruh baya yang sudah mempertaruhkan nyaw...