-Baju pengantin-
Happy reading ✨
---Beberapa hari kemudian
Baru kemarin Sarah kembali ke pesantren namun Mentari sudah menggeret Sarah kesana kemari, hari ini mereka akan melakukan fitting gaun pengantin, beberapa hari yang lalu Sarah baru saja mengirim desain gaun impiannya, tapi dengan ajaibnya hari ini gaun itu sudah hampir jadi dan penjahitnya meminta mereka datang ke butik untuk fitting
Sarah bersiap-siap dengan cepat, sejak tadi malam Mentari selalu menerornya eh maksud Sarah itu mengingatkan setiap jam kalau hari ini mereka akan fitting gaun pengantin
Sarah merasa memiliki kakak perempuan sungguhan jika bersama mentari, wanita baik yang memiliki sifat keibuan, Sarah nyaman dengan Mentari, biasanya ia akan canggung dengan orang baru, namun syukurlah dengan Mentari ia tak pernah merasa canggung karena wanita itu selalu mengajaknya berbicara dan selalu menunjukkan perhatian secara gamblang
Setelah dirasa penampilannya sudah sempurna, Sarah berjalan ke ndalem
Sampai di ndalem, Sarah disambut hangat oleh Khadijah, calon mertuanya
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam, yuk masuk sayang"
Khadijah menggandeng tangan Sarah, menuntunnya ke ruang keluarga, disana sudah ada Mentari yang sedang menata rambut Langit
"Mbak Sarah" Langit memanggil nama Sarah dengan antusias, bocah kecil itu rindu dengan mbak Sarah-nya
"Hemm Gus langit wangi sekali" ucap Sarah yang mendekat ke arah Langit, ia mendudukkan dirinya di samping Sarah sedangkan umi Khadijah sedang memanggil supir untuk menyiapkan mobil
Drrt drrt
(Bunyi handphone Mentari)"Sarah, bisakah kamu ambilkan handphone mbak di atas meja makan dan tolong angkat panggilan itu, sepertinya dari Lintang" Sarah menjawab dengan anggukan
Diraihnya ponsel mentari, dan benar ternyata nama Lintang yang tertera dipanggilan tersebut
"Assalamualaikum mbak"
"Waalaikumsalam Gus"
"Sarah?"
"Iya Gus, ini Sarah, mbak Mentari lagi repot sama Gus Langit"
"Kamu udah mau berangkat ke butik?"
"Iya Gus"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAH LINTANG [END]
Espiritual[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ____ Cuplikan: "Bu, apakah tuhan tidak mencintaiku?" Untuk kedua kali dalam hidupnya ia bertanya hal aneh kepada seorang wanita yang paling berjasa dalam hidupnya, wanita paruh baya yang sudah mempertaruhkan nyaw...