-Aaron-
Happy reading ✨
"Sarah, bangun kita ke musholla yuk" Ajak ibu Sarah, wanita paruh baya yang memiliki kebiasaan membelai wajah putrinya ketika membangunkan, kebanyakan orang malah akan merasa makin mengantuk jika menggunakan cara seperti itu
Dan ya.. Sarah bukannya bangun malah mencari posisi ternyaman untuk melanjutkan tidur
Udara pagi yang dingin enggan membuat Sarah bangun, bahkan burung-burung belum berkicau, ini tandanya terlalu pagi
Sarah dan ibunya memutuskan untuk tinggal di Jogja, tepatnya dikediaman Tante Sarah yang bernama Retno
Tante Retno atau yang sering dipanggil Sarah bude adalah kakak kandung ibu Sarah, ia memiliki 4 anak laki-laki yang dekat dengan Sarah, kebanyakan persepsi orang mengatakan jika lebih nyaman berada dilingkungan keluarga ibu dibanding ayah, well.. itupun juga dirasakan Sarah
"Bangun Sarah, udah mau adzan" ucap ibu
"Dingin" keluh Sarah yang masih asik dengan tidurnya
"Kita jalan-jalan pagi setelah dari musholla, kamu gak mau berkunjung ke rumah bude-bude mu?"
Sarah yang mendengar kata jalan-jalan pagi langsung menjadi semangat, ia bangun tidur dan berjalan ke kamar mandi
Allahuakbar... Allahuakbar...
Kumandang adzan telah terdengar, Sarah telah siap dengan balutan mukena dan tak lupa sajadah yang ia sampirkan dipundak
Ia menggandeng tangan sang ibu, takut terjatuh karena jalan menuju musholla yang kurang akan penerangan dan juga jalan yang masih terbuat dari tanah
Setelah melaksanakan sholat dimusholla, banyak orang yang menyapa mereka, kebanyakan teman masa sekolah ibunya, Sarah tak kenal mereka semua, hanya beberapa saja yang masih ia ingat wajahnya
Sarah menyukai orang-orang disini, mereka peduli terhadapnya, bahkan tidak ada satupun orang yang membahas mengenai kasus perselingkuhan itu, mereka hanya menanyakan kabar dan keadaan Sarah tanpa ingin tau lebih jauh permasalahannya
Kata ibunya, orang sini mementingkan perasaan orang lain, karena tau Sarah sedang sedih maka mereka tidak akan bertanya aneh-aneh
"Beruntung sekali sampean mbak, punya cah ayu seperti Sarah, sudah cantik Sholehah juga" puji Bu lek Sri, teman ibu Sarah
"Iya mbak, andai belum menikah, Sarah sudah aku kenalkan ke Agung" timpal ibu-ibu satunya
"Katanya ada pengusaha properti dari kota asal sampean loh mbak, lagi nginep dirumah pak kades" ucap Bu lek Sri yang memicu perbincangan panjang dan akhirnya menahan Sarah disini dengan perkumpulan para ibu
"Cah Lanang, ganteng tenan" timpal ibu-ibu yang lain
"Iya toh? Namanya siapa mbak, kali aja aku kenal" balas ibu Sarah, niatnya cuma bercanda
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAH LINTANG [END]
Spiritual[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ____ Cuplikan: "Bu, apakah tuhan tidak mencintaiku?" Untuk kedua kali dalam hidupnya ia bertanya hal aneh kepada seorang wanita yang paling berjasa dalam hidupnya, wanita paruh baya yang sudah mempertaruhkan nyaw...