PART 11

3K 193 0
                                    

Pilihan sulit

Happy reading ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading ✨

Nampaknya keluarga Lintang sedang berbincang serius membahas mengenai masa depan lelaki penyandang tittle Gus itu

"Kamu sudah dewasa le, umurmu sudah matang untuk berkeluarga, tidakkah ada niat baik darimu?" Tanya kiai Abdullah selaku abi dari Lintang

"Lintang sebenarnya masih ingin fokus menjalankan amanah dari Abi untuk mengurus pondok pesantren ini, apalagi Lintang juga memiliki usaha sendiri, masih belum terfikir untuk menjalin kehidupan berkeluarga, bi" jawab Lintang, keinginannya adalah masih ingin fokus dengan karir apalagi ia baru saja menuntaskan sekolahnya dan baru saja memulai suatu usaha

"Menikah itu wajib bagimu mengingat kamu sudah mampu secara fisik maupun finansial, umi ingin melihatmu menikah sebelum Allah menjemput umi" nasihat umi

"Umi ini bicara apa, Lintang gak suka umi bicara seperti itu" ujar Lintang, ia paling tidak suka jika seseorang mengungkit mengenai umur, apalagi ini adalah umi yang paling ia sayangi

"Umur siapa yang tau, jadi lebih baik kamu senangkan hati Abi dan umi" sahut Mentari

"Biarkan Lintang memilih sendiri wanita yang akan Lintang ajak ta'aruf" akhirnya Lintang mengalah

"Tapi Abi sudah memiliki calon untukmu" ucap Abi

"Turuti atau Lintang tidak akan menikah" Lintang berujar dengan nada datar karena kesal, bagaimana tidak? sudah dipaksa menikah dijodohkan pula... Sungguh Lintang menolak dengan keras yang namanya perjodohan!

"Baiklah, sifat kerasmu ini masih tetap saja susah dilunakkan" ucap Abi

"Yap, mirip seperti Abi, like father like son" sahut Mentari, sifat Lintang menurun dari Abi-nya, sama-sama keras namun disamping itu ada sifat tidak tegaan, sehingga orang terdekatnya tau cara paling ampuh mengalahkan tembok keras itu

---

Setelah berkali-kali melakukan sholat istikharah dan mendapatkan petunjuk-petunjuk, akhirnya Lintang memantapkan hatinya untuk mengajak seorang wanita bertaaruf

Sekarang ia sedang sibuk membuat CV untuk ta'aruf, hanya ada satu wanita yang ia fikirkan saat ini, ia benar-benar nol besar dalam hal percintaan

Dalam hatinya ia berujar "ya Allah semoga pilihan hamba tidak salah"

---

Esoknya satu pondok pesantren digemparkan dengan kabar gus mereka yang mengajukan permintaan ta'aruf dengan salah satu ustadzah di pondok pesantren ini

Mentari adalah orang yang sangat amat bersemangat saat tau siapa wanita yang akan dipinang oleh sang adik

"Akhirnya pilihanmu tepat" ucap Mentari dengan senyum sumringahnya

"Umi dan Abi setuju dengan pilihanmu, betulkan Abi?!" Tanya umi sambil melirik abi

"Iya, semoga dia mau menerima niat baikmu le" ucap Abi membenarkan

"Semoga saja bi"

"Jika dia menerimamu nanti, mas hanya berpesan.. jangan sakiti dia, sudah cukup penderitaannya selama ini, jadikan ia menjadi wanita paling bahagia" nasehat dari mas samudra

"Insyaallah mas"

"Argh... Lintang, lihatlah mbak dapat pesan dari calonmu" Mentari berteriak heboh saat melihat pesan di handphone miliknya

"Astagfirullah dek, janganlah berteriak seperti itu, Langit jadi kaget" nasihat Samudra, ia mengelus punggung Langit, bocah itu tadinya menjingkat kaget karena teriakan sang bunda

"Maaf mas, Mentari terlampau excited karena calon adik ipar mengirimkan CV ke Mentari" memang harus ada perantara antara mereka berdua dan mereka menjadikan mentari sebagai perantara masa ta'aruf mereka

"Alhamdulillah semoga dilancarkan" syukur mereka semua

---

Sarah telah membicarakan semuanya kepada sang ibu tentang menerima ajakan ta'aruf dari Gus dipesantren tempatnya bekerja

Sekarang semua keputusan berada ditangan Sarah karena sang ibu menyerahkan semua keputusan pada Sarah

"Bismillahirrahmanirrahim, semoga ini jawaban do'a-do'a Sarah" Sarah memilih menerima ajakan ta'aruf itu, ia tak ingin berdosa karena terus saja memikirkan lelaki yang bukan mahramnya

Akhirnya ia memberanikan diri mengirimkan CV nya kepada perantara ta'aruf mereka

Tring

Nampaknya ia mendapat balasan atas CV yang ia kirimkan

Mbak Mentari🌻
Sarah, terimakasih sudah menerima ajakan ta'aruf Lintang, mbak bahagia karena kamu adalah pilihan Lintang

To Mbak Mentari 🌻
Sarah sebenarnya masih tidak percaya dengan ini semua mbak, apakah Sarah layak bersanding dengan Gus Lintang?

Mbak Mentari🌻
Apa yang kamu ragukan Sarah?

To Mbak Mentari🌻
Kita bahkan bagaikan langit dan bumi mbak, rasanya Sarah sangat tak pantas bersanding dengan Gus Lintang

Mbak Mentari🌻
Sarah, jangan menilai ini semua dengan derajat sosial, Abi dan umi sangat senang dengan keputusan Lintang, dan mereka berharap kamu benar-benar serius menjalani masa ta'aruf ini agar bisa berlanjut ke jenjang pernikahan

To Mbak Mentari🌻
Kalau memang Sarah dan Gus Lintang jodoh, maka masa ta'aruf ini akan berjalan lancar, Sarah tidak ingin berharap berlebihan, Sarah takut kecewa mbak

Mbak Mentari🌻
Tenanglah Sarah, Allah SWT pasti akan menunjukkan jalannya, Sekarang lebih baik mantapkan hatimu

Sarah menutup ponselnya, ia merenung untuk sesaat, Ia bingung bagaimana menghadapi gus Lintang jika bertemu esok hari

-tbc-

Jangan lupa vote dan komen ya
Next?

ARAH LINTANG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang