Extra Part

4.5K 187 0
                                    

Assalamualaikum
Kaget ya dapat notif?
Niatku kemarin nggak ngasih extra part, tapi kalau nggak dirampungkan sampai si bayik lahir, rasanya kurang pas

enjoy guys

Happy reading ✨

Semakin hari perut Sarah semakin membesar, trimester akhir membuatnya merasakan gejala-gejala yang tidak mengenakan namun ia menikmatinya, menjadi calon ibu merupakan mimpi semua wanita.

Selama masa mengandung, Lintang berubah menjadi suami over protective kepada Sarah, semua harus dalam pengawasannya, tapi disamping perubahan sifat yang menurut Sarah menjengkelkan itu, Lintang juga berubah semakin perhatian

Sarah kerap kali mengeluh sakit di area punggung dan perutnya, Lintang selalu memberikan elusan lembut tanpa disuruh terlebih dulu, kepekaan Lintang membuat Sarah jatuh dalam jeratan asmara lelaki itu

Memasuki bulan-bulanan akhir, sepasang suami istri itu sudah menyiapkan semua kebutuhan untuk sang buah hati saat lahir nanti, tinggal menunggu harinya saja

Lintang sungguh tidak sabar melihat si gembul lahir, dokter mengatakan jika janin dalam kandungan Sarah sangat sehat sehingga perut Sarah sedikit lebih besar dari umumnya, Lintang yang gemas dengan calon anaknya yang suka membuat ibunya makan itu memberikan julukan gembul

"Mbul kamu kapan keluar, Abi udah nggak sabar" ujar Lintang yang asik mengelus bahkan mengecup perut Sarah

"Sabar bi, bentar lagi aku keluar kok" balas Sarah

"Sehat-sehat ya, nanti kalau kamu mau keluar harus mandiri, jangan buat bunda kesakitan, nanti Abi nggak kasih kamu susu loh"

Sarah terkekeh mendengar lelucon suaminya "mana ada bi yang seperti itu"

Lintang hanya tertawa, entah kenapa ia sering tertawa semenjak menikah dengan Sarah, tidak ingatkah dengan julukan lelaki dingin

Nyatanya cinta dapat merubah kepribadian seseorang, tinggal kitanya aja yang harus pintar-pintar memilih, cinta yang membawa perubahan ke arah yang lebih baik atau sebaliknya

Ditengah asiknya percakapan mereka, Sarah tiba-tiba mengeluh mulas, ia menunggu beberapa menit karena Sarah sering merasakan kontraksi palsu, tapi Lintang semakin khawatir karena Sarah masih mengeluh mulas, akhirnya ia langsung membawa Sarah ke rumah sakit, ia sudah banyak belajar apa yang dilakukan menjelang kelahiran, sehingga ia tidak terlalu panik

Saat ia sampai di rumah sakit, Sarah langsung dibawa ke ruang pasien, dokter bilang jika Sarah masih mengalami pembukaan pertama, sehingga mereka harus menunggu sekitar 24 jam untuk menyelesaikan pembukaan jalan bayi

Dokter menganjurkan agar Sarah berjalan-jalan dan melakukan olahraga kecil untuk mempercepat pembukaan 1 ke 2, Lintang dengan sabar menuntun Sarah untuk berjalan dan sesekali mengelus punggung istrinya saat mengadu sakit

Lelaki itu selalu membisikkan kalimat-kalimat cinta untuk menenangkan istrinya, tak lupa ia juga sudah menghubungi keluarganya dan keluarga istrinya, mungkin sebentar lagi mereka sampai

"Assalamualaikum"

Keluarga Lintang datang tapi keluarga Sarah mengatakan jika besok pagi baru bisa datang, mengingat sekarang sudah malam

Sarah tersenyum ke arah mertuanya, ia sudah berbaring kembali setelah melakukan olahraga ringan "mbak Tari dimana umi?" Tanya Sarah

"Langit sedikit rewel, jadi mbakmu menemaninya di rumah, apalagi mas Samudra juga tidak mengizinkan Langit ke rumah sakit" Jawab Umi, ah.. Sarah baru ingat mengenai gus kecilnya itu, karena Langit adalah awal mula alasan pertemuan dari dua pasang insan yang telah dipersatukan oleh Allah saat ini, Lintang dan Sarah

Menjelang pagi, Sarah dibawa ke ruang bersalin, pembukaannya sudah lengkap, Lintang selalu menemani disampingnya, menggenggam tangannya seolah menyalurkan semangat untuk istrinya

"Kamu pasti kuat sayang, saya dan gembul sayang kamu"

Air mata Sarah keluar saat merasakan nikmat sakit melahirkan, inilah pengorbanan tertinggi seorang ibu untuk hidup anaknya

Lintang mengelus dan mengecup wajah kesakitan Sarah, ia ikut meneteskan air mata melihat perjuangan sang istri, ia mungkin sedikit takut untuk mewujudkan mimpinya mempunyai anak banyak, ia tak tega melihat Sarah kesakitan

Tangis bayi terdengar nyaring dari dalam ruangan

"Alhamdulillah" ujar keluarga Lintang dan Sarah saat mendapat kabar jika bayi sudah lahir, sebentar lagi mereka diperbolehkan menengok saat sudah dipindahkan ke ruangan biasa

Perjuangan panjang Lintang dan Sarah akhirnya berujung bahagia, bayi mungil atau lebih tepatnya gembul lahir dengan kondisi sehat tanpa kurang sedikitpun

Begitu tampan dan bersih, setelah dibersihkan oleh suster, Lintang langsung mengadzani bayinya dan melakukan skin to skin

Ia sedikit gemetar saat menerima bayi yang diulurkan suster padanya, lelaki itu terharu menatap sang buah hati yang tampan

Sarah sedang dibersihkan oleh dokter, wanita itu adalah orang pertama yang menangis terharu saat mendengar suara bayi menangis

Setelah dibersihkan, Sarah menanyakan keberadaan sang putra, lalu Lintang membawa putranya ke Sarah, gembul harus mendapatkan ASI pertamanya

"Siapa namanya mas?"

"Akhtar Diaskara Adhinata"

"Cahaya bintang? Nama yang bagus, sekarang ada dua bintang yang menyinari hidup Sarah"

---

Ruang inap Sarah mendadak ramai karena kedatangan para keluarga besar, mereka berebut untuk menggendong Akhtar

"Ganteng banget cucu kakek" ucap Abi dari Lintang

"Langit juga nggak kalah ganteng dong, kek" Gus kecil itu cemberut karena sedari tadi hanya adik sepupunya saja yang dipuji

"Dek langit yang paling tampan kok" puji Sarah, ia tak ingin langit merasa cemburu karena kelahiran anaknya, ia ingin kedua Gus kecil itu akur dan saling menyayangi

Mereka semua bahagia dalam suka cita, memang tidak ada yang bisa memprediksi masa depan, Sarah yang awalnya hidup dengan bayang-bayang kesedihan mencoba bangkit sampai dititik dimana dia merasa Allah begitu bermurah hati kepadanya karena memberikan begitu banyak kenikmatan dan kebahagiaan

TAMAT

Anda berada diakhir halaman
Terimakasih sudah membaca
Tinggalkan jejak kehidupanmu disini

ARAH LINTANG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang