[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA]
____
Cuplikan:
"Bu, apakah tuhan tidak mencintaiku?" Untuk kedua kali dalam hidupnya ia bertanya hal aneh kepada seorang wanita yang paling berjasa dalam hidupnya, wanita paruh baya yang sudah mempertaruhkan nyaw...
“Lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki-laki dan perempuan.”
"Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Lintang Arghani Adinatha bin Abdullah Zaid dengan anak saya yang bernama Sarah Ayudia Prameswari binti Awan Dirgantara dengan maskawinnya berupa seperangkat alat sholat, satu unit rumah beserta isinya dan uang sebesar 19.486.239, Tunai"
"Saya terima nikahnya dan kawinnya Sarah Ayudia Prameswari binti Awan Dirgantara dengan maskawinnya yang tersebut, tunai" ucap Lintang dengan satu tarikan nafas
"Bagaimana para saksi, Sah?" Tanya penghulu
"SAH"
"Alhamdulillahirabbilalamin"
Didalam ruangan
Gaun putih yang menjuntai telat melekat dengan elok ditubuh Sarah, mahkota bunga terpasang dengan indah dikepalanya, wajah cantiknya tertutup dengan cadar, kecantikannya itu hanya untuk mahramny
"Alhamdulillah" ucap mereka semua yang berada didalam ruangan ketika mendengar kata sah, air mata dari ibu Sarah sudah tak bisa dibendung lagi, ia menangis haru, gadis kecilnya sudah dewasa dan sudah menjadi seorang istri
Sarah merengkuh tubuh ibunya kedalam pelukannya, pelukan seorang ibu adalah tempat terhangat
Semua orang di ruangan itu menahan tangis, mereka semua tau kisah hidup seorang Sarah, Mentari dan umi Khadijah mengusap air mata mereka, Arum yang sudah dianggap Sarah sebagai adik sendiri menangis tersedu-sedu, moment seperti ini memang selalu menimbulkan air mata bukan?
Sarah mencoba menenangkan sang ibu, ia usap dengan lembut bahu rapuh ibunya, bahu yang selama ini terlihat kuat, bahu yang selama ini memikul beban yang sangat berat