PART 13

3K 168 1
                                    

-Melamar-

Happy reading ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading ✨

Sarah memutuskan mengambil cuti kerja selama seminggu, ia pulang ke kampung halamannya karena rencananya keluarga dari calon suaminya akan datang melamar

Ya.. tepat hari ini akan dilangsungkan acara lamaran Sarah dan Lintang

Sarah terlihat sangat cantik dan anggun dengan balutan dress berwarna merah muda, sesekali ia membenarkan niqabnya agar terlihat rapi

Debaran jantungnya sangat membuat tak nyaman, berkali-kali ia mencoba menetralkannya tapi tetap saja sia-sia

Mata Sarah tak sengaja menatap sebuah foto yang terpajang elok di rak bukunya, Diraihnya foto itu, foto yang memperlihatkan kebahagiaan diraut wajah orang tua dan kakaknya, andai saja ayahnya masih disini, mungkin ia akan sangat bahagia melihat putrinya dipinang oleh lelaki yang tepat

Lamunan Sarah terbuyarkan oleh suara wanita paruh baya yang ternyata adalah ibunya "Sarah" panggil ibu

"Iya bu?"

"Keluarga kiai Abdullah sudah datang, kamu sudah siap?"

"Insyallah Sarah sudah siap Bu"

Ibu mengapit tangan Sarah, mencoba menjadi sandaran putrinya, ia tau jika Sarah saat ini benar-benar gugup, ia juga pernah mengalami hal seperti ini

Ibu Sarah tak bisa menutupi raut wajah bahagianya, rasanya sungguh membahagiakan saat mengetahui putri semata wayangnya dilamar oleh seorang lelaki baik

Sarah duduk diantara ibu dan istri Raihan, ayah Raihan yang merupakan tetua saat ini bertanggung jawab menjadi wali Sarah

Setelah melakukan perkenalan antar keluarga dan membicarakan maksud masing-masing, akhirnya tibalah disaat dimana Lintang secara pribadi meminta Sarah menjadi calon istrinya dihadapan keluarga besar mereka

"Bismillahirrahmanirrahim, Jika allah mengizinkan, saya ingin menjadikan Sarah sebagai istri saya, menjadi orang yang akan menemani setiap langkah perjuangan saya, dari awal saya mengenal dek Sarah, saya merasa seperti telah menemukan separuh jiwa saya, sekiranya bapak atau ibu menyetujui, saya ingin melamar putri bapak ibu dan melanjutkan hubungan kami berdua kejenjang pernikahan" Lintang mengucapkan setiap kalimat dengan lugas, seakan lelaki tampan itu tak menghadapi yang namanya gugup gemetar padahal kenyataannya ia benar-benar gugup

"Saya sebagai wali dari nak Sarah Ayudia Prameswari mengucapkan terimakasih atas niat baik Gus Lintang dan keluarga, atas izin Allah kami selaku menerima pinangan dari Gus Lintang, keputusan selanjutnya kami serahkan kepada nak Sarah" ucap ayah dari Raihan

Sarah menarik nafasnya pelan lalu dengan tekad yang kuat ia mengucapkan kalimat "Bismillahirrahmanirrahim... atas izin Allah dan restu keluarga, Sarah menerima mas Lintang sebagai calon suami Sarah"

ARAH LINTANG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang