PART 19

3K 191 2
                                    

-malam pertama dan cerita para nabi-

-malam pertama dan cerita para nabi-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading ✨

Sarah dan Lintang meninggalkan gedung acara, mereka berjalan menuju ndalem, tepatnya mereka akan bermalam di kamar Lintang, sedangkan keluarga Sarah menyewa hotel terdekat, dengan Raihan yang menanggung akomodasi dan penginapan

Sarah mendudukkan dirinya di depan cermin rias, ia menoleh untuk melihat Lintang sedang apa, suaminya sedang rebahan dikasur sambil mengecheck ponselnya

"Mas, boleh bantuin copot kerudung gak? Jarumnya banyak banget, Sarah kesusahan" tanya Sarah

Tanpa menjawab ucapan Sarah, Lintang berjalan mendekatinya, tangannya dengan pelan mengambil satu persatu jarum, ia meringis melihat betapa banyak tumpukan kain yang membalut kepala Sarah "pasti hijabnya gak nyaman"

Tinggal helai terakhir, namun Sarah menahan tangan Lintang, ia gugup jika membuka hijabnya sekarang

"Tunggu mas" cegah Sarah

"Kenapa?"

"Sarah---"

"Belum siap?"

"I-iya" jawab Sarah sambil menundukkan wajahnya, ia takut Lintang akan marah

"Kita bukan lagi orang asing Sarah, saya suami kamu jadi saya berhak melihat mahkotamu" ucap Lintang

Perlahan tangan Sarah turun dan membiarkan Lintang membuka niqab dan seluruh kain yang membalut kepalanya

Lintang kagum dengan kecantikan istrinya, kecantikan seorang wanita yang akan menyesatkan semua kaum Adam, ia bersyukur istrinya ini pintar menjaga diri

Lintang memegang dagu sang istri, agar wanita itu mau menatapnya, "mata itu-- mata yang sempat membuat saya tersesat" batin Lintang

"Masyaallah, kamu cantik, saya beruntung memiliki kamu" Lintang berbisik ditelinga sang istri

Sarah yang masih malu memperlihatkan mahkotanya hanya bisa menunduk malu

"Mandilah sayang" suruh Lintang

Deg deg deg

Jantung Sarah seperti habis lari maraton
"Gimana ini? Jangan-jangan mas Lintang mau minta haknya" fikir Sarah cemas, ia bukannya tak siap namun ia hanya gugup, jika suaminya meminta haknya maka akan dengan senang hati ia berikan, ia tak ingin menjadi istri durhaka

Lintang melihat Sarah yang terdiam mematung, ia terkekeh geli, ia berfikir mungkin istri kecilnya itu sedang berfikir tentang ehem-- malam pertama mereka

"Sayang mas gak minta jatah kok, saya tau kamu capek, jadi cepatlah mandi dan kita tidur" ucap Lintang

"Eh.. iya mas" jawab Sarah dengan gugup

ARAH LINTANG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang