-Melamar-
Happy reading ✨
Sarah memutuskan mengambil cuti kerja selama seminggu, ia pulang ke kampung halamannya karena rencananya keluarga dari calon suaminya akan datang melamar
Ya.. tepat hari ini akan dilangsungkan acara lamaran Sarah dan Lintang
Sarah terlihat sangat cantik dan anggun dengan balutan dress berwarna merah muda, sesekali ia membenarkan niqabnya agar terlihat rapi
Debaran jantungnya sangat membuat tak nyaman, berkali-kali ia mencoba menetralkannya tapi tetap saja sia-sia
Mata Sarah tak sengaja menatap sebuah foto yang terpajang elok di rak bukunya, Diraihnya foto itu, foto yang memperlihatkan kebahagiaan diraut wajah orang tua dan kakaknya, andai saja ayahnya masih disini, mungkin ia akan sangat bahagia melihat putrinya dipinang oleh lelaki yang tepat
Lamunan Sarah terbuyarkan oleh suara wanita paruh baya yang ternyata adalah ibunya "Sarah" panggil ibu
"Iya bu?"
"Keluarga kiai Abdullah sudah datang, kamu sudah siap?"
"Insyallah Sarah sudah siap Bu"
Ibu mengapit tangan Sarah, mencoba menjadi sandaran putrinya, ia tau jika Sarah saat ini benar-benar gugup, ia juga pernah mengalami hal seperti ini
Ibu Sarah tak bisa menutupi raut wajah bahagianya, rasanya sungguh membahagiakan saat mengetahui putri semata wayangnya dilamar oleh seorang lelaki baik
Sarah duduk diantara ibu dan istri Raihan, ayah Raihan yang merupakan tetua saat ini bertanggung jawab menjadi wali Sarah
Setelah melakukan perkenalan antar keluarga dan membicarakan maksud masing-masing, akhirnya tibalah disaat dimana Lintang secara pribadi meminta Sarah menjadi calon istrinya dihadapan keluarga besar mereka
"Bismillahirrahmanirrahim, Jika allah mengizinkan, saya ingin menjadikan Sarah sebagai istri saya, menjadi orang yang akan menemani setiap langkah perjuangan saya, dari awal saya mengenal dek Sarah, saya merasa seperti telah menemukan separuh jiwa saya, sekiranya bapak atau ibu menyetujui, saya ingin melamar putri bapak ibu dan melanjutkan hubungan kami berdua kejenjang pernikahan" Lintang mengucapkan setiap kalimat dengan lugas, seakan lelaki tampan itu tak menghadapi yang namanya gugup gemetar padahal kenyataannya ia benar-benar gugup
"Saya sebagai wali dari nak Sarah Ayudia Prameswari mengucapkan terimakasih atas niat baik Gus Lintang dan keluarga, atas izin Allah kami selaku menerima pinangan dari Gus Lintang, keputusan selanjutnya kami serahkan kepada nak Sarah" ucap ayah dari Raihan
Sarah menarik nafasnya pelan lalu dengan tekad yang kuat ia mengucapkan kalimat "Bismillahirrahmanirrahim... atas izin Allah dan restu keluarga, Sarah menerima mas Lintang sebagai calon suami Sarah"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAH LINTANG [END]
Espiritual[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ____ Cuplikan: "Bu, apakah tuhan tidak mencintaiku?" Untuk kedua kali dalam hidupnya ia bertanya hal aneh kepada seorang wanita yang paling berjasa dalam hidupnya, wanita paruh baya yang sudah mempertaruhkan nyaw...