[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA]
____
Cuplikan:
"Bu, apakah tuhan tidak mencintaiku?" Untuk kedua kali dalam hidupnya ia bertanya hal aneh kepada seorang wanita yang paling berjasa dalam hidupnya, wanita paruh baya yang sudah mempertaruhkan nyaw...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy reading ✨
Sebuah caffe telah penuh dengan perkumpulan wartawan, nampak Lintang duduk disamping jubir sekaligus pengacaranya dan disamping jubir ada Anna dan Viona
Jubir menjelaskan kronologi dan kebenaran dari rumor perselingkuhan Lintang dan Ana, namun mereka tidak membicarakan mengenai rencana jebakan yang dilakukan oleh Ana karena usul dari kyai Abdullah jika hal tersebut merupakan aib yang tidak perlu diumbar
Lalu Viona mewakili Ana meminta maaf kepada seluruh pihak yang dirugikan, namun respon para wartawan tidak terlalu baik, mayoritas dari mereka masih menyalahkan Anna dan Viona
Lintang juga menggumumkan tentang kehamilan dari istrinya dan berharap semua yang menonton pers ini dapat mendoakan istrinya dan untuk para netizen agar tidak memperpanjang masalah ini karena akan mengganggu kondisi istrinya
Lintang juga mengungkapkan rasa cintanya kepada Sarah dihadapan semua orang
Lintang mengucapkan terima kasih kepada para wartawan yang hadir dan juga mengucapkan salam sebagai penutupan
Ana mengikuti Lintang yang memasuki ruangannya di caffe tersebut lalu meraih lengan Lintang dan tentu saja dihempaskan dengan kasar oleh lintang
"Jangan sentuh saya" ucap Lintang dengan tegas
"Apa mas tidak memiliki perasaan apapun sama Ana?"
"Tidak, saya hanya akan mencintai istri saya"
"Dan juga jangan pernah menunjukkan dirimu dihadapan saya"
"Saya bisa aja membunuhmu"
"Mas tidak akan tega"
"Saya tidak sebaik itu Ana"
Tawa Lintang terdengar mengerikan ditelinga Ana, apalagi senyum menyeringai yang menghiasi wajah sangar lelaki tersebut, perpaduan yang menyeramkan
Lintang merogoh kantongnya dan mengeluarkan pisau lipat dari sana, ia mengelus pisau itu bak seorang pembunuh
"Pergi dari hidup saya atau mati? Pilihan ada ditangan kamu Ana" ucap Lintang yang menodongkan pisau dileher Ana
Ana ketakutan, keringat dingin sudah menjalari sekujur tubuhnya
"Baik, aku pergi" putus Ana
"Pilihan bagus tikus kecil" ucap Lintang dengan sinis
---
Sedangkan dikediaman Sarah, nampak seorang wanita sedang fokus menonton acara televisi yang menampilkan wajah suaminya, jangan lupakan jajanan yang setia menemani kegiatannya itu *jajan dibeliin Aaron
"Pulang sana dek, gak lihat suamimu kurus kerontang padahal baru ditinggal beberapa hari" cerocos Reno